FOTO: Pemerintah Pakistan Imbau Warganya Kurangi Minum Teh

Warga Pakistan diminta untuk mengurangi jumlah teh yang mereka minum guna membantu menghemat impor di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam

oleh Arny Christika Putri diperbarui 16 Jun 2022, 15:00 WIB
Warga Pakistan Diminta Kurangi Minum Teh
Warga Pakistan diminta untuk mengurangi jumlah teh yang mereka minum guna membantu menghemat impor di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam
Pramusaji menyajikan cangkir teh kepada pelanggan di sebuah restoran di Islamabad, Pakistan, Rabu (15/6/2022). Menteri Perencanaan Pakistan Ahsan Iqbal yang baru terpilih menghadapi kritik, menyusul permohonannya kepada warga untuk mengurangi minum teh guna membantu menghemat impor di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam. (Aamir QURESHI / AFP)
Pria Pakistan meminum secangkir teh di sebuah restoran di Islamabad, Rabu (15/6/2022). Pakistan diketahui merupakan salah satu negara importir teh terbesar dunia yang kini tengah bergulat dengan inflasi yang melonjak dan rupee yang terdepresiasi dengan cepat. (Aamir QURESHI / AFP)
Pramusaji bersiap menyajikan cangkir teh kepada pelanggan di sebuah restoran di Islamabad, Pakistan, Rabu (15/6/2022). Seorang menteri Pakistan mengatakan orang Pakistan dapat mengurangi konsumsi teh mereka menjadi satu atau dua cangkir per hari. Sebab impor teh menambah beban keuangan pada pemerintah. (Aamir QURESHI / AFP)
Seorang pekerja menuangkan cangkir teh untuk pelanggan di sebuah restoran di Islamabad, Pakistan, Rabu (15/6/2022). Pakistan tengah berusaha mengurangi tagihan impornya untuk menghemat devisa di tengah pelemahan rupee terhadap dolar AS. (Aamir QURESHI / AFP)
Seorang pekerja menuangkan cangkir teh untuk pelanggan di sebuah restoran di Islamabad, Pakistan, Rabu (15/6/2022). Permintaan untuk mengurangi minum teh menjadi viral di media sosial. Banyak yang meragukan masalah keuangan negara yang serius dapat diatasi dengan menghentikan minuman berkafein tersebut. (Aamir QURESHI / AFP)
Pria Pakistan meminum secangkir teh di sebuah restoran di Islamabad, Rabu (15/6/2022). Pakistan telah menghadapi tantangan ekonomi yang parah selama berbulan-bulan, yang menyebabkan kenaikan harga makanan, gas dan minyak. (Aamir QURESHI / AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya