Kata Anies Baswedan soal Usulan Ganti Nama JIS Jadi MH Thamrin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak terkait adanya usulan untuk mengganti nama Jakarta International Stadium (JIS) menjadi nama pahlawan nasional dan tokoh Betawi MH Thamrin.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Jun 2022, 10:37 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan penetapan nama jalan, gedung, dan zona di Jakarta dengan nama tokoh-tokoh Betawi. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak terkait adanya usulan untuk mengganti nama Jakarta International Stadium (JIS) menjadi nama pahlawan nasional dan tokoh Betawi MH Thamrin.

Diketahui nama MH Thamrin juga diabadikan menjadi nama zona Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A) yang diresmikan Anies di kantor Unit Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 Juni 2022 kemarin.

"Ini kita bahas terkait dengan nama jalan, nama zona (bukan JIS)," kata Anies.

Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal membuat petisi secara daring mengusulkan nama Jakarta International Stadium (JIS) diganti menjadi Stadion MH Thamrin. Petisi ini ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum JIS diresmikan.

Menurut Rizal, nama JIS dinilai bermasalah dan melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan karena menggunakan Bahasa Inggris.

Dikutip dari situs resmi change.org, pada Senin 20 Juni 2022 pukul 13.17 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 5.731 orang dari target 5.700 orang. 

Rizal mengatakan MH Thamrin adalah pahlawan nasional dan tokoh Betawi asli Jakarta. MH Thamrin kata Rizal, juga memiliki visi sepak bola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan.

"Visi sepak bola Thamrin tumbuh dari kampung-kampung. Ia melihat sepak bola pribumi bermutu, tapi didiskriminasi. Ia selalu gunakan posisinya di Gementeraaden (Dewan Kota) dan Volksraad (Dewan Rakyat), untuk menyuarakan isu ini," kata Rizal, dikutip dari situs change.org, Senin, 20 Juni 2022.

Selain itu, menurut Rizal, MH Thamrin melihat sepak bola sebagai medium gerakan kebangsaan. Bahkan, visi sepakbola Thamrin terbukti di negeri jajahan.

Rizal menilai profesionalisme MH Thamrin tersebut tumbuh karena para pemain merumput dengan keyakinan mempertaruhkan sejarah dan kultur sepakbola sejak diterima di negerinya, yaitu sebagai counter culture kolonialisme.

Dari sini, kata dia, MH Thamrin membangun sepak bola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan. Sehingga Jakarta jadi ibu kota sepak bola Indonesia.

"Darma bakti dan warisan Thamrin begitu besar kepada sepak bola serta jadi utang budi tak ternilai. Seharusnya ini cukup menggugah kesadaran buat mencicil," kata dia.


Bukan Lagi Monas, Anies Sebut Ikon Jakarta Adalah JIS Saat Lomba Formula E

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Salah satunya saat venue atau tempat sirkuit Formula E batal menggunakan kawasan Monas dan pindah ke Ancol.

Hal itu Anies sampaikan saat hadir dalam acara halalbihalal DPW PKS DKI Jakarta tahun 2022. Menurut Anies, niatnya menyelenggarakan Formula E di kawasan Monas agar Tugu Monas bisa menjadi icon Jakarta yang mendunia.

“Kami ingin punya ikon yang dunia tahu, kenapa ingin di Monas, supaya gambar Monas menjadi ikon dunia,” kata Anies dalam video yang diunggah oleh akun pribadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk), Geisz Chalifah, seperti dilihat Liputan6.com, Selasa (31/5/2022).

Anies percaya, hal itu dapat melekat di mata para penonton Formula-E, sebab ajang balap mobil listrik itu disiarkan langsung di lebih dari 170 negara.

“Kalau lihat bangunan itu, ini Jakarta kalau lihat Jakarta, ini Monas. Itu cita-citanya, eh enggak boleh bapak-ibu,” ungkap Anies.

“Ya sudah jadi pindah ke mana? Pindah ke Ancol. Eh, subhanallah, apa yang terjadi? Gambar latar belakangnya Jakarta Intetnasional Stadium (JIS),” ucap Anies dengan nada bangga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya