10 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan yang Perlu Anda Ketahui

Informasi lengkap tentang mitos dan fakta seputar kehamilan.

oleh Fany Triany diperbarui 26 Jun 2022, 17:31 WIB
Ilustrasi Kehamilan Credit: pexels.com/Anastasia

Liputan6.com, Jakarta - Kehamilan dan persalinan bisa menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Tubuh wanita akan mengalami banyak perubahan fisik dan emosional sepanjang perjalanan kehamilan.

Dalam kondisi tersebut, ibu hamil perlu mengetahui serba-serbi tentang kehamilan demi buah hati yang sehat dan melahirkan dalam keadaan tubuh yang baik bagi keduanya.

Tak jarang, banyak calon ibu yang kewalahan ketika mulai membaca panduan kehamilan. Sebab akan ada segudang informasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan para calon ibu tersebut.

Meskipun setiap orang memiliki tip dan trik sendiri untuk membantu perawatan diri serta bayi di dalam kandungan. Namun, tak dapat dipungkiri akan ada beragam mitos dan fakta membingungkan yang beredar dari pengalaman ibu satu ke ibu lain saat berbagi cerita mereka.

Jika Anda mulai merasa bingung mencari kebenaran informasi, artikel ini mungkin bisa membantu mengatasi kegelisahan yang Anda rasakan sekarang.

Melansir dari Morlandobgyn.com, Selasa (21/6/2022), berikut adalah 11 mitos dan fakta seputar kehamilan yang wajib bumil ketahui.

1. Mitos: Tidak bisa hamil saat menstruasi

Meskipun tidak umum bagi seorang wanita untuk hamil saat sedang menstruasi, tapi itu bukan tidak mungkin.

Faktanya, sperma dapat bertahan hidup di dalam rahim hingga lima hari. Jadi, jika Anda berhubungan intim menjelang akhir periode, akan ada kemungkinan sperma dapat membuahi sel telur setelah dilepaskan saat ovulasi.

Hal ini kemungkinan besar terjadi jika seorang wanitamengalami siklus menstruasi yang lebih pendek.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menstruasi tidak teratur hingga minum alkohol

Ilustrasi Menstruasi/https://www.shutterstock.com/Natalia Mels

2. Mitos: Jika haid tidak teratur akan susah hamil

Mitos kehamilan lainnya adalah menstruasi yang tidak teratur bertanda tidak subur. Faktanya, siklus haid tidak teratur sesekali lebih umum daripada yang dipikirkan wanita, dan itu tidak berarti Anda akan berujung dengan infertilitas.

Keseimbangan hormonal yang mengatur siklus menstruasi sangatlah halus dan sensitif. Hal ini bisa dipengaruhi dari gangguan atau masalah tidur, rutinitas olahaga yang kurang, hingga stres dapat mengubah menstruasi Anda.

Andai kata Anda mendapatkan tidur cukup, olahraga teratur dan jarang mengalami stres, kemahilan mungkin sulit akibat ketidakmampuan dalam memprediksi masa subur atau ovulasi.

Jika, Anda mengalami menstruasi tidak teratur, terutama telah melewati tiga sampai empat bulan tanpa menstruasi, itu berarti Anda butuh penanganan ahli. Dokter kandungan akan membantu menentukan apakah ada masalah kesehatan yang mendasari hal tersebut.

3. Mitos: Tidak apa-apa untuk sesekali minum segelas anggur

Faktanya, Anda tidak boleh minum alkohol apapun saat hamil. Tidak ada jumlah atau jenis alkohol yang aman selama kehamilan, dan bahkan asupan sedikit alkohol dapat menyebabkan masalah seumur hidup bagi bayi Anda.


Melewati waktu persalinan hingga pendarahan

Ilustrasi Pemeriksaan Kehamilan Credit: pexels.com/Mart

4. Mitos: Bebahaya jika melewati tanggal perkiraan persalinan

Tanggal persalinan yang di tentukan oleh dokter kandungan adalah masa perkiraan yang dihitung berdasarkan waktu mestruasi terakhir dan berhubungan intim.

Faktanya, banyak wanita yang mengalami postmaster atau bayi terlambat lahir hingga dua pekan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

-       Kehamilan pertama Anda

-       Bayi dalam kandungan berjenis kelamin laki-laki

-       Ibu mengalami obesitas

-       Salah hitung karena ibu kebingungan periode menstruasi terakhir

Jika mengalami keterlambatan lahir, biasanya dokter kandungan akan mengamati dengan cermat melalui ukuran bayi, jantung, berat dan posisi bayi.

5. Mitos: Semua pendarahan selama trimester pertama berarti keguguran

Meskipun semua bentuk pendarahan selama tahap kehamilan bisa mengkhawatirkan dan menakutkan, itu tidak selalu harus dikaitakan dengan keguguran. 

Faktanya, pendarahan vagina sangat umum terjadi pada trimester pertama, terjadi pada 20% hingga 40% wanita. Namun, tetap penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan jika Anda mengalami hal tersebut.


Resiko kehamilan di usia 35 tahun hingga proses menyusui

Ilustrasi ibu yang sedang menyusui/copyright freepik.com/cookie_studio

6. Mitos: Usia 35 tahun akan mengalami kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan yang dimulai setelah seorang wanita berusia 35 tahun akan dianggap sebagai ‘kehamilan beresiko tinggi’ adalah tidak sepenuhnya benar. 

Meskipun untuk sebagian kecil itu tak terhidarkan, tapi banyak keuntungan yang didapat dari kehamilan pada usia 35 tahun ke atas, seperti stabilitas keuangan, dan mungkin lebih memiliki pengalaman yang dapat membantu selama perjalanan mengasuh anak Anda. 

7. Mitos: Menyusui terjadi secara alami

Ada anggapan bahwa menyusui terjadi dan datang secara alami, hal ini tidak sepenuhnya benar. 

Bayi dilahirkan dengan penuh refles untuk mencari payudara ibunya, jadi sangat normal bagi seorang ibu untuk mendapatkan pembinaan dan dukungan agar dapat memposisikan bayi dengan benar.

Menyusui membutuhkan waktu dan latihan, dan ibu-ibu baru tidak boleh merasa sedih jika tidak mampu melakukannya. Segera cari sumber daya dan konsultasi laktasi yang tersedia untuk membantu Anda melalui perjalanan menyusui.


Minum kopi hingga kebahagiaan ibu setelah melahirkan

Inilah 5 buah yang bagus untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui agar bayi cerdas dan sehat. (ilustrasi/Pexels/Laura Garcia)

8. Mitos: Tidak boleh minum kopi saat hamil

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein sebanyak 200 miligram atau kurang perharinya, tidak menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

Jika Anda memilih untuk menikmati secangkir kopi, penting untuk membatasi jumlah asupan kafein pada makanan atau minuman lain, seperti teh dan cokelat. 

9. Mitos: Semua ibu akan bahagia setelah melahirkan

Kebahagiaan ibu adalah sebuah mitos. Meskipun aka nada momen-momen kebahagiaan dalam perjalanan seorang ibu, namun gagasan mengenai semuanya akan datang secara alami dan mudah tidaklah akurat.

Faktanya, memiliki bayi adalah pengalaman yang mengubah hidup menjadi lebih signifikan. Akan membutuhkan banyak waktu dan kesabaran untuk menyesuaikan diri.

Beberapa wanita mengalami baby blues sekitar 2-3 hari setelah melahirkan dan mungkin merasa tertekan, cemas atau kesal. Perubahan hormon yang terjadi secara tiba-tiba dapat menyebabkan hal itu. Namun, biasanya akan membaik setelah beberapa hari atau minggu setelah melahirkan.

10. Mitos: Makan untuk dua orang saat hamil

‘Makan untuk dua orang saat hamil’ adalah ungkapan populer yang tidak boleh diartikan secara harfiah, seperti ‘seorang wanita hamil perlu makan dua kali lebih banyak!’.

Faktanya, menggandakan asupan kalori dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebih yang dapat menyebabkan masalah di kemudian hari dalam kehamilan Anda.

Seorang wanita hamil hanya boleh mengonsumsi tambahan 200 kalori sehari dan fokus pada pengembangan kebiasaan makan yang sehat.

Bayi membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang, dan Anda harus berusaha untuk makan makanan yang kaya nutrisi dengan diet seimbang, seperti buah-buahan, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan makanan kaya kalsium.

Penting juga untuk bicara pada dokter kandungan tentang suplemen atau vitamin penting sebagai pendukung kehamilan Anda.

 

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya