Banyuwangi Kembali Jadi Lokasi Syuting Film, Kali Ini Adaptasi Karya Asma Nadia

Bupati Ipuk Fiestiandani mengapresiasi langkah Asma Nadia dalam membuat film di Banyuwangi. Hal ini menurutnya bagian dari upaya promosi daerah.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 16 Jun 2022, 00:06 WIB
Asma Nadia sedang berdiskusi bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (Istimewa).

Liputan6.com, Banyuwangi - Penulis Asma Nadia kepincut dengan kenyamanan Banyuwangi di kala mendampingi syuting film di Kota Gandrung tersebut. Hal ini dia ungkapkan saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

"Saya jalan kaki dari hotel ke sini (Pendopo). Pedestriannya nyaman. Bersih. Tidak ada kaki lima dan kendaraan parkir sembarangan," ungkap Asma, Rabu (15/6/2022).

Asma Nadia sudah satu pekan ini berada di Banyuwangi. Ia sedang merampungkan syuting film yang diadaptasi dari novelnya yang berjudul “Anak Penangkap Hantu”. Film anak ini mengajarkan tentang keberanian kepada anak-anak belia Indonesia.

Jose Poernomo menjadi penulis skenario dan sutradara film tersebut. Jajaran pemerannya antara lain Adhiyat, Muzakki Ramadhan dan Giselle Tambunan serta Adinda Thomas, Andi Boim, Sujiwo Tejo, dan Verdi Solaiman.

“Kami ingin mengeksplorasi keindahan Banyuwangi. Syutingnya full di sini," terang penulis novel 'Emak Ingin Naik Haji' yang juga difilmkan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Asma Nadia yang didampingi produser MNC Pictures, Emilka, banyak mendiskusikan tentang perkembangan film tanah air.

"Kita bertekad untuk membuat film berkualitas bagus, namun sarat dengan nilai-nilai edukasi. Menurut kami, ini bagian dari menjaga anak-anak bangsa ini," ungkapnya.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengapresiasi langkah Asma Nadia dalam membuat film di Banyuwangi. Hal ini menurutnya bagian dari upaya promosi daerah.

“Film menjadi salah satu instrumen yang efektif untuk promosi daerah. Angkor Wat di Kamboja melejit setelah menjadi lokasi syuting "Tomb Raider". Ubud pun langsung nge-tren karena jadi latar film "Eat Pray Love". Kepada teman-teman pelaku film, Banyuwangi sangat terbuka sebagai destinasi syuting,” ujar Ipuk.

“Banyuwangi punya segudang potensi. Tempatnya bersejarah. View-nya indah. SDM-nya lengkap termasuk di sini banyak anak-anak muda kreatif,” imbuh Ipuk.

 


Angkat Budaya Banyuwangi

Bupati Ipuk berterima kasih kepada Asma Nadia dan tim yang berkenan syuting di Banyuwangi.

“Semoga nanti bisa syuting lagi di sini atau bahkan menuliskan karya khusus tentang kekayaan budaya kami di Banyuwangi," ungkap Ipuk.

Lebih jauh Ipuk juga menyampaikan bahwa ada banyak hal yang didiskusikan dengan penulis prolifik tersebut. Khususnya, tentang dunia perfilman yang mulai semarak di Banyuwangi. Mulai mengangkat nilai dan kultur lokal dalam sebuah festival film, hingga bagaimana melibatkan sineas lokal hingga talent-talent lokal saat suting di Banyuwangi.

"Karena Banyuwangi ini sudah mulai jadi alternatif para film maker sebagai lokasi suting. Imejnya, kalau mau syuting tentang hutan di Jawa, yang ada di pikiran kita adalah Banyuwangi dengan segala lansekap yang ada. Ada pantai, sawah terasiring, juga warga lokalnya," terang Emilka.

 

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya