Bertemu Presiden Jerman, Jokowi Dorong Penguatan Kerja Sama Atasi Dampak Perang Ukraina

Jokowi menyampaikan prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jun 2022, 14:05 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier membahas situasi di Ukraina dan kerja sama Indo-Pasifik. (Dok Biro Pers/Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier membahas situasi di Ukraina dan kerja sama Indo-Pasifik. Jokowi ingin adanya penguatan kerja sama untuk mengatasi dampak perang Rusia-Ukraina, khususnya di sektor pangan dan energi.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pernyataan pers bersama usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Steinmeier di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).

"Saya juga mendorong penguatan kerja sama mengatasi dampak perang ukraina khususnya kepada pangan dan energi dan terkait kerja sama di kawasan Indo-Pasifik," kata Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

Dia menegaskan posisi konsisten Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Jokowi menyampaikan prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten.

"Dan budaya damai serta saling menghormati, serta semangat kerjasama perlu terus diperkuat," ujarnya.

Jokowi juga kembali menekankan pentingnya arsitektur kawasan secara inklusif. Dia menilai kawasan Indo-Pasifik harus mengedepankan kolaborasi, bukan pembendungan.

Adapun Indoensia menjadi salah satu negara pertama dalam kunjungan bilateral, usai Frank-Walter Steinmeier kembali terpilih menjadi Presiden Jerman pada Februari. Hal ini, kata Jokowi menunjukkan adanya hubungan khusus antara Indonesia-Jerman.

"Tentu ini menunjukkan hubungan kedua negara, yang mana Jerman adalah Ketua G7, dan Indonesia adalah Presiden G20," ucapnya.

 


Sudah Pernah Bertemu

Jokowi menyebut Presiden Steinmeier juga bukan orang baru baginya. Kedua pemimpin negara itu sudah pernah bertemu di Jakarta pada 2014, saat Presiden Steinmeier menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

"Pertemuan bilateral tadi berlangsung sangat bersahabat dan produktif, dan mengenai isu-isu bilateral, kita fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi," tutur Jokowi.

Sebagai informasi, Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier akan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Republik Indonesia pada 15-17 Juni 2022. Di ibu kota Indonesia, Jakarta, Presiden Steinmeier disambut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan untuk perbincangan politik.

Selain itu juga akan bergabung dalam pertemuan dengan para pakar berbagai topik yang mencakup upaya Indonesia di bidang lingkungan hidup, iklim, dan energi.

"Presiden Steinmeier juga akan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk upacara peletakan rangkaian bunga di sana," ujar pihak Kedutaan Jerman di Indonesia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (15/6/2022).

Dalam kunjungan ke Jakarta, Presiden Jerman juga diagendakan mengunjungi Deutsche Schule Jakarta (Sekolah Jerman Jakarta), dan berbincang dengan pelajar sejumlah sekolah yang tergabung dalam inisiatif PASCH ("Sekolah: Mitra menuju Masa Depan") serta komunitas bisnis Indonesia dan Jerman di Pusat Industri 4.0 Indonesia.

Presiden Jerman kemudian akan bertolak ke Yogyakarta, mengeksplorasi warisan kebudayaan Indonesia. Presiden Steinmeier akan mengawali kunjungan ke Kawasan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, untuk mengenal proses restorasi yang telah didukung oleh Jerman.

"Presiden juga akan berinteraksi dengan akademisi Universitas Gadjah Mada dan pelaku seni modern di Indonesia melalui pengenalan proyek seni kolektif "Monumen Antroposen" di Museum Nasional Jogja," jelas pihak kedutaan.

Selain itu, beliau akan bertemu dan berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Sri Sultan Yogyakarta Hamengkubawono X.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya