BEI Optimistis Pasar Saham RI Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global

BEI menyatakan, koreksi IHSG tidak hanya terjadi di bursa Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jun 2022, 07:17 WIB
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis pasar saham dalam negeri cukup tangguh untuk menghadapi ketidakpastian global saat ini.  Pasar tengah wanti-wanti terhadap kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (The Fed) dan isu geopolitik Rusia-Ukraina yang belum menemui titik terang.

Sebagai regulator, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BEI Hasan Fawzi mengatakan bursa akan berusaha memastikan mekanisme pasar berlangsung dengan teratur, wajar dan efisien. Selain itu, bursa memastikan keterbukaan informasi secara simetris dan berimbang kepada pelaku pasar dan investor.

"Pada gilirannya tentu kita berharap investor tidak panik, tidak bereaksi berlebihan dan tetap memantau perkembangan pasar dan kondisi perusahaan-perusahaan tercatat,” kata Hasan kepada awak media, Rabu, 15 Juni 2022.

Dari dalam negeri, IHSG sempat terkoreksi meski tipis. IHSG ditutup melemah 0,61 persen ke posisi 7.007.06 pada perdagangan Rabu, 15 Juni 2022. Sebelumnya, IHSG juga sempat berada di posisi 6.934,34 pada perdagangan Senin, 13 Juni 2022.

Menurut Hasan, koreksi IHSG ini tidak hanya terjadi di bursa Indonesia. Dalam catatannya, dari hampir 40 bursa utama dunia, secara ytd, hanya ada 10 bursa yang menunjukkan pertumbuhan positif. Termasuk bursa dalam negeri, IHSG masih tumbuh lebih dari 6 persen.

Mengutip data BEI, secara year to date (ytd), IHSG naik 6,47 persen ke posisi 7.007 hingga penutupan perdagangan, 15 Juni 2022.

"Koreksi dalam di pasar saham tentunya bukan kali pertama ini terjadi,. Sehingga kami meyakini dengan Crisis Management Protocol yang kami miliki serta dukungan maupun koordinasi kebijakan antara Pemerintah, Bank Indonesia dan OJK, dampak negatif dan risiko yang mungkin terjadi dapat dimitigasi dengan baik,” ujar dia. 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG 15 Juni 2022

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu, 15 Juni 2022. Investor asing pun melakukan aksi jual cukup signifikan di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,61 persen ke posisi 7.007.06. Indeks LQ45 merosot 0.53 persen ke posisi 1.014,12. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966,02. Sebanyak 391 saham melemah sehingga menekan IHSG. 153 saham menguat dan 137 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.379.527 kali dengan volume perdagangan 30,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 791,18 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.701.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,66 persen, indeks sektor saham IDXtechno menanjak 1,83 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,02 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 3,52 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,47 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 2,58 persen dan indeks sektor saham IDXproperty meroost 0,88 persen.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks Hang Seng naik 1,14 persen, indeks Shanghai menguat 0,50 persen dan indeks Singapura bertambah 0,21 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,53 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 1,14 persen, indeks Thailand tergelincir 0,49 persen dan indeks Taiwan merosot 0,30 persen.

 


Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FPNI melambung 19,05 persen

-Saham ESTA melambung 16,76 persen

-Saham BRMS melambung 16,67 persen

-Saham BBHI melambung 15,62 persen

-Saham DEWA melambung 15,38 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham HDFA merosot 6,99 persen

-Saham INDY merosot 6,99 persen

-Saham BSSR merosot 6,94 persen

-Saham TEBE merosot 6,94 persen

-Saham PURI merosot 6,93 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 65,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 57 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 32,8 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 28,3 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 18, 3 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 231,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 179,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 92,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 72,4 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 46,5 miliar

 


The Fed Dongkrak Suku Bunga, Wall Street Melambung

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli pada perdagangan Rabu, 15 Juni 2022 setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga 75 basis poin, kenaikan terbesar sejak 1994.

Hal itu mengisyaratkan the Fed dapat menaikkan suku bunga dengan besaran yang sama pada Juli, memberikan kepercayaan investor kalau the Fed berkomitmen menekan inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menghentikan koreksi beruntun dalam lima hari. Indeks Dow Jones melambung 303,70 poin atau 1 persen ke posisi 30.668,53. Indeks S&P 500 mendaki 1,46 persen menjadi 3.789,99. Indeks Nasdaq bertambah 2,5 persen ke posisi 11.099,15.

Saham bergejolak setelah keputusan kenaikan suku bunga tetapi melonjak ke posisi tertinggi. Hal ini dipicu pernyataan Ketua the Fed Jerome Powell yang menyebutkan, kenaikan suku bunga 50 basis poin atau 75 basis poin tampaknya paling mungkin terjadi pada pertemuan kami berikutnya.

Pasar telah mengantisipasi kenaikan suku bunga 75 basis poin pada Rabu pekan ini, tetapi kesediaan Powell untuk melakukan kenaikan lain sebesar itu yang mengejutkan pasar.

“Sikap yang lebih agresif masih bisa konsisten dengan soft landing ekonomi, tetapi jalannya semakin sempit,” ujar Asset Allocation Strategist LPL Financial, Barry Gilbert dikutip dari laman CNBC, Kamis (16/6/2022).

Ia menambahkan, pihaknya masih mempertimbangkan the Fed dapat mundur dari prediksi suku bunga acuan 3,4 persen pada akhir tahun. “Tetapi untuk saat ini, prioritas menunjukkan tekad,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya