Cabai dan Bawang Mahal, Mendag Zulkifli Ogah Buka Keran Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan membuka keran impor untuk komoditas cabai dan bawang merah meski harganya melambung.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2022, 16:10 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022) Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan membuka keran impor untuk komoditas cabai dan bawang merah meski harganya melambung. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan membuka keran impor untuk komoditas cabai dan bawang merah meski harganya melambung.

Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan usai menyambangi Kantor Kementerian Pertanian di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (20/6).

Di dampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Mendag Zulhas menyebut kebijakan untuk tidak mendatangkan komoditas cabai dan bawang merah impor demi melindungi kesejahteraan petani.

"Yang ga perlu (impor) misalnya cabai, bawang merah. Kalau bawang merah impor kan hancur (petani) yang di Tegal, yang di Brebes, kasihan. Saya kira begitu,"kata Mendag Zulhas dikutip melalui akun youtube Kementerian Pertanian, Senin (20/6).

Mendag Zulhas menyampaikan kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah yang terjadi belakangan ini lebih dipengaruhi oleh siklus musiman. Hal ini diperkuat dengan pernyataan sejumlah pedagang yang dia dengar langsung saat melakukan kunjungan ke beberapa sejumlah pasar di wilayah Jakarta.

"Seperti bawang merah, cabai keriting, cabai rawit, itu kan ada musim. Orang pasar juga saya tanya, biasa pak kalau musim gini harganya naik. Biarlah pak untuk petani agar ada bonus tahunan," jelas Mendag Zulhas.

Akan tetapi, pihaknya akan terus memperkuat sinergi bersama Kementerian Pertanian untuk mengendalikan persoalan kenaikan harga cabai dan bawang merah dalam akhir-akhir ini melalui integrasi data distribusi.

Mengingat, lonjakan harga yang terjadi berpotensi mempengaruhi laju inflasi di tengah pemulihan ekonomi nasional.

"Kepentingan pertanian dan kepentingan konsumsi kita mesti erat kerja samanya, maka saya kemari," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Cabai Menggila, Tembus Rp 140 Ribu per Kg Susul Daging Sapi

Pedagang merapikan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (20/6/2021). Harga cabai rawit merah di pasar-pasar DKI Jakarta naik menjadi rata-rata Rp108.043 per kilogram (kg). Bahkan, di beberapa pasar harga cabai tembus Rp120 ribu per kg. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebumnya, harga cabai di wilayah DKI Jakarta kian pedas. Melansir dari laman infopangan.jakarta.go.id Senin (20/6), harga rata-rata cabai rawit merah di pasar tradisional wilayah Jakarta dibanderol Rp 108.404 per kilogram (kg).

Harga cabai rawit tertinggi berada di Pasar Paseban mencapai Rp140.000 per kg pada data terakhir Minggu (19/6). Angka ini naik Rp40.000 per kg dari harga sebelumnya Sabtu (18/6).

Kemudian, harga cabai rawit mahal juga dijumpai di Pasar Pluit, Pasar Koja Baru, Pasar Kalibaru, Pasar Pal Merah, Pasar Pos Pengumben, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Tebet Barat yang masing-masing dijual Rp120.000 per kg.

Adapun, harga cabai rawit merah di Pasar Cipete, Pasar Johar Baru, Pasar Ujung Menteng, Pasar Cijantung dijual lebih murah mencapai Rp 95.000 per kg. “Harga terendah di Pasar Anyer Bahari Rp85.000 per kg,” tulis infopangan.

Sedangkan, harga cabai merah besar berada di rentang Rp 60.000 - Rp 100.000. Harga tertinggi dijumpai di Pasar Minggu Rp 100.000 per kg. Sementara harga termurah berada di Pasar Induk Kramat Jati yang dibanderol Rp 60.000 per kg. Di Pasar Grogol, Pasar Kalideres, Pasar Jembatan Lima, dan Pasar Cipete masing-masing di jual Rp 75.000 per kg.

Selanjutnya, harga cabai merah keriting rata-rata dibanderol Rp 85.426 per kg. Harga tertinggi tercatat ditemui di Pasar Klender SS mencapai Rp100.000 per kg dan harga termurah berada di Pasar Ciplak Rp60.000 per kg.

Sementara itu, harga daging sapi murni di Pasar Rawa Badak dan Pasar Petojo Ilir hanya dijual Rp 130.000 per kg. Adapun, harga pangan kaya protein tersebut tertinggi berada di Pasar Jatinegara dan Pasar Pluit mencapai Rp160.000 per kg.


Mendag Zulkifli Kaget Harga Cabai Rawit Capai Rp 110.000 per Kg

Pedagang menimbang cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (20/6/2021). Harga cabai rawit merah di pasar-pasar DKI Jakarta naik menjadi rata-rata Rp108.043 per kilogram (kg). Bahkan, di beberapa pasar harga cabai tembus Rp120 ribu per kg. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengaku, terkejut saat mendapati harga-harga kebutuhan pokok kompak naik. Khususnya komoditas cabai rawit merah yang mencapai Rp110.000 per kilogram (kg).

"Saya terus terang shock. Kebutuhan pokok semuanya hampir naik. Eh cabai saja naik dari Rp 80 ribu per kilo cabai rawit merah jadi Rp 110 per kilo ," ujarnya kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur Kamis (16/6).

Selain cabai, komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29.000 per Kg. Saat normal, harga bahan tinggi protein tersebut dijual Rp21.000 sampai Rp22.000 per kilogram.

Mendag Zulkifli juga mencatat harga daging sapi masih tinggi berkisar Rp 140.000 per Kg. Adapun, harga pangan yang terpantau stabil ialah beras.

Menurutnya, akibat situasi tersebut banyak pedagang maupun pembeli di pasar Cibubur yang mengeluhkan lonjakan harga pangan. Mengingat, lonjakan yang terjadi amat mempengaruhi daya beli masyarakat konsumen.

"Tadi pembeli ngeluh, yang dagang juga ngeluh. Terasa sekali memang beban hidup itu meningkat," tutupnya.

Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya