Liputan6.com, Jakarta - Belasan hingga puluhan orang tampak menyatroni kediaman pendakwah Ustaz Yusuf Mansur pada 20 Juni 2022 siang. Di depan rumah Ustad Yusuf Mansur, mereka mengadukan sejumlah persoalan.
Dengan membawa spanduk besar bertuliskan berbagai keluhan, massa yang berkerumun membahas masalah bisnis investasi yang diduga berkaitan dengan pendakwah yang karib disapa UYM ini.
Salah seorang perwakilan massa yang datang ke rumah ayah Wirda Mansur ini juga meminta untuk bertemu dengan Ustaz Yusuf Mansur. Ia tampak berbincang dengan salah seorang kerabat sang penceramah.
"Kami mau silaturahmi Pak, cuma kan beliau (Ustaz Yusuf Mansur) nggak ada di tempat," kata salah satu perwakilan massa seperti dilihat dari tayangan YouTube JIA TV, Senin, 20 Juni 2022.
Baca Juga
Advertisement
Ingin Bertemu
Perwakilan massa tersebut meminta diberi waktu untuk bertemu dengan Ustaz Yusuf Mansur. Sayangnya, dalam kesempatan itu, massa tidak berhasil bertemu dengan UYM.
Sekian lama, kata dia, ia mencari keberadaan pendakwah yang dikenal melalui ceramah sedekah ini ke sejumlah lembaga yang melibatkan ulama.
"Kita sudah ke MUI, sudah kemana tapi beliaunya nggak ada. Jadi kita mau ketemu dimana," tanya perwakilan massa tersebut.
Advertisement
Polisikan Sejumlah Orang
Sebelumnya, Jam'an Nur Chotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur melakukan perlawanan dengan mempolisikan sejumlah pihak. Hal ini setelah dituding wanprestasi investasi patungan usaha.
Gugatan terhadap Yusuf Mansur ini sedang bergulir di PN Tangerang. Penasihat Hukum Ustaz Yusuf Mansur, Deddy DJ melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya hari ini, Senin (10/1/2022).
"Saya ke sini mewakili Yusuf Mansur untuk meng-counter semua berita liar yang telah menjadi bola liar, seakan-seakan ini adalah satu penggiringan opini bahwa Yusuf Mansur adalah seorang penipu," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (10/1/2022).
Patungan Aset Manajemen
Deddy menerangkan, kliennya merintis bisnis sejak 2012 yang kemudian skema bisnis berubah menjadi patungan aset manajemen atau dikenal dengan sebutan paytren pada 2018.
"Paytren berdiri sekarang jadi bola liar, yang berada di luar digiring opini kepada klien saya. Itu merupakan pencemaran nama baik," terang dia.
Deddy mengatakan, sejumlah jemaah menginvestasikan uang nominalnya rata-rata Rp 10 juta sampai Rp 12 juta. Sebagaimana yang sudah dijanjikan bahwa keuntungan yang diperoleh investor sebesar 8 persen pertahun.
"Pak kiai bantu jamaah ini supaya punya hotel sendiri. Jadi kalau mereka mau umroh ada wali murid dari luar kota bisa singgah di situ. Artinya bisnis ini oleh umat dari umat dan untuk umat," ujar dia.
Advertisement