Pesan Grace Natalie untuk Anak Muda Palu

Menyambut pemilu tahun 2024 mendatang, anak muda Kota Palu diajak untuk tidak cuek dengan politik lantaran cepatnya perkembangan zaman yang berkaitan dengan generasi muda.

oleh Heri Susanto diperbarui 10 Sep 2022, 09:07 WIB
Grace Natalie bersama pengurus GEMPAR saat menjelaskan tujuannya ke Palu kepada wartawan, Senin (20/6/2022). (Foto: GEMPAR Sulteng).

Liputan6.com, Palu - Pentingnya peran generasi muda dalam pemilu mengemuka dalam diskusi yang digelar DPD Generasi Muda Pembaharu (GEMPAR) Sulawesi Tengah, Selasa (21/6/2022).

Menurut Dewan Pembina DPP GEMPAR, Grace Natalie, diskusi bertema Generasi Anti Cuek itu untuk membuka wawasan anak muda tentang pentingnya gagasan anak muda untuk Indonesia kedepan salah satunya melalui jalur politik.

Mantan presenter berita televisi itu bilang momentum pemilu 2024 harus menjadi momen generasi muda menunjukkan kapasitasnya dengan cerdas, tidak hanya sebagai pemilih namun juga sebagai yang dipilih. Apalagi separuh dari pemilih di Indonesia adalah usia muda.

“Makin banyak isu-isu penting bangsa yang mengharuskan peran anak muda, misalnya soal-soal kebijakan ekonomi digital. Anak muda jangan cuek dengan politik, karena sangat dekat dengan kehidupan kita,” kata Grace yang jadi pembicara dalam diskusi tersebut, Selasa (21/6/2022).

Simak video pilihan berikut ini:


Menyiapkan Generasi Muda untuk Indonesia Emas

Dialog bertema Generasi Anti Cuek yang digelar GEMPAR Sulteng yang dihadiri ratusan anak muda Kota Palu, Selasa (22/6/2022). Grace Natalie menjadi salah satu pembicara dalam dialog tersebut. (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Sekjen GEMPAR Indonesia, Petrus Sihombing mengatakan diskusi-diskusi politik seperti itu merupakan bagian dari upaya jangka panjang menyiapkan generasi muda untuk mengambil peran politik untuk Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.

Untuk momen pemilu 2024 sendiri organisasi berbasis pemuda gereja itu sedang menyiapkan pembinaan khusus kader yang akan membekali generasi muda dengan wawasan kepemimpinan dan kebangsaan.

“Perkembangan zaman sangat cepat. Kami ingin anak muda punya wawasan dan kapasitas memanfaatkan bonus demografi untuk Indonesia Emas di tahun 2045 nanti,” Petrus memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya