Liputan6.com, Jakarta - Fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua sudah dimulai. Jemaah haji Indonesia akan berangkat dari Tanah Air menuju Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah untuk kemudian menuju Makkah dan menunaikan ibadah umrah wajib.
"Seluruh jemaah yang masuk gelombang kedua akan mendarat di Bandar Udara King Abdul Aziz Jeddah. Mereka selanjutnya melaksanakan umrah wajib dengan mengambil Miqat Makani sejak di Embarkasi, atau di dalam pesawat ketika posisi terbang sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam atau di Bandara King Abdul Aziz Jeddah," ujar Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga
Advertisement
Maka dari itu, Fauzin mengimbau para jemaah dapat mempersiapkan diri dengan mandi sunnah dan memakai kain ihram sejak dari Asrama Haji. Dia menyebut, jemaah bisa memulai niat ihram di pesawat dengan menunggu instruksi dari ketua kloter atau pengumuman dari awak kabin.
"Salat sunnah ihram dapat dilaksanakan setibanya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah," kata dia.
Secara terpisah, Kepala Daker Bandara Haryanto mengatakan, ada peningkatan layanan di Terminal Haji Bandara Jeddah, yaitu, fasilitas paviliun yang lebih nyaman dan sejuk lantaran telah dilengkapi pendingin udara atau air conditioner (AC).
Meski bangunan paviliun cukup luas dengan ukuran sekitar 40x30 meter, namun ketika masuk udara di dalamnya langsung terasa sangat sejuk. Untuk membuat ruangan menjadi dingin, pengelola Bandara Jeddah melengkapi bagian atap dengan fiber tebal yang transparan.
Jemaah juga tidak perlu berdesakan masuk paviliun. Setiap zona dilengkapi dengan 4 paviliun. Setiap paviliun bisa menampung jemaah hingga tiga kloter.
"Ini makin membuat jemaah nyaman karena seolah tanpa ada sekat," kata Haryanto.
Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Barang Berlebihan
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidayat, meminta jemaah haji Indonesia kloter II dan berikutnya, membawa barang secukupnya. Pasalnya, kata dia, selama 14 hari operasional pemberangkatan, ditemukan masih ada jemaah yang membawa barang melebihi batas.
Hal ini membuat koper para jemaah haji harus dibongkar untuk dilakukan pemeriksaan. Arsad mengingatkan jemaah tak membawa barang-barang yang dilarang digunakan di Arab Saudi.
"Niat pertama jemaah ke sini untuk beribadah. Mohon bawa barang secukupnya. Jangan ada niatan bawa barang berlebih untuk dijual, tidak pas waktunya. Apalagi jika barang tersebut dalam kacamata Arab Saudi dilarang. Ini bisa menjadi masalah," jelas Arsad dikutip dari siaran persnya, Sabtu (18/6/2022).
"Kita berharap jemaah di Tanah Suci bisa berhaji dan tidak ada halangan," sambungnya.
Adapun pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada gelombang I, dari Tanah Air menuju Madinah, sudah hampir selesai. Kloter terakhir gelombang I dijadwalkan mendarat di Madinah pada 19 Juni 2022 dini hari.
"Secara umum pelayanan di periode kedatangan gelombang satu sangat bagus dan baik. Kalau ada komplain, petugas sigap lakukan upaya penyelesaian," ujarnya.
Advertisement