, Brussel - Pertemuan menteri pertahanan NATO di Brussel hari Kamis (16/6) memutuskan penambahan pasukan di perbatasan ke Timur, dan konsep strategi baru menghadapi ancaman dari Rusia.
"Jalan masih panjang," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg hari Kamis (16/6), menutup pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussel. Para menteri membahas persiapan untuk KTT NATO di Madrid akhir Juni mendatang dan berusaha menyelesaikan beberapa agenda yang masih jadi sengketa.
Baca Juga
Advertisement
Tema yang dibahas antara lain, penyaluran senjata berat ke Ukraina. Beberapa kali Ukraina mengeluhkan lambatnya pengiriman senjata berat yang sangat diperlukan di medan pertempuran, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Sabtu (18/6/2022).
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambert mengatakan, Jerman akan mengirim tiga peluncur roket, tapi baru bisa terlaksana akhir Juli atau awal Agustus. Sebelumnya Jerman akan mengirimkan senjata artileri anti panser.
Para menteri pertahanan NATO berjanji untuk memeriksa kembali permintaan senjata dari Ukraina di negaranya masing-masing, untuk melihat kemungkinan mengirim lebih banyak amunisi dan senjata artileri.
Tema penting lain adalah permohonan Finlandia dan Swedia untuk menjadi anggota NATO, yang selama ini belum bisa terlaksana karena penentangan Turki.
Alasannya karena kedua negara mendukung kelompok Kurdi yang oleh Turki dikategorikan sebagai kelompok teror.
Negosiasi dengan wakil-wakil Turki di NATO belum membuahkan hasil, sedangkan keputusan penerimaan anggota baru hanya sah jika disetujui dengan suara bulat oleh semua anggota.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyelesaian Sengketa
Duta besar AS di NATO Julie Smith mengatakan, ia tetap berharap bahwa sengketa itu bisa diselesaikan dan Swedia dan Finlandia bisa resmi diterima sebagai anggota baru pada KTT Madrid.
"Kami melihat ada dukungan kuat di kalangan anggota NATO untuk kedua calon anggota baru. Kami ingin mencapai kemajuan dalam hal ini secepatnya. Namun kami juga ingin memperhatikan keberatan-keberatan yang diajukan Turki ", jelasnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sedang berupaya membujuk Turki untuk mempertimbangkan posisinya. Namun Turki belum menunjukkan reaksi.
"Dalam KTT di Madrid NATO tetap akan menekankan prinsip Politik Pintu Terbuka", kata para diplomat NATO di Brussel.
Penambahan pasukan NATO di perbatasan ke Timur. Hal ini disampaikan oleh Jens Stoltenberg mengumumkan, NATO akan memperkuat pasukannya di perbatasan ke Timur.
Advertisement
Gerakan Jerman
Pasukan tambahan akan dikirim ke negara-negara Baltik, Polandia, Hungaria, Bulgaria dan Rumania. Selain itu pasukan gerak cepat akan disiapkan di Prancis dan Jerman, yang sewaktu-waktu bisa bereaksi dalam situasi bahaya.
Jerman sudah menyatakan akan mengirim 1000 pasukan tambahan ke Lituania.
"Kami akan menunjukkan dengan tegas, bahwa kami siap berdiri di samping para mitra kami", kata menteri pertahanan Jerman Christine Lambrecht. Dalam situasi krisis, brigade pengamanan di Lituania akan diperkuat menjadi 3000 sampai 5000 pasukan.
Penguatan pasukan di perbatasan ke Timur adalah bagian dari konsep strategis baru NATO, yang akan diputuskan dalam KTT NATO di Madrid akhir bulan Juni.
Konsep strategi yang ada sekarang berasal dari tahun 2010, dan dalam konsep lama itu Rusia masih dilihat sebagai mitra pertahanan NATO.
Situasi inilah yang sekarang berubah drastis, kata Jens Stoltenberg. "Perang Rusia adalah ancaman terbesar yang kami hadapi sejak beberapa dekade terakhir," tegasnya. Untuk pertama kalinya, Cina juga dimasukan sebagai ancaman dalam konsep strategi baru itu.