Liputan6.com, Jakarta - Influencer asal Malaysia dilaporkan harus membayar denda hingga senilai ratusan juta rupiah karena melakukan body shaming pada seseorang. Perlakuan tak menyenangkan tersebut diproses secara hukum melalui pengadilan sesuai tuntutan yang diajukan korban.
Eira Azeria merupakan seorang influencer asal Malaysia yang gemar membagikan tips gaya hidup melalui media sosial. Tidak hanya di Instagram, wanita yang sudah menikah ini juga aktif membagikan kehidupannya di Facebook.
Dilansir dari laman World of Buzz, Kamis, 16 Juni 2022, Eira sebenarnya sudah terlibat kasus body shaming ini sejak Agustus 2020. Semuanya dimulai ketika ia sedang melakukan live di Facebook seperti biasanya.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu, muncul komentar dari seseorang bernama Surhanizan yang mengkritik konten buatan Eira. "Masak live, makan live, promosi produk pelangsing, bisa kurus?" tulis Surhanizan di kolom komentar. Komentar tersebut ternyata membuat Eira meradang.
Surhanizan melanjutkan aktivitasnya setelah memberikan komentar tersebut. Namun, ia sama sekali tidak mengira bahwa akan mendapat respons yang buruk dan terkesan menghina dari Eira.
Eira disebut membalas komentarnya dengan "ucapan yang tidak baik." Ia menyinggung berat badan Surhanizan dan menyebutnya dengan julukan "babi kuning," hal itulah yang memulai konflik panas antara keduanya.
Surhanizan mendapatkan kabar dari teman-temannya tentang ucapan Eria Azeria tersebut. Awalnya, ia ingin bersikap biasa saja dan membiarkan masalah meredam dengan sendiri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tindakan Kriminal
Namun, ia merasa tidak terima dengan tindakan Eria Azeria yang juga mengolok-olok anggota keluarganya, termasuk anak-anaknya, dan videonya tersebar secara luas di media sosial.
Surhanizan melaporkan Eria ke kepolisian setelah influencer ini menolak menyampaikan perminta maaf selama 14 hari. Dua tahun kemudian, Eria dijatuhi hukuman denda oleh Pengadilan Negeri Johor Baru bernilai sekitar Rp433 juta karena perbuatan body shaming yang pernah ia lakukan. Hukuman itu lebih rendah dari tuntutan awal pihak Suharnizan sebesar sekitar Rp7 miliar.
Ditambah lagi, sejak 2019, Malaysia menjadikan body shaming sebagai salah satu tindakan kriminal. Mereka yang melakukannya bisa dihukum satu tahun penjara dan denda hingga senilai ratusan juta rupiah.
Masih tentang body shaming, tahun lalu, seorang influencer bernama Michelle Halim menuai kritik setelah mengunggah komentar yang dianggap mempermalukan fisik model terbaru Victoria's Secret, yang mana perusahaan tersebut kini beradaptasi dengan perubahan paradigma dan tuntutan konsumen.
Advertisement
Transformasi
Hal tersebut ditandai dengan memensiunkan para Angels, dan menggandeng wajah-wajah baru yang disebut VS Collective, mulai dari Priyanka Chopra, Megan Rapinoe, hingga model transgender Valentina Sampaio.
Transformasi ini membuat influencer tersebut kecewa yang terlihat dari unggahannya di Instagram Story akun pribadinya. Ia membagikan kembali unggahan Victoria's Secret dan mengomentari salah seorang model teranyar merek lingerie asal Amerika Serikat itu. "I miss VS angels!!! kenapa jadi gini sekarang," tulisnya.
Ada pula unggahannya yang menampilkan penampilan Victoria's Secret Fashion Show. "VS show udah ga ada lagi sekarang idk bakal ga ada seterusnya atau engga," tulisnya."Well VS angels dikomplen bcs beauty standard yg di setting terlalu tinggi, I don't get it, can u just shut up and enjoy the fckn show?! I feel butterflies setiap kali nonton VS show, kagum sampe bisu bukan malah ngambek insecure just bcs i dont look like them," tambahnya.
Akun Perlawanan
"Some people berharap ada plus size VS angels, jujur aja klo aku CEOnya mending bubarin show daripada merubah image dan standard VS angels," tulis influencer tersebut soal Victoria's Secret.
Komentar Michelle seketika jadi sorotan akun Instagram Indonesia Butuh Feminis. Menurut bio Instagram, ini adalah akun perlawanan terhadap segala jenis bentuk penindasan, suka menyentil manusia berhak khusus yang tidak sadar, dan tidak berempati.
"Menjadi influencers belum tentu membuktikan kamu semua bisa cerdas dalam berpikir. Jangan lupa cek privilege dan edukasi diri. Kasian mimin sama followersnya yang turut mengamini standar kecantikan dan stigma yg ada," tulis akun @indonesiabutuhfeminis pada 10 Juli 2021.
Kritik akun Indonesia Butuh Feminis terhadap Michelle turut dikomentari oleh para pesohor hingga influencer Indonesia. "Abis bc storynya doi, supy bs lihat pandangan dr 2 sisi.. Punya pemikiran sendiri tuh ga salah si, tp manusia warasnya tu punya etika n toleransi.. sangat disayangkan unt seorang 'menteri'" tulis seorang warganet.
Baca Juga
Advertisement