Cuaca Besok Rabu 22 Juni 2022: Sebagian Jabodetabek Hujan Pagi hingga Siang Hari

Cuaca besok Rabu 22 Juni 2022, pagi hari Jakarta langitnya sebagian diperkirakan berawan dan hujan ringan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Jun 2022, 08:15 WIB
Pengendara sepeda motor melintas saat hujan disertai angin kencang terjadi di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). Cuaca ekstrem disebabkan oleh adanya dinamika atmosfer di Samudera Hindia wilayah Sumatera hingga Selatan Bali. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca besok Rabu 22 Juni 2022, pagi hari Jakarta langitnya sebagian diperkirakan berawan dan hujan ringan. Hujan ringan di pagi hari diprediksi guyur Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Begitu pula siang hari, hujan dengan intensitas ringan diperkirakan turun hampir di seluruh langit Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sedangkan pada malam hari, cuaca di seluruh langit Ibu Kota Jakarta diprediksi berawan, tak turun hujan sama sekali.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di sebagian wilayah Jaksel dan Jakbar pada sore hingga menjelang malam hari," papar peringatan dini BMKG.

Senada, penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat juga pagi hingga siang hari diperkirakan diguyur hujan berintensitas ringan hingga sedang, malamnya cerah berawan.

Untuk wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pagi hari diprediksi berawan, siang hujan sedang, malam harinya cerah berawan.

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga malam, malam, dan dini hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Sukabumi," jelas peringatan dini BMKG.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Utara   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Bekasi   Hujan Sedang  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Depok   Hujan Sedang  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Kota Bogor   Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Tangerang  Hujan Ringan  Berawan  Berawan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Cuaca Panas, Dokter Ingatkan Jemaah Haji agar Jangan Sampai Dehidrasi

Perjuangan petugas haji dari Indonesia membantu para jemaah menyeberangi jalanan Kota Makkah, Arab Saudi. Mereka rela berjam-jam berada di bawah terik cuaca panas Kota Makkah demi memastikan para jemaah menyeberang dengan selamat. (Foto: Kemenag)

Tim Dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Eva Delsi, Sp. Em mengingatkan para jemaah haji untuk menjaga kondisi tubuh agar jangan sampai dehidrasi karena cuaca panas di Tanah Suci.

Menurut Eva, tidak adanya penanda gerah seperti berkeringat membuat jemaah haji Indonesia acapkali tidak sadar tubuhnya sedang mengalami dehidrasi.

"Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik-baik aja karena tidak ada penanda, kalau di Indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat," jelasnya, dikutip dari laman Sehatnegeriku.

Dehidrasi dan kondisi melepuh pada telapak kaki karena tidak mengenakan alas kaki jadi salah satu penyebab jemaah asal Indonesia tidak bisa menunaikan ibadah.

Kondisi dehidrasi pada tubuh, kata Eva, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kulit atau bibir yang kering dan pecah pecah, melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat, terutama di tengah cuaca yang panas dengan kelembapan yang rendah.

“Kalau kita dehirasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan. Itu yang kita mau hindari,” lanjut Eva.  


Rutin Minum Air dan Satu Pasien Dipulangkan ke Kloter

Jemaah yang memegang payung untuk melindungi diri dari panas tiba di Masjidil Haram pada awal musim haji, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021). Pemerintah Arab Saudi mengklaim ibadah haji tahun lalu hanya diikuti 1.000 orang, sementara media lokal menyebut ada 10 ribu orang. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Untuk itu Eva mengingatkan para Jemaah untuk rutin minum air, meskipun tidak merasa haus, makan tepat pada waktunya, dan gunakan Alat pelindung diri seperti masker, alas kaki, payung, semprotan muka, dan sebagainya.

Meskipun sering minum, lanjut Eva, dengan cuaca dan kelembapan di Tanah Suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil. Sehingga jemaah diminta untuk rutin minum air dan jangan tunggu haus.

“Meskipun di malam hari jangan lupa minum. Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa’i, setelah sa’i, jangan lupa minum,” Eva menyarankan.

Pada Kamis, 16 Juni 2022, salah satu pasien rawat inap di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dipulangkan ke kloter pada pukul 13.56 WAS. Pasien merupakan salah satu Jemaah dari kloter SUB 001 evakuasi dari Madinah yang sebelumnya di rawat karena adanya luka bakar di telapak kaki.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr. Muhammad Imran menyampaikan, sampai saat ini KKHI Makkah telah memberikan pelayanan kepada 14 jemaah haji Indonesia baik yang di rawat inap maupun rawat jalan

“Ada 14 Jemaah, baik yang rawat inap maupun rawat jalan. Salah satu pasien rawat inap sudah kembali ke kloter siang ini,” ungkap Imran.

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya