Korban Tewas Ledakan di Banyumas Berpotensi Tersangka, Jual Bahan Petasan Lewat Olshop

Pemicu ledakan diduga kuat korban merokok saat meracik bahan petasan. Polisi menemukan banyak putung rokok di ruangan

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2022, 00:42 WIB
Ilustrasi - Ledakan petasan menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya luka, di Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)

Liputan6.com, Banyumas - Kepolisian Resor Kota Banyumas, Jawa Tengah mendalami kasus ledakan bahan petasan di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu (15/6), ditemukan bahan peledak yang diduga digunakan untuk membuat bahan petasan.

Sementara ini, berdasar bukti dan keterangan saksi-saksi, diduga korban adalah pelaku tunggal yang sebenarnya berpotensi sebagai tersangka.

“Jadi dalam kasus ini, korban ini bisa juga berpotensi tersangka. Karena kan, korban yang meracik sendiri, tanpa dibantu oleh kakaknya korban, atau temannya korban,” kata Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi, melalui sambungan telepon, Rabu sore (15/6/2022).

Dugaan itu diperkuat dengan pengakuan keluarganya yang tidak mengetahui aktivitas keseharian korban.

“Bahkan orangtuanya juga tidak tahu meracik barang sepeti itu, untuk dijual kembali. Sehingga pelakunya sementara ini ya, dia sendiri, itu Pak,” ucap dia.

Berdasar olah TKP, pemicu ledakan diduga kuat korban merokok saat meracik bahan petasan. Polisi menemukan banyak putung rokok di ruangan yang digunakan oleh korban untuk meracik bahan petasan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Dijual Melalui Online Shop

Suasana TKP ledakan bahan petasan yang menewaskan satu orang di Randegan, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa-Grup Pers dan Mitra Kerja)

Agus mengungkapkan, korban diduga hanya menjual bahan petasan, bukan menjual petasan jadi. Korban juga menjual bahan lainnya, yakni belerang.

Saat ini kepolisian masih melakukan pendalaman apakah ada orang lain yang terlibat dalam peracikan bahan petasan tersebut. Salah satunya terkait sumber dan jaringan penjualan bahan petasan tersebut.

Dari hasil penyelidikan, Ahmad Gustomi (28 th), menawarkan bahan petasan hingga belerang melalui online shop.

“Dia menawarkan melalui online shop. Karena dia ini memiliki akun di aplikasi tersebut,” ungkap dia.

Dari riwayat penjualannya bahan petasan tersebut dikirim ke wilayah sekitarnya, hingga ke Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Kemudian, dia jualnya ada ke beberapa wilayah, ada Surabaya kemudian sampai Jawa Barat,” kata Agus.

Dia mengungkapkan, kepolisian juga masih belum mengetahui omzet bahan petasan tersebut. Namun sementara ini diketahui, bahan petasan dijual dengan harga Rp300 ribu – Rp500 ribu per kilogram.

Korban juga menjual bahan lainnya, yakni belerang. Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki muasal bahan petasan ini.

Terkait kerusakan rumah tetangganya, Agus mengatakan bahwa hal itu telah dibicarakan antarkeluarga pemilik rumah dan keluarga korban. Pasalnya, sementara ini diduga korban adalah terduga pelaku tunggal dan belum ada terduga pelaku lain yang berpotensi tersangka.

Diketahui, ledakan di Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, merusak empat rumah dan menewaskan seorang warga setempat, Ahmad Gustomi (28 th), Selasa petang (14/6). Selain menyebabkan jatuh korban, ledakan tersebut juga merusak rumah orangtua korban dan tiga rumah di sekitarnya.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya