Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini badai PHK tengah menghantam industri startup digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menilai bahwa keberlanjutan bisnis saat ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pelaku perusahaan rintisan atau startup digital.
Maka dari itu, Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, para pelaku startup digital perlu memperhatikan tiga aspek tata kelola agar perusahaan tidak mengalami masalah.
Advertisement
"Ketiga aspek itu yakni prinsip usaha atau product dan service, skema pembiayaan, dan manajemen," kata Johnny dalam sebuah dialog pada Selasa malam, dikutip dari siaran pers, Kamis (16/6/2022).
Menurut Menkominfo, apabila tiga aspek tersebut tidak dikelola dengan baik, maka perusahaan akan mengalami masalah. Johnny menegaskan, penerapan prinsip usaha merupakan kunci keberlanjutan di semua sektor.
"Kalau soal PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) itu terjadi di semua jenis usaha yang tidak dipersiapkan dengan baik, apakah itu startup digital atau startup non-digital, sama saja," kata Johnny.
"Karena apa? Prinsip-prinsip usaha, kan harus menyiapkan product maupun service-nya dengan betul, punya skema pembiayaan yang memadai apakah itu ekuitas atau kombinasi dan debt person-nya (hutang), serta para sponsor (founders) dengan manajemen," imbuhnya.
Lebih lanjut kata Johnny, ketika perusahaan mengalami masalah, penyelesaian pertama yang paling mudah dilakukan dengan layoff atau pengurangan karyawan. Padahal menurutnya, karyawan bukan lagi aset melainkan capital untuk suatu usaha.
"Makanya isu layoff ini begitu sensitif di saat sekarang. Apalagi isu layoff dikaitkan dengan startup bubble (gelembung startup)," kata Johnny.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Siapkan Pendampingan
Menkominfo pun mengatakan, pemerintah juga menyiapkan pendampingan agar ekosistem startup digital tetap tumbuh dan berkembang.
Menurutnya, pemerintah bersama dengan operator telekomunikasi tengah giat membangun infastruktur digital di level hulu atau upstream. Hal itu ditujukan agar masyarakat bisa mengoptimalkan ruang digital.
"Justru saat ini giat-giatnya melaksanakan deployment ICT Infrastructure upstream. Tujuannya untuk mengajak masyarakat digital onboarding dalam rangka memanfaatkan downstream digital space," kata Johnny.
Selain itu, startup digital berada dalam ekosistem digital downstream. Dengan pembangunan infrastruktur digital, peluang ekonomi digital akan berkembang dengan baik.
"Nah pada saat kita membangun infrastruktur TIK dengan berusaha untuk membangun downstream digital kita. Saat potensi digital economy kita yang begitu besar, maka disinilah perlu tata kelola dengan baik," kata Johnny menjelaskan.
Johnny mengatakan, pemerintah memberikan kepastian untuk mengurus soal regulasi. Namun di satu sisi, yang paling penting menurutnya, para pendiri juga harus melihat apakah layanan dan produk yang dihasilkannya relevan atau tidak.
Advertisement
Aspek Produk dan Layanan
Johnny pun menekankan agar aspek produk dan layanan lebih diperhatikan. Kemudian, perusahaan akan bisa menciptakan pembiayaan cadangan, termasuk capital venture dan sponsor serta manajemen.
"Jika produk maupun services-nya bagus, maka perusahaan itu bisa menciptakan financing backup (pembiayaan cadangan). Termasuk melalui capital venture dan sponsornya itu sendiri, serta manajemennya," kata Menkominfo.
"Tiga aspek itu yang bisa berhadapan dengan munculnya startup yang banyak," Menkominfo menambahkan. Selain itu, pembahasan startup digital juga secara prinsip dinilai terkait dengan technology company atau perusahaan teknologi.
"Begitu ngomong technology company, jangan kita lihat yang besar-besar saja, justru kita perlu menggalangnya dengan membangun inovasi dan kreativitas putra-putri Indonesia," kata Johnny.
Maka dari itu, menurut Johnny, pendampingan idea generationfounders startup digital dianggap penting.
"Mereka punya gagasan atau ide yang bagus, punya alur pikir teknologi yang baik. Hal yang dibutuhkan para founders adalah teknologinya, funding (pembiayaan), dan manajemen. Pendampingan itu yang harus diberikan agar bertumbuh dan berkembang," ujarnya.
Pemilik Startup Digital Terbanyak
Menkominfo mengungkapkan, Indonesia menjadi negara urutan ke enam di dunia, di daftar negara dengan startup digital terbanyak, dengan 2.380 startup digital.
Maka dari itu, ia mengklaim pemerintah berupaya mengembangkan ekosistem yang memudahkan investasi agar tumbuh lebih banyak, demi menopang perkembangan ekosistem digital.
Ia mengatakan, pemerintah berusaha untuk menjaga startup digital tidak kolaps sebelum waktunya. Menurut Johnny, perusahaan yang memiliki potensi berkembang, akan didampingi dan dibina dengan istilah scale up.
"Pemerintah bersama dunia usaha memberikan pendampingan mulai dari yang kecil-kecil yakni generasi milenial Indonesia, dengan harapan startup digital dapat berkembang," kata Menkominfo.
Menkominfo pun meminta agar semua pihak dapat mendukung tumbuhnya ide startup digital di kalangan milenial. Dia mengatakan, pemerintah juga mendorong untuk mengembangkan ide-ide tersebut.
(Dio/Isk)
Advertisement