Kabar Baik, Ketersedian Oksigen Rumah Sakit di Kutai Barat Surplus

Berkat bantuan peralatan produksi oksigen, kini rumah sakit di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur surplus oksigen.

oleh Abdul Jalil diperbarui 23 Jun 2022, 04:00 WIB
Ketersedian oksigen untuk antisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat melimpah.

Liputan6.com, Kutai Barat - Upaya penanggulangan Covid-19 terus berlanjut meski level status pandemi semakin merendah di berbagai wilayah di Indonesia. Bantuan berupa oksigen generator yang diberikan perusahaan kepada rumah sakit masih mengalir sebagai wujud tanggung jawab sosial.

Sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur mendapatkan bantuan oksigen generator dari Indo Tambangraya Megah Tbk melalui anak usahanya PT Bharinto Ekatama dan PT Trubaindo Coal Mining.  Adapula bantuan alat kesehatan berupa Ventilator, Oxygen Tube 6m3, dan High Flow Nassal Canula yang seluruhnya senilai Rp7,95 miliar.

Bantuan ini akan sangat membantu kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Kutai Barat dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Kebutuhan ini juga sangat membantu penanganan pasien Covid-19 jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan atau menangani jenis penyakit lainnya yang memerlukan alat bantu oksigen.

Mine Head PT Trubaindo Coal Mining Wahyu Harjanto menjelaskan, program bantuan ini tentu karena kebutuhan alat kesehatan dalam menanggulangi Covid-19. Pengalaman pada puncak pandemi silam menjadi pelajaran berharga untuk mempersiapkan penanggulangan sebaik mungkin.

Perusahaan tambang batubara ini sempat membantu tabung oksigen ke RSUD Harapan Insan Sendawar, namun tentunya belum cukup.

“Namun itu hanya bersifat sementara, karena dipakai sebentar saja habis. Kita mendapatkan dukungan dari manajemen, apa yang bisa dilakukan untuk membantu rumah sakit di Kutai Barat, salah satunya adalah oxygen generator,” kata Wahyu usai menyerahkan bantuan secara simbolis, Senin (20/6/2022).

Wahyu menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan penyediaan alat produksi oksigen, PT Bharinto Ekatama dan PT Trubaindo Coal Mining harus memesan ke Cina. Sehingga proses untuk pengadaan alat ini cukup panjang.

“Prosesnya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk sampai ke Kutai Barat. Padahal kami rencananya mau menyerahkan akhir tahun atau awal tahun kemarin, namun esensinya adalah yang penting alat ini sudah bisa digunakan dari Desember 2021, dan bisa membantu Rumah sakit dalam melayani pasiennya dengan  baik,” sambungnya.

Meski kondisi Covid-19 sedang melandai, Wahyu sangat yakin jika peralatan produksi oksigen ini akan sangat membantu penanganan pasien. Meski demikian, penyediaan oksigen yang cukup juga membantu kesiapsiagaan jika lonjakan kasus Covid kembali terjadi ataupun dapat digunakan untuk menolong pasien yang mengalami penyakit lain dan membutuhkan peralatan kesehatan ini.

Setidaknya, dampak dari bantuan ini tidak saja dapat dinikmati oleh masyarakat Kutai barat namun bisa sampai ke Kabupaten Mahakam Ulu, kabupaten di pedalaman Kaltim yang berbatasan dengan Malaysia. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kutai barat.

Simak video pilihan berikut:


Surplus Oksigen

Indo Tambangraya Megah Tbk melalui anak usahanya PT Bharinto Ekatama dan PT Trubaindo Coal Mining menyerahkan bantuan peralatan kesehatan kepada rumah sakit di Kabupaten Kutai Barat.

Bantuan peralatan kesehatan ini terbagi untuk dua rumah sakit yakni RSUD Harapan Insan Sendawar dan Rumah Sakit Santa Familia Barong Tongkok. 8 Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan di Kutai Barat juga mendapatkan bantuan ini.

Di RSUD Harapan Insan Sendawar, bantuan peralatan kesehatan untuk memproduksi oksigen akan membuat rumah sakit ini surplus oksigen.

Kini rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut mampu memproduksi 140 tabung per hari. Bantuan itu kini membuat Kabupaten Kutai Barat melimpah pasokan oksigen. Padahal setiap harinya hanya membutuhkan maksimal 50 tabung.

“Ini sangat efektif dalam penanganan pasien Covid-19. Apalagi alat ini langka dan harganya mahal,” kata Direktur RSUD Harapan Insan Sendawar dr Akbar.

Tak hanya bantuan berupa peralatan, proses instalasi juga dibantu oleh perusahaan. Ini sangat membantu rumah sakit dalam mengoperasikan alat tersebut.

“Penyedia bertanggung jawab dalam hal instalasi, uji fungsi, training serta pemeliharaannya sampai alat ini diserahkan,” sambung Akbar.

Mesin Oxygen Generator ini sudah terpasang instalasinya dan mulai dioperasikan sejak Desember tahun lalu. Keberadaannya menambah kapasitas produksi karena sebelumnya rumah sakit milik pemerintah itu sudah memiliki mesin serupa namun dengan kapasitas yang lebih kecil.

Sedangkan kebutuhan komersialnya, untuk tabung besar tarifnya Rp180 ribu, sementara yang kecil Rp110 ribu. Harga ini jauh lebih murah dibanding harga di pasaran yang mencapai Rp250 ribu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya