Jualan Pakai Platform Streaming, Taipan Bimbel China Kembali Jadi Miliarder

Pendiri perusahaan bimbel China New Oriental, Michael Minhong Yu, kembali meraih gelar milarder usai memanfaatkan platform siaran langsung untuk berjualan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Jun 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock). Pengusaha China berusia 60 tahun Michael Minhong Yu kembali memasuki peringkat miliarder dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Michael Minhong Yu, pendiri perusahaan bimbingan belajar di China, New Oriental Education, kembali memasuki peringkat miliarder dunia.  Namun, kesuksesan miliarder berusia 60 tahun ini tidak hanya berhubungan dengan jasa bimbingan belajarnya.

Dalam upaya menghasilkan pendapatan setelah regulator China tahun lalu memerintahkan semua perusahaan bimbel menjadi nirlaba, Yu menambahkan jasa New Oriental yang mulanya hanya bimbel, kini juga menyediakan platform siaran langsung untuk aktivitas pembelian produk (bisnis e-commerce).

Dikutip dari Forbes, Sabtu (18/6/2022) Yu bersama dengan beberapa mantan guru bahasa Inggrisnya, kini memanfaatkan tayangan live streaming untuk berjualan berbagai macam barang seperti makanan hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.

Bagi penonton, tayangan New Oriental Education memiliki satu nilai jual yang unik.

Setelah awal yang lesu, pembawa acara streaming langsung New Oriental sekarang menggabungkan pengajaran bahasa Inggris dengan penjualan barang.

Mulai pekan lalu, para mantan guru bahasa Inggris kerap mengeluarkan papan tulis untuk mengajarkan kosakata kepada pemirsa terkait merchandise yang mereka promosikan.

"Para guru hebat dalam menjual barang!" tulis seorang pengguna di Weibo, platform media sosial China.

"Mereka sangat fasih dan saya bahkan mencatat kata-kata bahasa Inggris baru sambil menonton," ungkap mereka.

Karena jumlah penonton yang melonjak dan penjualan kemudian meningkat, saham New Oriental yang terdaftar di Hong Kong telah melonjak lebih dari 80 persen dari posisi terendah di bulan Mei 2022.

Yu, yang memiliki 11,6 persen saham di perusahaan itu, sekarang mengantongi kekayaan bersih bernilai USD 1,1 miliar atau setara Rp. 16,3 triliun, menurut Real-Time Billionaires List.

Kekayaannya juga termasuk dividen saham dan hasil sebelumnya dari pelepasan saham New Oriental.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mengajar Sambil Berjualan Produk, New Oriental Raih Pendapatan Rp 152,5 M

Ilustrasi Miliarder. Unsplash/Mathieu Stern

Namun Kenny Ng, ahli strategi sekuritas Everbright Securities International yang berbasis di Hong Kong, memberikan peringatan.

Di bidang e-commerce China yang serba kompetitif, menurutnya, masih harus dilihat apakah New Oriental dapat mempertahankan momentum pertumbuhan saat ini.

“Terlalu dini untuk mengatakan bahwa New Oriental telah berhasil mentransisikan bisnisnya," kata Kenny Ng.

"Butuh waktu untuk membuktikan bahwa lonjakan penonton akan membantu perusahaan meningkatkan fundamentalnya," tambah dia.

Di sisi lain, menurut penyedia data yang berbasis di Hangzhou, yaitu Huitun, yang melacak e-commerce streaming langsung, New Oriental menjual barang senilai hampir USD 10,3 juta atau setara Rp. 152,5 miliar pada 16 Juni 2022.

Nilai penjualan itu melonjak hampir 20 kali lipat dibandingkan yang dilaporkan pada 9 Juni sebesar USD 600.000 (Rp. 8,8 miliar), hari pertama pengajaran bahasa Inggris yang dibarengi penjualan produk diluncurkan. 


Meski Cuan dari Live Streaming, Perusahaan Bimbel New Oriental Masih Rugi Rp. 1,8 T

Ilustrasi Anak Mengikuti Bimbel Credit: pexels.com/Julia

New Oriental menolak berkomentar apakah pihaknya akan menjadikan platform streaming langsung sebagai strategi jangka panjang.

Meski melaporkan pendapatan yang cukup besar, New Oriental masih melaporkan kerugian bersih USD 122,4 juta (Rp. 1,8 triliun) untuk kuartal fiskal ketiga yang berakhir pada Februari.

Kerugian itu cukup besar, karena laba New Oriental sempat mencapai USD 151,3 juta (Rp. 2,2 triliun) pada periode yang sama 2021 lalu.

Pendapatan perusahaan itu menurun hampir setengahnya karena mereka tidak bisa lagi menawarkan sesi bimbel tanpa batas.

Awal tahun ini, New Oriental mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan 60.000 karyawan, dan sahamnya masih diperdagangkan di Hong Kong di sebagian kecil dari 151,5 dolar Hong Kong yang dicapai masing-masing awal tahun lalu.

Pendatang baru miliarder dunia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya