Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia FIFA adalah kompetisi sepak bola internasional paling bergengsi. Semua pesepak bola berhasrat untuk tampil membela negaranya di ajang empat tahunan ini.
Diselenggarakan sejak 1930, ajang ini sempat tak digelar pada tahun 1942 dan 1946 karena Perang Dunia II. Piala Dunia saat ini menggunakan format 32 tim. Dari 21 edisi turnamen, muncul keluar delapan pemenang.
Advertisement
Timnas Brasil telah menjuarai Piala Dunia sebanyak lima kali, dan merupakan satu-satunya tim yang secara rutin mengikuti setiap turnamen.
Di bawah Brasil, ada Timnas Italia dan Jerman yang punya empat gelar juara. Italia terakhir kali menjadi juara pada 2006, tetapi absen pada dua Piala Dunia terakhir.
Argentina, Uruguay dan Prancis dengan dua gelar juara, serta Inggris dan Spanyol masing-masing dengan satu gelar juara.
Data di atas menunjukkan bahwa Piala Dunia masih dikuasai tim-tim dari benua Amerika Amerika Selatan dan Eropa. Tim-tim dari Afrika, dan Asia sejauh ini belum cukup mampu bersaing di ajang ini.
Ya, meski memiliki berada di level tertinggi dalam turnamen sepak bola, terkadang ada perbedaan kekuatan mencolok di antara para peserta.
Bahkan, tak jarang terjadi pembantaian di beberapa pertandingan. Tim-tim dari Asia dan Afrika paling sering menjadi korban. Berikut lima skor terbesar di Piala Dunia:
Korea Selatan menjadi tim paling sering kalah dengan skor besar. Negara asal pelatih Timnas Indonesia itu pernah menjadi lumbung gol di Piala Dunia 1954.
Korea Selatan - Piala Dunia 1954
Korea Selatan hancur lebur di Piala Dunia 1954. Masuk ke dalam Grup 2, Tim Gingseng harus menghadapi Hungaria, yang secara luas dianggap sebagai tim terbaik di dunia pada saat. Di dalam grup tersebut juga ada Jerman dan Turki.
Pada laga perdana, Korea Selatan langsung menelan pll pahit kala dibantai 0-9 oleh Hungaria. Ferenc Puskas mencetak dua gol.
Begitu juga Mihaly Lantos, Zoltan Czibor. dan Peter Palotas. Adapun pemain terbaik pada laga tersebut yakni Sandor Kocsics yang mencetak hattrick.
Pertandingan grup kedua mereka adalah melawan Turki dan harus menelan kekalahan telak 0-7. Gol dari Lefter Kucukandonyadis, Erol Keskin, brace dari Suat Mumat dan hat-trick dari Buhran Sargun memenangkan pertandingan untuk Turki.
Namun kini, Korea Selatan bukan lagi menjadi tim kaleng-kaleng di Piala Dunia. Taegeuk Warriors bahkan pernah finis di peringkat keempat pada Piala Dunia 2022. Kemudian, di Piala Dunia 2018, mereka bahkan bisa mempecundangi Jerman 0-2 di Piala Dunia 2018.
Advertisement
Zaire - Piala Dunia 1974
Zaire atau yang saat ini bernama Republik Demokratik Kongo, akan selamanya dikenang sebagai salah satu tim yang mengalami kekalahan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
Momen terkelam dalam sepakbola Kongo itu terjadi pada Piala Dunia 1974. Mereka hancur lebur kala dibantai Yugoslavia 0-9.
Zaire kalah dari Skotlandia di pertandingan pembuka. Mereka kemudian melanjutkan dengan penampilan buruk melawan Yugoslavia.
Dusan Bajevic mencetak tiga gol sementara Dragan Dzajic, Ivica Surjak, Josip Katalinski, Vladislav Bogicevic, Branko Oblak dan Ilija Petkovic menyumbang satu gol.
El Salvador - Piala Dunia 1982
El Salvador memiliki kisah yang memilukan dalam partisipasi mereka di Piala Dunia 1982. Mereka dibantai 1-10 oleh Hungaria.
Hungaria vs El Salvador adalah pertandingan kedua yang dimainkan di Grup 3 dari penyisihan grup pertama di Piala Dunia FIFA 1982.
Duel berlangsung di Nuevo Estadio di Elche, Spanyol pada tanggal 15 Juni. Hungaria memenangkan pertandingan 10-1 sekaligus mencatat skor terbesar dalam sejarah final Piala Dunia FIFA
Pemain pengganti Hungaria László Kiss mencetak hat-trick, dan satu-satunya hat-trick di piala Dunia yang dibukukan oleh pemain pengganti. Hebatnya lagi, hat-trick Kiss menjadi yang tercepat yang pernah ada di Piala Dunia, dalam waktu tujuh menit.
Advertisement
Kuba - Piala Dunia 1938
Kuba mengalami kekalahan terbesar di Piala Dunia 1938 dari Swedia. Pertandingan ini berlangsung di babak perempat final.
Swedia langsung lolos ke perempat final setelah lawan mereka di babak 16 besar, Austria, mundur dari turnamen.
Mereka kemudian menghancurkan Kuba dengan dua pemain mencetak hat-trick - Harry Andersson dan Gustav Wetterstrom. Tore Keller dan Arne Nyberg juga mencetak gol untuk Swedia.
Sayangnya, keganasan Swedia pada laga itu tak berlanjut hingga laga final. Swedia Dibantai Hungaria 1-5 di babak semifinal. Pada duel perebutan tempat ketiga, Swedia kembali kalah. Kali ini dari Brasil dengan skor 2-4.
Bolivia - Piala Dunia 1950
Bolivia menjadi negara selanjutnya yang pernah mengalami kekalahan paling memalukan di Piala Dunia. Bolivia dibantai 0-8 oleh Uruguay di Piala Dunia 1950.
Pertandingan itu sendiri berlangsung di babak grup dan merupakan pertanda bagi kesuksesan Uruguay. Oscar Miguez mengemas hat-trick, Juan Schiaffino memborong dua gol dan Ernesto Vidal, Julio Perez dan Alcides Ghiggia masing-masing mencetak satu.
Uruguay terus mengganas hingga partai puncak. Dan, 1950 akan selamanya menjadi tahun yang dikenang oleh warga Uruguay karena tahun itu adalah tahun dimana mereka memenangkan trofi Piala Dunia kedua mereka. Mereka mengalahkan tuan rumah Brasil di final yang kemudian dikenal dengan Tragedi Maracana.
Baca Juga
Advertisement