Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani yang berada di Desa Lantan, Lombok Tengah, NTB, segera terealisasi. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB Muhammad Roem menyebut, proyek tersebut rencananya akan didanai investor Tiongkok senilai Rp600 miliar. Roem menyebutkan, dana itu akan digelontorkan mealui duta besar Tiongkok yang ada di Indonesia.
Saat ini Pemda NTB Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih terus mengkaji soal anasilis dampak lingkungan (AMDAL) terhadap pembangunan tersebut.
Advertisement
Saat ini pihak investor juga tengah melengkapi data dan dokumen master plan terkait pembangunan kereta gantung disebut-sebut sepanjang 11 kilometer di Gunung Rinjani itu.
Roem memastikan pembangunan kereta gantung tersebut berada di luar Taman Nasional Gunung Rinjani, sehingga tidak akan merusak habitat hutan yang ada di Kawasan tersebut.
Terkait rencang pembangunan itu, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTB meminta pemerintah daerah untuk mengkaji lebih dalam soal dampak lingkungan yang akan terjadi jika kereta gantung tersebut benar-benar terealisasi, mengingat kawasan tersebut adalah geopark yang telah masuk UNESCO.
Dewan Nasional WALHI Dwi Sudarsono mengatakan, pemda harus lebih hati-hati dalam mengkaji AMDALnya dan harus lebih ketat.
"Coba lihat kereta gantung di Swiss misalnya, mereka bersalju gunungnya lebih keras, kita yang ada di Rinjani berbeda, ini kawasan hutan akan susah nanti membangun lokasi tur kereta. Nantinya tower akan dipasangkan di tengah hutan, tentu akan ada pembongkaran, ada potensi akan ada semen untuk mengeraskannya," katanya.
Walhi mewanti-wanti pihak investor dan pemda harus punya klausul jika ada kerusakan hutan yang terjadi akibat pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wabup Lombok Tengah: Investor Jangan Ragu
Sebelumnya, Wakil Bupati Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) HM Nursiah mengatakan, para investor supaya jangan ragu untuk melakukan investasi, karena potensi di Lombok Tengah selain pariwisata, masih ada potensi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, industri kecil menengah (IKM), dan sejumlah hal terkait perkembangan pasar properti.
"Para investor jangan ragu untuk menanamkan modal di Kabupaten Lombok Tengah," kata HM Nursiah.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sangat terbuka dan akan memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modal. Bahkan informasi terkait dengan proses pengerjaan proyek juga dapat diakses melalui media digital.
"Kita sangat terbuka. Teman-teman bisa dengan mudah untuk akses informasi terkait izin maupun proyek-proyek yang bisa ditender melalui website yang telah disiapkan pemerintah kabupaten. Jadi kita pastikan semua berjalan terbuka, cepat dan bersih," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Lombok Tengah juga mengatakan progres pembangunan Kabupaten Lombok Tengah saat ini cukup signifikan, seperti keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Sirkuit MotoGP. Dalam meningkatkan pelayanan, pemerintah daerah telah menerapkan layanan secara digital dalam memberikan pelayanan publik di Kabupaten Lombok Tengah.
"Pelayanan publik telah dilakukan secara digital," katanya.
Ia juga memaparkan sejumlah data terkini terkait pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah. Materi paparan disampaikan secara detail dan sistematis di antaranya terkait dengan status Lombok Tengah sebagai kawasan unggulan pariwisata.
"Ada 4 hal yang menjadikan Lombok Tengah sebagai kawasan unggulan pariwisata, yakni keberadaan KEK Mandalika, keberadaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Rinjani Global Geopark, keberadaan desa wisata dan keberadaan sirkuit motocross," katanya.
Advertisement