DLTA Siap Sebar Dividen Rp 300 per Saham, Cek Jadwalnya

Keputusan pembagian dividen 2021 Delta Djakarta (DLTA) telah disetujui dalam RUPST 16 Juni 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jun 2022, 13:24 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Djakarta Tbk akan membagikan dividen tunai Rp 240,19 miliar untuk tahun buku 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (18/6/2022), PT Delta Djakarta Tbk membagikan dividen tunai Rp 300 per saham untuk tahun buku 2021. Keputusan pembagian dividen 2021 itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 16 Juni 2022.

Adapun data keuangan per 31 Desember 2021 yang mendasari pembagian dividen antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 188,04 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 971,72 miliar, dan total ekuitas Rp 1,01 triliun. Adapun pembagian dividen tersebut 127,7 persen dari laba bersih 2021.

Berikut jadwal pembagian dividen perseroan:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 27 Juni 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 28 Juni 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 29 Juni 2022

-Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 28 Juni 2022 waktu 16.00

-Tanggal pembayaran dividen pada 15 Juli 2022

Pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Juni 2022, saham DLTA naik tipis 0,74 persen ke posisi Rp 4.100 per saham. Saham DLTA dibuka menguat 100 poin ke posisi Rp 4.710.

Saham DLTA berada di level tertinggi Rp 4.200 dan terendah Rp 4.080 per saham. Total frekuensi perdagangan 361 kali dengan volume perdagangan 4.480. Nilai transaksi Rp 1,8 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hasil RUPST

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam RUPST perseroan juga menyetujui memberhentikan dengan hormat Allan I.Abrea sebagai direktur perseroan. RUPST pun menyetujui mengangkat Brian Raymund R.Hernandez sebagai direktur perseroan menggantikan Allan I.Abrea.

Dengan demikian berikut susunan pengurus perseroan:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama: Roy Tumpal Enrico Marojahan Pakpahan

Komisaris: Carlos Antonio Mayo Berba

                Fumiaki Ozawa

Komisaris Independen: Reynato Serrano Puno

                                 Samuel Nitisaputra

Dewan Direksi:

Direktur Utama: Jose Daniel Abellon Javier

Direktur: Alan De Vera Fernandez

              Ronny Titiheruw

              Brian Raymund Respicio Hernandez

Selain itu, perseroan juga menganggarkan belanja modal Rp 25,4 miliar pada 2022. Sebagian besar belanja modal tersebut untuk memperlancar proses produksi dengan memanfaatkan teknologi baru untuk peningkatan efisiensi termasuk upgrading sistem SAP sesuai dengan program keberlanjutan perseroan bagi lingkungan.

Sebelumnya pada 2021, perseroan telah serap belanja modal Rp 21,9 miliar. Belanja modal itu untuk perbaikan mesin proses produksi dan perbaikan mesin utama yang ditangguhkan karena COVID-19 pada tahun sebelumnya.


Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT Delta Djakarta Tbk mencatat kinerja positif sepanjang 2021. Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan 24,68 persen menjadi Rp 681,20 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 546,33 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 204,61 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 179,15 miliar.

Dengan demikian, laba kotor naik 29,79 persen menjadi Rp 476,59 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 367,17 miliar. Perseroan catat beban penjualan naik menjadi Rp 157,15 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 156,62 miliar.

Demikian juga beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 93,80 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 78,51 miliar. 

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 51,60 persen menjadi Rp 188,04 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 124,03 miliar.

Total ekuitas tercatat Rp 1,01 triliun pada 2021, dan relatif stagnan dari 2020 sebesar Rp 1,01 triliun. Total liabilitas menguat menjadi Rp 298,54 miliar pada 2021 jika dibandingkan 2020 sebesar Rp 205,68 miliar. Total aset naik menjadi Rp 1,30 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 1,22 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas naik menjadi Rp 812,79 miliar pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 697,22 miliar.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya