Liputan6.com, Jakarta - Personel dan pesawat dari 374th Airlift Wing (AW) Angkatan Udara AS yang berbasis di Pangkalan Udara Yokota, Jepang, dan TNI Angkatan Udara akan berpartisipasi dalam Cope West 2022 (CW22).
Cope West 2022 merupakan latihan bilateral terkait pengangkutan udara taktis atau tactical airlift di Pangkalan Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, 17-24 Juni.
Advertisement
Sekitar 70 personel Angkatan Udara AS akan berpartisipasi dalam latihan lapangan bersama dengan personel TNI AU. Dua pesawat Hercules C-130 Angkatan Udara AS dari Pangkalan Udara Yokota, Jepang, dan dua pesawat C-130s TNI AU berpartisipasi dalam latihan pengangkutan udara taktis tahun ini.
"Cope West memungkinkan kami untuk memperkuat kemitraan dengan salah satu mitra kami yang paling penting di Asia Tenggara," kata Letnan Kolonel Kira Coffey, Komandan Skuadron Airlift ke-36.
"Tahun ini, kami fokus untuk mengembangkan dan memperluas kemampuan pengangkutan udara gabungan dengan Angkatan Udara Indonesia."
Para peserta dari AS dan Indonesia akan berlatih penerjunan personel dan peralatan (airdrop), kemampuan rigging, formasi, operasi penerbangan segala cuaca dan terbang malam, serta kemampuan-kemampuan lain yang terkait dengan berbagai misi bilateral.
"Taktik, teknik, dan prosedur yang saling kami pertukarkan dan pelajari dengan Angkatan Udara Indonesia dalam Cope West membantu kami mempersiapkan untuk kejadian sesunguhnya di mana kami harus bekerja sama untuk mengamankan kepentingan bersama," kata Letnan Kolonel Coffey. "Kami akan ‘berlatih bagaimana kami akan bermain’ dan menjadi lebih kuat dari hasil latihan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Koordinasi
Angkatan Udara Pasifik atau Pacific Air Force, berkoordinasi dengan seluruh komponen, sekutu, dan mitra lainnya, memberikan kemampuan udara, angkasa, dan ruang siber yang tak tertandingi bagi Komando Indo-Pasifik AS atau U.S. Indo-Pacific Command untuk memastikan stabilitas dan keamanan di seluruh kawasan pasifik.
Cope West adalah latihan rutin yang pertama kali dilakukan pada tahun 1989.
Tahun ini menandai kesembilan kalinya Cope West diselenggarakan di Indonesia serta untuk memperingati 73 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Latihan bareng tentara AS sebelumnya terpantau dalam program Garuda Shield XV.
Kegiatan Garuda Shield XV 2021 tersebut berlangsung selama dua pekan sejak awal Agustus 2021.
Latihan Garuda Shield XV 2021 ini berlangsung di tiga tempat secara bersamaan, yaitu di Pusat Latihan Tempur Komando Pendidikan Latihan Angkatan Darat (Puslatpur Kodiklatad) Baturaja, Sumatera Selatan, Puslatpur Amborawang, Samboja-Kalimantan Timur, dan Mangkalisung, dekat Manado, Sulawesi Utara.
Latihan melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 US Army. Latihan di Amborawang diikuti 250 prajurit Batalyon 600 Raiders, Batalyon 623 Bhakt Wira Tama, dan 621 Manuntung, dan 126 prajurit US Army.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dalam sambutannya yang dibacakan Irjenad Letjen TNI Benny Susianto menyampaikan ucapan terima kasih, dan apresiasi kepada seluruh peserta atas terselenggaranya latihan tersebut.
“Latma Garuda Shield Ke-15 ini berbeda dengan yang sebelumnya, karena dilaksanakan di tiga daerah berbeda dan dilakukan secara paralel,” kata Kasad dalam sambutan tertulis yang dibacakan Irjenad.
Latma Garuda Shield XV ini sudah dirasakan mamfaatnya dalam meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan profesionalisme militer prajurit selain juga hubungan antarprajurit sebagai pribadi.
Penutupan ini juga ditandai dengan pelepasan tanda latihan dilengan kanan dan penyerahan piagam kepada perwakilan TNI AD dan US Army oleh Irjenad Letjen TNI Benny Susianto dan Kapten David Moets.
Advertisement
Militer AS dan Indonesia Gelar Latihan Maritim Bilateral CARAT 2021 di Surabaya
Kerja sama antara militer Indonesia dan Amerika Serikat juga pernah terjalin melalui serangkaian latihan bersama. Kali ini melalui Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia.
Dalam program terbaru itu, personel militer Amerika Serikat dan Indonesia memulai latihan bersama pada 1 November di Surabaya selama 11 hari. Kegiatan ini memusatkan pada spektrum penuh kemampuan angkatan laut dan menampilkan evolusi kooperatif yang menyoroti kemampuan AS dan Indonesia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, guna memastikan keamanan kawasan maritim Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Hubungan yang kuat dibangun atas dasar kepercayaan, dan dikembangkan melalui tindakan yang diwujudkan, serta diskursus yang konsisten dan bijaksana. Hubungan yang kuat ini adalah fondasi tempat keamanan, stabilitas, dan kemakmuran berkembang," kata Captain Tom Ogden, komodor AL Destroyer Squadron (DESRON) 7 seperti tertuang dalam keterangan tertulis dari Kedutaan AS di Jakarta yang dikutip Rabu (3/11/2021).
"CARAT Indonesia adalah wadah yang sempurna bagi AS dan Indonesia untuk mengatasi masalah keamanan maritim bersama, serta untuk memperluas kerja sama kami di Asia Tenggara."
Rangkaian latihan tersebut bakal dilaksanakan di laut yakni di Laut Jawa. Aset-aset Angkatan Laut AS akan bergabung dengan kapal dan pesawat milik TNI-AL untuk pelatihan kemitraan yang berfokus pada pembangunan interoperabilitas dan penguatan hubungan.
Kapal dan pesawat Angkatan Laut AS mencakup kapal perang litoral varian Independence USS Jackson (LCS 18), helikopter MH-60S Seahawk dari Skuadron 23 Helicopter Sea Combat (HSC), kapal angkut cepat ekspedisi kelas Spearhead USNS Millinocket (T-EPF 3), dan pesawat P-8A Poseidon yang ditugaskan kepada Komandan, Gugus Tugas (CTF) 72.
Latihan ini akan menampilkan latihan di laut yang kompleks untuk menunjukkan kemampuan pasukan bilateral untuk bekerja sama melalui berbagai aktivitas, termasuk taktik-taktik divisi yang dirancang untuk meningkatkan komunikasi saat kapal berlayar bersama dalam manuver yang kompleks.
Selain itu, latihan juga akan mencakup pelacakan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kedua angkatan laut untuk melacak dan mengejar target melalui penyebaran kapal permukaan dan pesawat patroli maritim yang terkoordinasi. Area fokus lainnya termasuk perang permukaan; latihan penyergapan, pemeriksaan, penggeledahan dan penguasaan kapal (VBSS); latihan menyelam dan penyelamatan bergerak; latihan menembak; operasi patroli maritim; dan pertukaran personil teknisi Penjinak Alat Peledak (EOD).
"CARAT 2021 merupakan wadah kerjasama antarmiliter Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya program bilateral TNI AL dan Armada Ketujuh Amerika Serikat," ujar Kepala Staf Komando Armada II Laksamana Pertama TNI-AL Rachmad Jayadi pada saat upacara pembukaan.
"Latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel angkatan laut dalam bidang peperangan dan menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan meningkatkan keterampilan perang angkatan laut serta interoperabilitas dalam menghadapi tantangan keamanan maritim di kedua negara."
Personel AS yang terlibat termasuk staf dari Armada ke-7, Pasukan Marinir Pasifik, CTF 72, CTF 73, CTF 75, CTF 76, DESRON 7, Grup Musik Armada ke-7 AS, dan Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Acara Virtual
Acara pertukaran materi pakar secara virtual akan menampilkan berbagai peluang pelatihan bersama, termasuk pelatihan menyelam/penyelamatan, penerbangan dan berbagi informasi, perlindungan kekuatan, kesadaran maritim, praktik terbaik medis, dan simposium hukum.
Personel organisasi antarpemerintah dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan inisiatif Critical Maritime Routes Indo-Pacific (EU-CRIMARIO) Uni Eropa akan berbagi keahlian, yang bertujuan untuk membantu memahami lingkungan operasional dan harapan Armada ke-7 AS untuk melanjutkan program serupa di masa mendatang.
Angkatan Udara AS-Indonesia Latihan Gabungan di Mataram
Sebelumnya, dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam bantuan kemanusiaan/tanggap bencana, tentara Angkatan Udara Amerika Serikat dan Indonesia pernah menjalani latihan bersama.
Penerbang Pacific Air Forces Amerika Serikat dan personel TNI AU Indonesia akan mengikuti latihan Pacific Airlift Rally (PAR) 2021 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 6-10 September 2021.
Sekitar 47 penerbang dan satu unit C-130J Super Hercules dari 36th Airlift Squadron, 374th Airlift Wing, yang berbasis di pangkalan udara Yokota, Jepang, beserta 37 personel dan satu unit C-130H Hercules dari TNI AU akan mengikuti latihan pos komando, latihan lapangan, dan pertukaran ahli.
"PAR merupakan kesempatan unik untuk mendorong kerja sama militer regional dan meningkatkan interoperabilitas penerbangan, saat kita berlatih bersama untuk mengantisipasi upaya bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana di masa depan," ujar Komandan 36th Airlift Squadron Let. Kol. Steven M. Massie II seperti tertuang dalam keterangan tertulis yang disampaikan kedutaan AS di Jakarta, Jumat (3/9/2021).
"Melalui pelatihan ini, angkatan kedua negara bisa berbagi teknik dan keterampilan, tapi lebih utama lagi, membangun hubungan dengan sekutu-sekutu regional yang akan meningkatkan kemampuan kita dalam merespons bencana dan menyelamatkan nyawa," imbuh Let. Kol. Steven M. Massie II.
Advertisement