Liputan6.com, Jakarta - Di tengah mulai maraknya pabrikan otomotif mengembangkan kendaraan listrik, startup asal Belanda, Lightyear mengenalkan mobil produksi massal bertenaga surya pertama di dunia. Diberi nama Lightyear 0, sedan ini mampu melaju sejauh 70 km dalam sehari pengisian baterai melalui sinar matahari.
Lightyear mengklaim mobilnya mampu melaju 11 ribu kilometer per tahun, apabila penggunanya memanfaatkan tenaga surya setiap hari. Perhitungan itu dilakukan dengan iklim Eropa dan hasilnya bisa berbeda di wilayah lain.
Advertisement
Co-founder dan CEO Lightyear, Lex Hoefsloot menjelaskan, perusahaan itu menghadirkan mobil tenaga surya untuk mengantisipasi masalah limbah baterai yang dihasilkan mobil listrik di masa depan.
"Mobil listrik sudah menuju langkah yang benar, namun tetap menyimpan masalah. Sebab pada tahun 2030, akan ada 84 juta kendaraan listrik (EV) di Eropa saja," kata dia.
"Itu akan meningkatkan jejak karbon produksi dan pada gilirannya, meningkatkan bobot dan kebutuhan akan stasiun pengisian daya yang tinggi," tambah Lex Hoefsloot, dalam keterangan pers di laman resmi perusahaan, dikutip Senin (20/6/2022) .
Mobil Lightyear 0 berbobot 1,5 ton ini menggunakan panel surya pada bagian atapnya, sehingga bisa langsung mengisi baterai saat ada sinar matahari. Atap panel surya itu memungkinkan pengisian daya mobil saat digunakan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Daya Jelajah Maksimal 625 Km
Untuk wilayah dengan iklim berawan, mobil itu bisa menyimpan tenaga surya yang setara 35 kilometer, dan lebih besar jika dipakai di wilayah dengan paparan sinar matahari yang terik.
Jika mobil digunakan di wilayah beriklim dingin, Lightyear 0 bisa memanfaatkan colokan listrik di rumah dengan daya jelajah 32 kilometer untuk setiap satu jam pengisian daya. Jika menggunakan metode fast charging, mobil itu menyimpan daya untuk menempuh 520 km setiap satu jam pengisian daya.
Berdasarkan siaran pers, Lightyear 0 memiliki daya jelajah maksimal 625 km dalam kondisi baterai penuh, baik menggunakan metode pengisian listrik maupun panel surya.
Perusahaan juga mengklaim bahwa interior mobil itu menggunakan bahan ramah lingkungan, meliputi kain hasil daur ulang botol plastik dan beberapa ornamen kayu yang terbuat dari rotan. Sedangkan beberapa bagian eksteriornya terbuat dari serat karbon.
Lightyear 0 saat ini memasuki masa uji coba dan proses produksi akan dimulai pada pertengahan 2022, kemudian akan mulai dikirimkan kepada konsumen menjelang akhir 2022.
"Lightyear 0 memberikan jangkauan yang lebih jauh dengan baterai yang lebih sedikit, mengurangi bobot dan emisi CO2 per kendaraan," tambah Lex Hoefsloot.
Advertisement