IHSG Turun 2,1 Persen pada 13-17 Juni 2022, Kapitalisasi Pasar Merosot Rp 181,9 Triliun

IHSG melemah 2,1 persen pada 13-17 Juni 2022 ditutup ke posisi 6.936,96 dari posisi pekan lalu di 7.086,64.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jun 2022, 08:27 WIB
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu selama sepekan, tepatnya 13-17 Juni 2022. IHSG merosot 2,11 persen pada pekan ini.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (18/6/2022), IHSG ditutup ke posisi 6.936,96 dari posisi pekan lalu di 7.086,64. Kapitalisasi pasar bursa saham selama sepekan susut 1,96 persen menjadi Rp 9.087,68 triliun. Kapitalisasi pasar bursa merosot Rp 181,96 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.269,64 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pasar saham dipengaruhi oleh sentimen dan pergerakan dari bursa global dalam sepekan, salah satunya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) sebesar 75 basis poin (bps).

“Pemangkasan pertumbuhan ekonomi global, kekhawatiran inflasi tinggi yang menyebabkan inflasi masih berpengaruh ke market ataupun berpengaruh ke instrument investasi berisiko tinggi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (18/6/2022).

Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan turun 1,37 persen menjadi 28,103 miliar saham dari 27,72 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga meningkat 0,30 persen menjadi Rp 17,23 triliun dari Rp 17,18 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata frekuensi harian bursa merosot 10,78 persen menjadi 1.381.605 transaksi dari 1.548.503 transaksi pada pekan sebelumnya.

Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 782,42 miliar. Namun, sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 69,21 triliun. Herditya menuturkan, aksi jual investor asing pada Jumat pekan ini dapat dikatakan wajar karena ingin cash put sembari menanti kepastian keadaan ke depannya dan hindari instrument berisiko terlebih dahulu.

Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 6.786-6.871.  Sentimen yang pengaruhi ada pengumuman suku bunga acuan atau BI Rate dan mencermati sikap dari Bank Indonesia terhadap kejadian pekan ini.

"Namun tidak menutup kemungkinan di awal pekan terjadi penguatan di IHSG yang sifatnya temporer untuk menguji area 6.980-7.010,” kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Total Emisi Obligasi Rp 64,2 Triliun

(Foto:Ilustrasi)

Pada Senin, 13 Juni 2022, obligasi berkelanjutan IV SANF dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 750 miliar.

 Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah masing-masing AA(idn) (Double A) dan idAA (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 52 emisi dari 40 emiten senilai Rp64,20 triliun. T

otal emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 501 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp455,24 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 151 seri dengan nilai nominal Rp4.811,09 triliun dan USD205,99 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,34 triliun.


Penutupan IHSG Jumat 17 Juni 2022

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Jumat, (17/6/2022). Koreksi IHSG terpankas setelah sempat turun 2 persen. Selain itu, investor asing masih melakukan aksi jual saham signifikan.

Pada penutupan perdagangan mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,61 persen ke posisi 6.936,96.  Indeks LQ45 turun 1,96 persen ke posisi 997,90. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.999,53 dan terendah 6.882,64. Sebanyak 362 saham melemah sehingga menekan IHSG. 158 saham menguat dan 159 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.243.836 kali dengan volume perdagangan 31,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,5 triliun.  Investor asing pun melakukan aksi jual Rp 782,50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di posisi 14.787.

 


Sektor Saham

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth naik 1,18 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic merosot 2,49 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry melemah 1,77 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 1,53 persen dan indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,49 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah pada Jumat, 17 Juni 2022 sejalan dengan pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) dan regional Asia yang cenderung bervariasi.

"Meski pun kemarin kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin sudah sesuai dengan harapan pasar, namun masih timbul adanya kekhawatiran akan terjadinya resesi apabila inflasi tidak dapat dibendung dan The Fed masih terus melakukan kebijakan moneter yang ketat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari sisi teknikal, pergerakan IHSG masih berada pada fase downtrennya dan IHSG sudah menembus level support di 6.924.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya