Liputan6.com, Jakarta - Desty, startup asal Indonesia yang membangun platform solusi merchant mengumumkan penggalangan pendanaan putaran baru yang dipimpin oleh Square Peg dengan nilai yang tak disebutkan (undisclosed).
Ini menjadi tambahan dana yang telah didapatkan dari berbagai investor berbasis di Asia tahun lalu, yaitu East Ventures, Jungle Ventures, 5Y Capital dan beberapa angel investor terkemuka lainnya.
Advertisement
"Kami sangat senang Square Peg mendukung kami dengan pengalaman luas mereka berinvestasi dalam model bisnis yang sebanding di seluruh dunia," ujar Co-founder dan CEO di Desty, Mulyono Xu.
Ekonomi digital di Indonesia, menurut Mulyono, sangat unik dengan fragmentasi mencolok di seluruh lalu lintas pedagang, kanal penjualan, pembayaran, dan logistik.
Oleh sebab itu, kata Mulyono, pihaknya sangat yakin bahwa pendekatan menyeluruh di Desty untuk memberdayakan pedagang, "akan menyelesaikan masalah mereka dengan paling efektif."
Desty menawarkan seperangkat alat digital membantu para merchant, mulai dari online seller hingga pengusaha bisnis F&B untuk mengoperasikan bisnis mereka melalui platform terpadu.
Piruze Sabuncu, Partner di Square Peg, menyatakan bahwa investasi Square Peg tidak hanya karena daya tarik dan kepuasan pelanggan yang telah mereka lihat sejauh ini, tetapi juga karena bakat teknis dan pengetahuan pasar mendalam para pendiri di Desty.
"Mereka memiliki keahlian industri mendalam dan pengalaman praktik terbaik yang akan membantu membuka peluang ekonomi bagi jutaan usaha kecil di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara. Kami sangat senang dapat bermitra dengan tim Desty dalam misinya untuk membawa pedagang online, dan membantu mereka beroperasi dengan lancar di ruang eCommerce yang semakin padat di Indonesia," kata Piruze.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Capaian Desty
Desty mengklaim telah menjangkau hampir sejuta pengguna dengan pertumbuhan tahunan 33 kali lipat.
Selama setahun terakhir, Desty telah meningkatkan beberapa alat pemberdayaan pedagang dan infrastruktur teknologi eksklusif untuk menawarkan solusi Link-in-Bio (desty.page), Pembuat Toko Online (desty.store), sistem Menu Pemesanan Digital (desty.menu), dan dasbor Omni Channel (desty.omni). Selain itu, Desty telah melihat pertumbuhan bulanan (month-on-month growth) GMV rata-rata 250 persen selama kuartal terakhir.
Lewat pendanaan ini, Desty berencana memanfaatkan pendanaan barunya untuk mngoptimalkan produk, ekspansi tim, dan akuisisi pengguna.
Advertisement
Pendanaan Pra-seri A pad ajUli 2021
Sebelumnya pada Juli 2021 Desty mengumumkan pendanaan putaran pra seri-A senilai US$ 3,2 juta atau sekitar Rp 46 miliar.
Putaran pendanaan ini dipimpin 5Y Capital, perusahaan modal ventura dari Tiongkok yang juga menjadi investor utama untuk Xiaomi dan Kuaishou.
Pendanaan ini sekaligus menandai investasi pertama 5Y Capital di Indonesia. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini adalah Fosun RZ Capital, January Capital, IN Capital, serta East Ventures yang juga menjadi investor tahap awal.
Dipimpin oleh Mulyono Xu (CEO) dan Bill Wang (COO), Desty akan menggunakan pendanaan baru ini untuk dua tujuan utama, yakni ekspansi tim dan akuisisi pengguna.
Fokus
"Saat ini fokus utama kami adalah untuk melayani penjual dan pengguna yang telah tergabung di ekosistem Desty. Tujuan kami hanya satu, yakni memastikan mereka bisa mengembangkan bisnisnya secara efisien," kata Mulyono, Co-Founder dan CEO Desty melalui keterangannya, Selasa (20/7/2021).
Ia mengklaim perusahaan memiliki tim dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam memberdayakan penjual dan operasi digital.
"Kami meyakini, itu merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami melihat semakin banyak dinamika yang terjadi di pasar ini dan kami percaya audiens yang kami layani sudah tepat," ucapnya menambahkan.
Tim Desty terdiri dari talenta yang memiliki pengalaman bekerja di perusahaan teknologi raksasa seperti Alibaba, Facebook, Google, Bukalapak, dan Canva.
Advertisement