Jauh-jauh dari Omicron BA.4 dan BA.5, Kencangkan Pola Hidup Bersih

Pola hidup bersih dan sehat penting diterapkan dengan kemunculan Omicron BA.4 dan BA.5.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Jun 2022, 20:38 WIB
Omicron di Indonesia (pexels/anna shvets).

Liputan6.com, Jakarta - Demi mencegah penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, masyarakat diingatkan untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Protokol kesehatan juga tetap dijalankan dengan baik.

"Pada prinsipnya, munculnya varian baru di negara-negara tidak bisa kita hindarkan. Namun, bisa kita cegah penyebarannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ucap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Minggu (19/6/2022).

Pemerintah tetap memantau perkembangan varian Omicron BA.4 dan BA.5 dengan melakukan surveilans dan mendeteksi varian menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS). Upaya ini dapat membantu dalam menetapkan kebijakan ke depannya.

"Surveilans akan terus dilakukan oleh Pemerintah untuk memantau perkembangan varian baru sekaligus melakukan analisa varian baru dari berbagai negara. Tujuannya, agar ke depannya (Pemerintah) dapat mengambil langkah kebijakan yang baik," jelas Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com.

Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia turut menjadi penyebab kenaikan kasus COVID-19 di berbagai negara. Walau begitu, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perilaku Mencuci Tangan

Ilustrasi cuci tangan. (dok. Foto Emotions/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Wiku Adisasmito mengatakan, untuk melengkapi tekan penyebaran varian baru perlu menambahkan perlindungan dengan menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebab, PHBS secara keseluruhan telah terbukti efektif juga mencegah penyebaran penyakit menular lainnya.

"Mengingat dinamika varian yang cukup sulit untuk dikendalikan kemunculannya, maka kita dapat menangkalnya dengan proteksi yang lebih baik, tidak hanya 3M saja yang sudah kita biasakan selama dua tahun terakhir," kata Wiku.

Agar masyarakat lebih memahaminya, ada 12 perilaku dasar untuk hidup bersih dan sehat. Perilaku ini sudah seharusnya tidak akan ditinggalkan walau nantinya pandemi COVID-19 telah usai.

Pertama, mencuci tangan saat:

  • Sebelum dan setelah menyiapkan dan hendak makan,Setelah bersin atau batuk
  • Setelah menyentuh permukaan benda yang telah disentuh orang lain sebelumnya
  • Sebelum dan setelah merawat orang yang sakit (termasuk menyentuh luka)
  • Setelah menggunakan toilet
  • Setelah memegang atau memberi makan hewan,Setelah menyentuh sampah

"Ingat, mencuci tangan yang tepat setidaknya selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir, mencakup mengusap dan menggosok seluruh bagian tangan," pesan Wiku.


Penggunaan Masker dengan Benar

Pejalan kaki menggunakan masker di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Empat provinsi di Indonesia termasuk DKI Jakarta akan mulai melakukan persiapan menuju new normal atau tatanan kehidupan baru menghadapi COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kedua, mengenakan masker:

  • Saat merasa tidak enak Badan atau sakit
  • Saat berada di antara kerumunan
  • Saat berada di ruangan tertutup/sirkulasi udara minim

Ketiga, tidak menyentuh wajah saat tangan tidak bersih. Studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menemukan bahwa setidaknya seseorang menyentuh wajahnya sebanyak 23 kali per jam.

Kemudian 44 persen di antaranya menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut. Padahal, bakteri, virus, maupun mikroorganisme yang ada di tangan dapat dengan mudah masuk melalui saluran terbuka

Keempat, tidak keluar rumah saat merasa sakit. Baiknya mengisolasi sampai merasa atau benar-benar sembuh

Kelima, meminimalisir berkontak fisik dengan orang lain, contohnya berjabat tangan. Bisa mengganti salam dengan menaruh tangan di dada, atau salam namaste

Keenam, disinfeksi permukaan benda secara rutin


Hindari ke Tempat Ramai

Anak-anak bermain di Taman Sambas Asri, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan Taman Rekreasi Aman, Nyaman, dan Menyenangkan untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga maupun wisatawan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketujuh, menghindari masuk atau berkunjung ke tempat yang ramai atau tempat kerumunan. Jika memang harus, maka kencangkan proteksi diri yang lain, yaitu pastikan sudah divaksinasi booster dan memakai masker dengan sempurna

Kedelapan, mengkonsumsi makanan yang sehat, yaitu:

  • Makanan yang mengandung nutrisi lengkap baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin maupun mineral
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur
  • Hindari konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan
  • Memperbanyak makanan yang diolah sendiri untuk bisa menjamin kebersihannya

Kesembilan, minum air yang cukup yaitu 8 gelas atau setara 2 liter per hari

Kesepuluh, aktif secara fisik. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit perhari atau 3-5 kali seminggu

Kesebelas, tidur cukup. Ketahui kapasitas tubuh dengan menyesuaikan waktu tidur yang diperlukan. Idealnya durasi rata-rata untuk tidur ialah 7-10 jam

Keduabelas, menjaga kondisi mental yang baik. Senantiasa bahagia dan tidak dalam keadaan panik berlebihan agar imunitas tubuh kita tetap terjaga

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya