52 Tahun Wafatnya Bung Karno, PDIP Gelar Doa Bersama

Untuk mengenang wafatnya Bung Karno, DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengadakan doa bersama pada Senin (20/6/2022) malam.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2022, 21:16 WIB
Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri  meresmikan Masjid At-Taufiq yang berdiri atas semangat juang almarhum suaminya untuk bangsa dan negara. Presiden Jokowi turut hadir dalam acara tersebut. (Foto:Liputan6/Muhammad Radityo)

Liputan6.com, Jakarta 52 tahun lalu, Proklamator Indonesia yang juga Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas terakhir pada 21 Juni 1970 di usia 69 tahun.

Untuk mengenang wafatnya Bung Karno, DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengadakan doa bersama pada Senin (20/6/2022) malam.

Doa bersama yang melibatkan seluruh unsur agama dan pengahat kepercayaan itu digelar di lingkungan Sekolah Partai PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta.

"Jadi pada malam hari ini sebagai bagian dari bulan Bung Karno, dewan pimpinan pusat PDI Perjuangan akan mengadakan doa bersama peringatan wafatnya Bung Karno. Dan seluruh agama akan ikut mendoakan Bung Karno, proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui jelang persiapan Rakernas II PDIP, di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta.

Diketahui, Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970. Di acara ini, akan hadir Ketua DPR yang juga Cucu Bung Karno Puan Maharani. Sekjen Hasto Kristiyanto memimpin jajaran PDIP yang hadir diantaranta adalah Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun dan Eriko Sotarduga.

 


Semua Umat Beragama

Hasto mengatakan, bahwa Masjid At-Taufiq yang berada di seberang Sekolah Partai akan digunakan oleh umat Islam untuk berdoa bersama.

Lalu, umat Kristen dan Katolik akan menggunakan salah satu ruang kelas di Sekolah Partai, umat Buddha akan menggunakan Aula utama gedung sekolah partai, umat Hindu akan menggunakan tempat ibadah di samping ruang fungsionaris DPP.

Dan, penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta umat Konghucu juga menggunakan salah satu ruang di area sekolah partai tersebut.

"Ini mencerminkan bagaimana PDI Perjuangan sebagai rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya," tambah Hasto.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya