IHSG Bertahan di Zona Hijau, Investor Asing Beli Saham BBNI hingga ISAT

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (21/6/2022), IHSG naik 0,58 persen ke posisi 7.016,72.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Jun 2022, 13:11 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (21/6/2022). Di tengah penguatan IHSG, investor asing melakukan aksi jual saham.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG naik 0,58 persen ke posisi 7.016,72. Indeks LQ45 menguat 0,64 persen ke posisi 1.013,21. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.029,31 dan terendah 6.967,62. Sebanyak 333 saham menguat dan 190 saham melemah. 144 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 764.138 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,9 triliun. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 238,06 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.768.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sekotr saham IDXtechno melemah 0,04 persen dan indeks sektor saham IDXhealth susut 0,04 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 1,59 persen dan catat penguatan  terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,58 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 1,2 persen, dan indeks sekotr saham IDXinfrastruktur menguat 0,97 persen.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks Shanghai melemah 0,61 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 0,58 persen, indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,64 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 1,92 persen, indeks Singapura naik 0,81 persen dan indeks Taiwan menanjak 2,35 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing Sesi I 21 Juni 2022

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham MRAT melonjak 24,35 persen

-Saham TNCA melonjak 20,90 persen

-Saham DNAR melonjak 16,13 persen

-Saham MPPA melonjak 15,31 persen

-Saham SMMT melonjak 15 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham TBMS merosot 6,99 persen

-Saham INRU merosot 6,98 persen

-Saham ASPI merosot 6,93 persen

-Saham RDTX merosot 6,90 persen

-Saham SLIS merosot 6,90 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 55,6 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 15,6 miliar

-Saham INCO senilai Rp 15,3 miliar

-Saham BHIT senilai Rp 13 miliar

-Saham ISAT senilai Rp 12,8 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MDKA senilai Rp 115,2 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 27,4 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 19,9 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 18,6 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 14,3 miliar

 


Pembukaan IHSG Selasa 21 Juni 2022

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Selasa (21/6/2022). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang menguat, tapi investor asing melakukan aksi jual saham.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 29 poin ke posisi 7.005,04. Indeks LQ45 bertambah 0,23 persen ke posisi 1.009. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.019,78 dan terendah 6.983,67. Sebanyak 277 saham menguat sehingga angkat IHSG. 136 saham melemah dan 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 179.747 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 70,81 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.828.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth turun 0,31 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 1,36 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,4 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,73 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,68 persen.

 


Review dan Prediksi IHSG

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor minati saham-saham consumer non-cyclicals yang relatif resilient, pimpin penguatan sektoral hingga 1,8 persen awal pekan.

Kemudian, diikuti sektor healthcare yang naik 1,16 persen didukung sejumlah isu kesehatan saat ini. Volatilitas IHSG Senin, 20 Juni 2022 seiring investor mulai mencermati penyempitan disparitas suku bunga BI dengan the Fed.

Di tengah sikap wait and see investor jelang hasil RDG BI, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak menguat dengan rentang kisaran 6.850 hingga 7.150.

Sementara itu, dalam riset PT Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan IHSG berbalik arah ke zona hijau tepatnya di posisi 6.976 didorong saham bank dan teknologi.

Saham MDKA juga melonjak menyusul penurunan pekan lalu. Sedangkan saham AALI dan saham crude palm oil (CPO) lainnya semakin melemah karena harga minyak sawit anjlok lebih dari 7 persen karena rencana Indonesia dongkrak ekspor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya