Liputan6.com, Bogor - Fuad Zamrudin (29) warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh sekelompok orang.
Sebelum diculik, korban mengaku ditembak pelaku dengan menggunakan senjata api diduga jenis airsoft gun. Tiga peluru sempat bersarang di punggung, lengan kanan, dan pinggul korban.
Baca Juga
Advertisement
Fuad menceritakan peristiwa penculikan dan penganiayaan itu terjadi pada Selasa 7 Juni 2022 malam. Kala itu, warga Cileungsi, Bogor ini sedang tidur bersama istri dan anaknya.
"Pelaku empat orang tiba-tiba masuk dengan mendobrak pintu rumah lalu masuk ke kamar saya," ujar Fuad, Rabu (15/6/2022).
Mereka langsung menghantam korban dengan menggunakan pipa lalu memukulinya dan mendorongnya hingga membentur lemari.
Tak sampai di situ, pelaku yang membawa senjata api ini lantas menembak korban sebanyak tiga kali. Penganiayaan dan penembakan itu disaksikan istri dan anaknya.
"Penembakan di kamar, empat orang itu bawa pistol semua. Saya ditembak kena punggung, lengan kanan dan pinggul," ungkap Fuad.
Selanjutnya korban diseret ke luar rumah dan kembali dipukuli. Setelah sekitar 30 menit mendapat penyiksaan, korban dimasukkan ke dalam mobil dalam keadaan tangan diborgol dan mata ditutup kain.
"Saya dibawa pakai mobil Karimun, cuma enggak tahu pelat nomor kendaraannya," kata Fuad.
Selama di dalam mobil, korban kembali mendapat penyiksaan dan diminta untuk segera melunasi hutangnya.
"Pertanyaan mereka waktu di mobil, kapan bayar hutang? Sedangkan saya tidak merasa punya hutang kepada siapapun," kata dia.
Para pelaku kemudian membawa korban ke sebuah gudang kosong di daerah Jakarta Timur. Di tempat tersebut dia disekap dan dijaga oleh pelaku.
"Waktu para pelaku tidur, paginya saya langsung kabur dan Alhamdulliah sampai di rumah keluarga sekitar jam 9 malam," ungkapnya.
Pihak keluarga lalu membawa korban ke rumah sakit untuk mengobati luka di sekujur tubuhnya. Termasuk luka tembakan di beberapa bagian tubuh Fuad.
Fuad mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut ke Polsek Cileungsi.
"Sudah lapor, saya berharap kasus ini terungkap dan para pelakunya ditangkap," harapnya.
Kesaksian Orang Tua Korban
Iriana (56) orang tua korban mengaku sempat menyaksikan saat anaknya disiksa oleh para pelaku. Sebelum masuk ke dalam rumah, pelaku sempat mematikan aliran listrik.
"Awalnya lampu mati, saya keluar bawa senter, lalu saya ditodong pistol. Saya lari keluar sambil teriak-teriak minta tolong ke warga," ungkapnya.
Melihat anaknya dipukuli, ia kembali ke dalam rumah meminta mereka untuk menghentikan penganiayaan tersebut. Namun, ia melihat pelaku malah menembak anaknya itu.
"Keempatnya bawa pistol semua. Sambil ngegebukin, anak saya lalu ditembak 3 kali. Mukanya sudah banyak darah," ucapnya.
Selanjutnya korban diseret keluar dan terus mendapat penyiksaan dari pelaku. Saat kejadian, tidak ada satu pun warga yang berani melerai karena salah satu pelaku sempat menembakan senjata api ke udara.
"Sempet letupin pistol di luar. Warga memang keluar semua, tapi karena dikira polisi jadi kan enggak berani mendekat," ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan akan mengecek terkait laporan kasus penganiayaan dan penculikan yang dialami Fuad.
"Saya koordinasi dulu dengan Kapolsek (Cileungsi) ya," kata Ita melalui pesan WhatsApp.
Advertisement