Liputan6.com, Bima Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program Jalan Usaha Tani (JUT) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasilnya, profuktivitas pertanian pun mengalami lonjakan cukup pesat.
Berkaitan dengan program JUT, Kementan merealisasikan program tersebut untuk Kelompok Tani Mangge Kalero di Desa Na'e, Kecamatan Sape sepanjang 205 meter dengan lebar 2 meter.
Advertisement
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, jalan usaha tani merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan yang dimiliki petani. Selain itu, Jalan Usaha Tani juga diprogramkan untuk mempercepat proses distribusi, sehingga membantu petani dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka.
"Jalan Usaha Tani juga memperluas daya jangkau distribusi petani. Dengan program ini, petani akan semakin cepat dalam mengupayakan budidaya pertanian mereka yang berorientasi pada terwujudnya ketahanan pangan karena produktivitas terus dapat ditingkatkan," tutur Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, Jalan Usaha Tani merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan) untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian (alsintan), pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar.
"Tujuannya membantu petani mengembangkan budidaya pertaniannya sebagaimana tujuan pembangunan pertanian nasional. Kami ingin petani memiliki fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian mereka," tutur Ali.
Dikatakannya, dengan fasilitas yang cukup baik, maka akses ke lahan pertanian juga semakin baik. Sudah barang tentu keberadaan Jalan Usaha Tani ini dapat membantu petani meningkatkan pendapatan dan menekan biaya produksi yang mereka keluarkan.
"Dengan Jalan Usaha Tani ini petani dapat dengan mudah mengangkut hasil pertanian mereka tanpa biaya yang besar," tutur Ali.
Dalam konteks sistem pertanian modern, Ali menegaskan diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang dapat menunjang usaha tani, mengangkut sarana produksi pertanian (saprodi) dan hasil pertanian, baik dari maupun menuju lokasi.
"Jalan Usaha Tani ini juga upaya untuk mendorong sektor pertanian ke arah yang maju, mandiri dan modern," tutur Ali.
(*)