Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji dari dua embarkasi yakni Jakarta Pondok Gede dan Jakarta Bekasi mendapat layanan fast track baik di Bandara AMMA Madinah maupun Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Fast track diketahui adalah jalur keluar jemaah dari terminal kedatangan tanpa harus melalui pemeriksaan imigrasi karena sudah dilakukan di Tanah Air.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Arsad Hidayat, memuji layanan fast track yang diberikan Saudi
"Sangat-sangat bagus. Itu juga menjadi harapan kita bersama. Jadi Layanan yang tadinya butuh waktu cukup lama sekitar 2 atau 2 setengah jam bisa setengah jam saja," kata Arsad kepada Media Center Haji di Madinah, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, penerbangan Jakarta-Madinah atau Jakarta-Jeddah memakan waktu sembilan sampai sepuluh jam. Belum lagi ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Saudi lebih kurang 4 jam.
Layanan fast track sangat mengurangi kelelahan jemaah untuk mengantre saat pemeriksaan imigrasi.
"Itu mengurangi rasa kelelahan jemaah setelah di dalam penerbangan. Begitu turun hanya butuh 30 menit saja langsung bisa naik ke bis dan diantar ke hotel jemaah haji," jelas Arsad.
Ucapkan Terima Kasih
PPIH, kata Arsad, sangat berterima kasih atas inovasi yang diberikan Saudi dalam rangka memberikan kemudahan bagi jemaah Indonesia.
Layanan fast track tahun ini menjadi yang kedua kalinya dilakukan. Terakhir di tahun 2019.
"Saya kira kita patut berikan apresiasi kepada pemerintah Arab Saudi yang tidak henti-hentinya melakukan perbaikan terhadap layanan haji khususnya layanan fast track," tutup Arsad
Advertisement
Disarankan Tetap Gunakan Masker
Sebelumnya, Arab Saudi mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, termasuk wajib pakai masker di ruang terbuka. Hal ini disampaikan Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip Biro Pers Saudi (SPA).
Meskipun demikian, jemaah haji Indonesia disarankan tetap mengenakan masker.
"Kita pada prinsipnya tetap pada prokes. Jemaah haji tetap menggunakan masker," kata Ketua PPIH Arab Saudi, Arsad Hidayat, kepada Media Center Haji di Madinah.
Secara umum, Arsad juga melihat jemaah haji Indonesia cukup patuh dalam hal penggunaan masker selama berada di Saudi. Dia melihat langsung ketika melaksanakan Salat Jumat di Masjid Nabawi beberapa waktu lalu.
"Umumnya jemaah haji sangat disiplin tetap menggunakan masker, sementara di luaran orang-orang baik itu jemaah haji ataupun orang-orang yang tinggal di Madinah sudah melepas masker," katanya.
Reporter: Lia Harahap/Merdeka.com