Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 150 per saham. Dengan demikian, total dividen 2021 yang dibagikan Rp 5,72 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (20/6/2022), PT Unilever Indonesia Tbk akan membagikan dividen final dari laba bersih 2021 sebesar Rp 84 per saham. Total dividen final itu sebesar Rp 3,20 triliun yang dibagikan kepada pemegang atau pemilik 38.150.000.000 saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 27 Juni 2022 pukul 16.00 WIB.
Advertisement
Adapun sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2021 dari laba bersih perseroan pada 31 Desember 2021 sebesar Rp 66 per saham. Total dividen interim yang diberikan tersebut Rp 2,51 triliun kepada pemegang atau pemilik 38.150.000.000 saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 1 Desember 2021.
Berikut jadwal pembagian dividen 2021:
-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 23 Juni 2022
-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 24 Juni 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 27 Juni 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 28 Juni 2022
Pembayaran dividen final kepada pemegang saham yang berhak akan dilaksanakan selambatnya pada 13 Juli 2022.
Pada perdagangan Senin, 20 Juni 2022 pukul 13.54 WIB, saham UNVR melonjak 7,31 persen ke posisi Rp 4.990 per saham. Saham UNVR dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 4.680 per saham.
Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 5.000 dan terendah Rp 4.660 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.331 kali dengan volume perdagangan 422.222 saham. Nilai transaksi Rp 204,8 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Unilever Indonesia Tebar Dividen Rp 84 per Saham
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyebar dividen total Rp 84 per lembar sahamnya dari laba bersih 2021. Hal tersebut diungkap dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Unilever Indonesia yang digelar di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/6/2022).
"Penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 di mana kami akan membagikan dividen final sebesar Rp 84 per lembar saham,” ujar Presiden Direktur Univeler Indonesia Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (15/6/2022).
Menurutnya, total, hampir 100 persen dari laba bersih atau sekitar 99 persen yang dibagikan.
Setelah dua tahun menghadapi berbagai tantangan selama pandemi Covid-19, Unilever Indonesia menyampaikan hasil kinerja keuangan kuartal 1 2022 (tidak diaudit) dengan berhasil mencetak penjualan bersih sebesar Rp 10,8 triliun. Dimana penjualan domestik bertumbuh sebesar 5,8 persen year on year atau 13,9 persen quarter on quarter.
"Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2 triliun atau bertumbuh sebesar 19,0 persen year on year, termasuk penyesuaian satu kali atas Central Service Fee 2021, di luar penyesuaian tersebut laba bersih bertumbuh sebesar 4,8 persen," ungkap Ira.
Pergantian Komisaris
Sementara, sebagai upaya penguatan organisasi, Unilever Indonesia juga mengukuhkan jajaran kepemimpinan senior, dengan mengangkat sejumlah direktur yang telah disahkan dalam RUPST hari ini.
Jajaran direksi Perseroan yang baru diangkat adalah Amaryllis Esti Wijono sebagai direktur kategori Nutrition. Anindya Garini Hira Murti Triadi sebagai direktur kategori Ice Cream, Sandeep Kohli sebagai Direktur kategori Beauty & Wellbeing.
Shiv Sahgal sebagai Direktur kategori Home Care, Vivek Agarwal sebagai Direktur keuangan. Jajaran direksi yang baru merupakan eksekutif-eksekutif berpengalaman luas di bidangnya, dan telahmencetak sederet pencapaian dalam berbagai posisi seniorselama berkarir, bukan hanya di Indonesia.
Advertisement
Intip Rencana Belanja Modal Unilever Indonesia pada 2022
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih akan melanjutkan ekspansi pada 2022. Untuk itu, belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini difokuskan untuk mengoptimalkan pengembangan kategori-kategori produk yang mengalami pertumbuhan.
“Capital expenditure kita itu range-nya sekitar 2-2,5 persen dari turnover perusahaan dalam satu tahun. Dipakai untuk, pertama, ekspansi dari manufactory kita. Yaitu untuk kategori-kategori yang mengalami pertumbuhan,” kata Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Tbk, Enny Hartati Sampurno dalam wawancara eksklusif bersama PT Unilever Indonesia Tbk, ditulis Jumat (29/4/2022).
Selain itu, belanja modal tahun ini juga akan dialokasikan untuk peremajaan atau modernisasi peralatan yang ada di pabrik Unilever Indonesia. Tak ketinggalan, Perseroan juga akan menambah investasi di infrastruktur, seperti kabinet es krim.
“Sumber dananya dari profit perusahaan serta working capital management,” imbuh Enny.
Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,0 persen yoy menjadi 2 triliun.
Pada periode tersebut, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti menyampaikan distributive trade perseroan mencatatkan pertumbuhan double digit. Sementara channel e-commerce menggandakan kinerja dengan bertumbuh sebesar 100 persen.
Empat divisi yang berhasil mendorong pertumbuhan perseroan adalah divisi Food, Beverage, Personal Care, dan Unilever Foods Solution (UFS).
“Saya percaya dan optimis bahwa kami sudah berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab. Semoga mobilitas terus naik, perekonomian negara semakin membaik, dan kami dapat terus bertumbuh bersama masyarakat Indonesia,” ujar Ira.
Kenaikan Harga Komoditas Bayangi Unilever Indonesia
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengakui adanya imbas kenaikan harga komoditas saat ini. Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Tbk, Enny Hartati Sampurno mengatakan, kenaikan harga komoditas mempengaruhi hingga 20 persen biaya (cost) perseroan.
"Sebenarnya harga-harga ini volatile banget, dan naiknya di luar perkiraan. Impactnya ke Unilever Indonesia itu, sekitar 15 persen sampai 20 persen dari komponen cost kita itu terpengaruh oleh pergerakan dari harga tersebut,” ungkap Enny dalam wawancara eksklusif bersama PT Unilever Indonesia Tbk, Kamis, 28 April 2022.
Namun demikian, Enny mengatakan perseroan telah memiliki sejumlah strategi untuk memitigasi pembengkakan biaya akibat kenaikan harga komoditas.
Salah satunya dengan melakukan penghematan internal dari seluruh lini usaha perseroan hingga 9 persen untuk tahun ini. Angka itu naik sekitar dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, di mana perseroan melakukan penghematan biaya di kisaran 5 persen.
"Jadi kalau di tahun-tahun sebelumnya, setiap tahun kita harus save sekitar 4-5 persen dari cost. Target saving tahun ini dinaikkan cukup tinggi, 7–9 persen," kata Enny.
Selain itu, perseroan juga melakukan penghematan eksternal. Yakni bekerja sama dengan supplier dalam rangka mendapatkan alternatif dari bahan baku. Pada saat bersamaan, Unilever Indonesia berupaya untuk tidak membebankan kenaikan tersebut seluruhnya kepada konsumen.
"Kita tidak akan pass on a whole of kenaikan commodity cost itu kepada konsumen,” tandasnya.
Advertisement