Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengaku heran dirinya kerap dicap dan disalahartikan sebagai seorang komunis.
"Organisasi parpol dibentuk oleh Pemerintah RI itu adalah untuk bisa mengorganisir massa rakyat. Kalau berbicara seperti itu, saya tuh sangat heran selalu dikonotasikan dengan komunis. Saya sampai bingung sendiri," kata Megawati dalam Rakernas PDIP, di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Selasa (21/6/2022).
Advertisement
Megawati mengingatkan PDIP memiliki nama Demokrasi dan jelas tidak ada kata komunis.
"Zaman susah, saya selalu dibilang ibu tuh komunis. Aduh, saya tuh sampai mikir, namanya saja Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jadi komunisnya itu di mana?" ujarnya.
Menurut Megawati, tak hanya dirinya, bahkan Bung Karno juga sering disebut komunis ketika mengatakan demokrasi terpimpin.
"Ketika Bung Karno mengatakan demokrasi terpimpin, itu selalu terus dibilang komunis. Saya heran banget, orang yang ngomong komunis, komunis, komunis, komunis, komunis, sampai cape dewe itu sebenernya moco pora to?" katanya.
Dilarang Bicara Koalisi
Sebelumnya, Megawati meminta tak ada kader PDIP yang bicara mengenai koalisi untuk Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikan Mega pada sambutan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP, Selasa (21/6/2022).
“Kalau masih ada yang ngomong di PDIP urusan koalisi-koalisi, out. Berarti enggak ngerti sistem ketatanegaraan kita,” kata Megawati.
Megawati menyebut Indonesia tidak mengenal koalisi, sebab bukan merupakan negara parlementer melainkan presidensil.
“Kita sistemnya adalah presidensial bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lo bapak Presiden, kok bilang koalisi koalisi koalisi, tidak ada, tidak ada,” kata dia.
Menurut Megawati, Indonesia hanya mengenal kerjasama antar parpol, bukan koalisi. “Kalau kerja sama yes,” pungkasnya.
Advertisement
Tak Boleh Ada Manuver
Sebelumnya, Megawati menegaskan tidak boleh ada kader PDIP melalukan manuver politik untuk kepentingan Pilpres 2024.
“Kalian siapa yang membuat manuver keluar! Karena tidak ada di PDIP main duakaki, tiga kaki melakukan manuver,” tegas Mega.
Megawati mengingatakan bahwa hanya dirinya yang berhak memutuskan siapa yang akan maju di Pilpres 2024.
“Karena saya diberi kalian sebuah hak preogratif hanya Ketua Umum yang menentukan calon presiden dari PDI Perjuangan,” kata dia.