Liputan6.com, Jakarta Daging yang empuk, bumbu menyerap hingga ke daging, hingga akhirnya sering dijadikan oleh-oleh pulang kampung. Kira-kira itulah review dari para pelanggan Puyuh D'jawara.
Ya, Puyuh D'jawara adalah kuliner yang dihadirkan oleh Diah Riza Indarti pada April 2020. Kuliner yang dikirim dari Bekasi ini sengaja dihadirkan karena Diah menilai belum banyak orang yang menjual daging burung puyuh.
Advertisement
"Selama ini kebanyakan yang orang tahu, burung puyuh yang dikonsumsi adalah telurnya bukan dagingnya. Padahal ternyata menu dari olahan daging burung puyuh tak kalah enak," kata Diah kepada tim manisdansedap.com beberapa waktu lalu.
Diah mengatakan, usaha tersebut awalnya dipasarkan melalui Facebook. Layaknya pebisnis pemula, awalnya hanya sedikit yang memesan masakan olahannya.
"Kemudian postingan di hari berikutnya saya mendapat respon yang baik dari customer. Mereka memberikan testimoni langsung di kolom komentar dan menulis langsung di beranda FB. Hal itu sangat membantu saya hingga timbul rasa percaya diri dan bertambah yakin dengan produk yang dimiliki. Makin hari peminatnya semakin banyak, pangsa pasar pun semakin luas seiring berjalannya waktu," kata Diah.
Selain upaya promosi lewat Facebook, Diah juga terbantu dari taman-temannya yang ikut merekomendasikan makanannya ke saudara, rekan, dan kerabat. Dengan adanya bantuan itu, Diah yang sebelumnya hanya melayani penjualan di sekitar perumahan, kini mampu menjangkau daerah yang lebih luas lagi.
"Jabodetabek dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Dan itu saya lakukan secara online, melalui media sosial Facebook atau Instagram," katanya.
Daging Puyuh Lembut dan Nggak Alot
Alasan mengapa banyak orang menyukai Puyuh D'jawara karena kualitas dagingnya. Diah menjelaskan, kalau bahan baku utamanya didapatkan langsung dari peternak burung puyuh.
"Kebetulan ada salah satu family saya yang memiliki usaha budidaya burung puyuh. Dengan keistimewaan seperti daging empuk tanpa dipresto, dengan proses memasak biasa. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai empuk pun relatif standar hanya, 30 menit. Banyak yang bertanya kenapa 30 menit kok bisa sampai empuk nya kebangetan? Itu karena pilihan bahan baku utamanya (puyuh) dari jenis khusus, kualitas terbaik yang dibudidayakan sendiri," jelas Diah.
Di balik daging puyuh yang nggak alot dan lembut, ternyata Puyuh D'jawara menggunakan burung puyuh yang memang dibudidayakan untuk diambil dagingnya, bukan jenis puyuh petelur.
"Biasanya jenis puyuh petelur, hanya diambil telurnya saja. Setelah nggak produktif menghasilkan telur, baru kemudian digunakan dagingnya untuk dikonsumsi, sehingga umur puyuh sudah tua dan daging cenderung alot. Tapi kami memang membudidayakan puyuh untuk keperluan dikonsumsi dagingnya. sehingga kami memerlukan waktu dan berat badan puyuh tertentu saja, untuk segera digunakan. Jadi memang usia puyuh masih muda dan dagingnya nggak alot," jelas Diah lagi.
Nah, buat kamu yang penasaran menjajal menu olahan Puyuh D'jawara, bisa langsung ikutan prapesan alias preorder via manisdansedap.com. Puyuh D'jawara dapat dikirim ke area Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Cikampek, Karawang, Purwakarta, Brebes, Cilacap, dan kota lainnya.
"Untuk pengiriman luar area kami, produknya harus dikemas dalam bentuk frozen, agar mampu bertahan kesegarannya walau dalam perjalanan jauh," kata Diah yang menjelaskan kalau menunya ini dapat bertahan di chiller sekitar tujuh hari dan di freezer sekitar tiga bulan.
Untuk kamu ketahui, manisdansedap.com adalah platform yang hadir untuk mendukung pemilik UMKM, khususnya yang menawarkan pre-order kuliner di seluruh Nusantara. Platform ini merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network yang juga menaungi Liputan6.com, Merdeka.com, KapanLagi.com, Dream.co.id, Brilio.id, Fimela.com, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com, platform ini memudahkan penikmat kuliner untuk menemukan dan memesan beragam produk dari seller PO.
Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!
(*)
Advertisement