Liputan6.com, Jakarta - Rumah sakit Siloam Labuan Bajo memasuki tahap baru pelayanan kesehatan di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kini rumah sakit yang mulai beroperasi sejak 2016 di salah satu destinasi super prioritas pariwisata Indonesia ini berubah menjadi Labuan Bajo International Medical Centre (LBIMC).
Dengan predikat internasional, sejumlah fasilitas medis dilengkapi guna mengantisipasi kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada wisatawan lokal ataupun mancanegara yang sedang berlibur di Labuan Bajo. Salah satu fasilitas itu adalah ruang terapi oksigen hiperbarik yang sangat diperlukan untuk penyelam yang mengalami dekompresi.
Baca Juga
Advertisement
"Kami berharap fasilitas baru ini memberi ketenangan dan kenyamanan bagi wisatawan saat berlibur," ujar Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals saat upacara peresmian LBIMC, Kamis (16/6/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Carol juga meyakinkan para pelaku industri pariwisata di Labuan Bajo, seperti travel agent, hotel, dive center yang hadir dalam acara tersebut untuk tidak mencemaskan pelayanan kesehatan bagi wisatawan yang berlibur di Labuan Bajo. Penanganan kesehatan bisa dilakukan di LBIMC tanpa perlu memindahkan wisatawan ke pulau lain seperti Bali yang lebih lengkap fasilitasnya.
Hingga saat ini, rumah sakit Siloam Labuan Bajo menangani 85 persen pasien peserta BPJS. "Kami berharap dapat membangun dunia kesehatan dan pariwisata untuk masyarakat setempat," tambah Carol.
Per Juni 2022, LBIMC ditangani oleh 15 dokter spesialis. Memiliki ruang gawat darurat, ruang operasi, ICU, CT scan, dan hyperbaric chamber. Daya tampung pasien inap sebanyak 100 tempat tidur, termasuk 10 satu kamar rawat inap President Suite, dua kamar Suite, tiga VVIP, dan empat VIP.
Ke depannya, layanan wisata medis menjadi target bagi LBIMC. Adanya fasilitas ruang terapi oksigen hiperbarik dipercaya menjadi salah satu yang dapat meningkatkan kunjungan wisata medis tersebut.
"Alat ini juga dapat untuk terapi anti-aging guna memaksimalkan kulit yang cerah dan pemulihan kesehatan lainnya," ujar Carol.
Wisatawan juga bisa melakukan medical check up selama berlibur di Labuan Bajo. "Ini sangat mungkin berkembang."
Labuan Bajo Butuh Dokter Spesialis Jantung
Senada dengan Carol, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianis Weng meyakini bahwa kehadiran fasilitas kesehatan bertaraf internasional bisa meningkatkan kunjungan wisatawan.
Menurutnya, Labuan Bajo menjadi lokasi yang paling banyak diminati investor di antara 5 lokasi wisata super prioritas di Indonesia.
"Kami ingin menjadi tuan rumah yang baik dengan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan. Selain dua faktor itu juga perlu fasilitas kesehatan," ujarnya.
Weng mengisahkan banyak hal yang terjadi pada masa liburan seperti kecelakaan saat diving dan sebagainya. "Pernah terjadi kasus wisatawan terkena serangan jantung saat mengunjungi Pulau Padar. Jadi kami sangat berharap punya dokter spesialis jantung."
Selama ini, kehadiran Siloam Hospitals di Labuan Bajo dianggapnya sangat membantu pemerintah daerah dalam melayani masyarakat. "Termasuk membantu wisatawan yang datang berlibur di sini." Ia juga mengharapkan pariwisata di Labuan Bajo juga berkembang menjadi wisata kesehatan.
Advertisement
Siloam Hospitals Tebar Deviden
Pada pemberitaan sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dikabarkan akan membagikan dividen tunai Rp19,30 per saham. Total dividen tunai untuk tahun buku 2021 yang dibagikan sebesar Rp249,90 miliar.
Dividen tersebut 36 persen dari laba bersih 2021. Pembagian dividen telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 31 Mei 2022. Di samping itu, penetapan sisa laba bersih Rp450,184 miliar sebagai laba ditahan Siloam International Hospitals. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/6/2022).
"Net profit perusahaan pada tahun 2021 sebesar Rp700 miliar, dibagikan 35,7 persen jadi Rp250 miliar," ungkap Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk Darjoto Setyawan dalam public Expose di Aryaduta Karawaci, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/5/2022).
Dalam RUPS Tahunan tersebut juga dibahas mengenai Capex perusahaan sebesar Rp1 triliun, hal ini diperuntukan pembelajaan peningkatan alat kesehatan penunjang pemeriksaan pasien.
"2 sampai 3 persen untuk maintenance setiap rumah sakit, lalu sisanya untuk pengadaan dan pembaruan alat canggih untuk menunjang pemeriksaan pasien," ungkap Daniel Phua Direktur PT Siloam Internasional Hospitals Tbk.