Dukung Peternak, Fraksi Gerindra Jatim Kampanye Makan Daging

Menurut Gus Fawait, daging sapi di Jatim masih aman untuk dikonsumsi. Apalagi bila benar cara pengolahannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2022, 06:41 WIB
Muhammad Fawait, Ketua Fraksi Partai Gerindra mengkampanyekan makan daging sehat dan aman. (Istimewa).

Liputan6.com, Surabaya - Maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak membuat masyarakat khawatir mengkonsumsi daging sapi. Kondisi itu berdampak pada anjloknya penjualan hewan ternak, termasuk di Jawa Timur.

Fakta itu membuat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait prihatin. Terlebih menjelang Idul Adha. Sebagai bentuk dukungan kepada peternak, Fraksi Gerindra mengkampanyekan makan daging aman dan sehat.

"Makanya kami mengajak masyarakat supaya tidak takut makan daging," ucap pria yang kerap disapa Gus Fawait itu, Kamis (16/06/2022).

Menurut Gus Fawait, daging sapi di Jatim masih aman untuk dikonsumsi. Apalagi bila benar cara pengolahannya.

"Pokoknya selama masaknya benar. Direbus dulu selama 30 menit sebelum digoreng. Selain itu jangan konsumsi bagian jeroannya," terang Gus Fawait.

Tidak hanya itu, Gus Fawait juga mendorong Pemprov Jatim memberikan subsidi kepada para peternak yang memiliki anak usia wajib belajar.

"Misalnya diberikan bantuan sesuai kebutuhan. Baik biaya sekolah, seragam, buku atau yang lainnya," ujar Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.


Cari Solusi Kongret

Selain itu, menurut Gus Fawait Pemprov Jatim juga bisa memfasilitasi para peternak mencari solusi konkret.

"Misalnya dengan pendampingan budidaya ikan air tawar selama 2 hingga 4 bulan," terang Fawait.

Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini mengungkapkan dukungan dari pemprov tersebut bisa menjadi solusi atas permasalahan PMK di Jatim. Minimal dalam jangka pendek

"Karena ini dampaknya ke peternak dan keluarganya. Kasihan kalau dibiarkan terus seperti ini, harus ada langkah pendampingan," pungkas Gus Fawait.

Infografis Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya