Liputan6.com, Yogyakarta - Senjata tradisional kerajaan-kerajaan di Jawa khususnya pada masa Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam diyakini terbuat dari batu meteor. Para empu senjata menggunakan batu meteor untuk membuat keris, tombak, dan pedang pada abad ke 12 hingga 13.
Penggunaan batu meteor dipilih para empu karena mengandung unsur titanium. Keris-keris dari era Kerajaan Mataram Islam lah yang diketahui banyak terbuat dari material titanium berkualitas tinggi.
Dikutip dari berbagai sumber para empu senjata ini memiliki cara khusus untuk mendapatkan batu meteor sebagai bahan baku. Para empu senjata gemar melakukan tirakatan dan mempelajari fenomena benda langit.
Baca Juga
Advertisement
Saat ada batu meteor jatuh, mereka memburunya menggunakan metode penyelarasan dengan alam atau transformasi alam. Metode meditasi juga dilakukan para empu senjata agar dapat memilih mana batu meteor yang berkualitas.
Para empu senjata di zaman kerajaan Mataram Islam meyakini batu meteor memiliki kandungan yang bagus. Bahkan mereka percaya benda dari langit tersebut juga menyimpan kekuatan alam yang luar biasa.
Empu keris di zaman dahulu dapat memilih dan menentukan 19 jenis logam terbaik sebagai bahan untuk dibuat keris. Ada 17 jenis besi yang kurang baik sebagai bahan membuat keris.
Para empu tidak merasa kesulitan untuk mencari batu meteor, sebab Pulau Jawa tercatat sering menjadi tempat jatuhnya batu meteor. Dalam Catalogue of Meteorites dijelaskan, pernah jatuh meteorit Jatipengilon di Alastoewa, Madiun pada 19 Maret 1884.
Berat meteor Jatipengilon mencapai 166 kilogram. Meteor Jatipengilon bahkan meninggalkan lubang sedalam tiga meter.