Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten masuk periode cum dividen pada pekan keempat Juni 2022. Ada empat emiten yang memasuki cum dividen pada Senin, 20 Juni 2022.
Mengutip data RTI, Senin (20/6/2022), emiten yang memasuki cum dividen antara lain PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Roda Vivatex Tbk (RDTX), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Victoria Insurance Tbk (VINS).
Advertisement
Cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak mendapatkan dividen perusahaan yang telah dirilis.
Sedangkan ex date atau tanggal ex dividen adalah hari pertama saat pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan.
Berikut sejumlah jadwal pembagian dividen emiten tersebut yang dikutip dari data BEI dan RTI, Senin pekan ini:
1.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INK)
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 50 per saham. Total dividen yang akan dibagikan Rp 273,54 miliar.
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 20 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 21 Juni 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 22 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 23 Juni 2022
-Tanggal pencatatan pada 22 Juni 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 14 Juli 2022
2.PT Roda Vivatex Tbk (RDTX)
PT Roda Vivatex Tbk akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 465 per saham. Total dividen yang akan dibagikan Rp 124,99 miliar.
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 20 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 21 Juni 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 22 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 23 Juni 2022
-Tanggal pencatatan pada 22 Juni 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 29 Juni 2022
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
TKIM-VINS
3.PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 25 per saham. Total dividen yang akan dibagikan Rp 77,83 miliar.
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 20 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 21 Juni 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 22 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 23 Juni 2022
-Tanggal pencatatan pada 22 Juni 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 14 Juli 2022
4.PT Victoria Insurance Tbk (VINS)
PT Victoria Insurance Tbk akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 3,4 per saham. Total dividen yang akan dibagikan Rp 4,96 miliar.
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 20 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 21 Juni 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 22 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 23 Juni 2022
-Tanggal pencatatan pada 22 Juni 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 14 Juli 2022
Advertisement
Kinerja IHSG Selama Sepekan pada 13-17 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu selama sepekan, tepatnya 13-17 Juni 2022. IHSG merosot 2,11 persen pada pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (18/6/2022), IHSG ditutup ke posisi 6.936,96 dari posisi pekan lalu di 7.086,64. Kapitalisasi pasar bursa saham selama sepekan susut 1,96 persen menjadi Rp 9.087,68 triliun. Kapitalisasi pasar bursa merosot Rp 181,96 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.269,64 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pasar saham dipengaruhi oleh sentimen dan pergerakan dari bursa global dalam sepekan, salah satunya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) sebesar 75 basis poin (bps).
“Pemangkasan pertumbuhan ekonomi global, kekhawatiran inflasi tinggi yang menyebabkan inflasi masih berpengaruh ke market ataupun berpengaruh ke instrument investasi berisiko tinggi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (18/6/2022).
Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan turun 1,37 persen menjadi 28,103 miliar saham dari 27,72 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga meningkat 0,30 persen menjadi Rp 17,23 triliun dari Rp 17,18 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata frekuensi harian bursa merosot 10,78 persen menjadi 1.381.605 transaksi dari 1.548.503 transaksi pada pekan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 782,42 miliar. Namun, sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 69,21 triliun. Herditya menuturkan, aksi jual investor asing pada Jumat pekan ini dapat dikatakan wajar karena ingin cash put sembari menanti kepastian keadaan ke depannya dan hindari instrument berisiko terlebih dahulu.
Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 6.786-6.871. Sentimen yang pengaruhi ada pengumuman suku bunga acuan atau BI Rate dan mencermati sikap dari Bank Indonesia terhadap kejadian pekan ini.
"Namun tidak menutup kemungkinan di awal pekan terjadi penguatan di IHSG yang sifatnya temporer untuk menguji area 6.980-7.010,” kata dia.
Total Emisi Obligasi
Pada Senin, 13 Juni 2022, obligasi berkelanjutan IV SANF dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 750 miliar.
Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah masing-masing AA(idn) (Double A) dan idAA (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 52 emisi dari 40 emiten senilai Rp64,20 triliun. T
otal emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 501 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp455,24 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 151 seri dengan nilai nominal Rp4.811,09 triliun dan USD205,99 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,34 triliun.
Advertisement