Harga Emas Antam Hari Ini Dijual Rp 993.000 per Gram, Lebih Murah Nih

Harga emas Antam hari ini Rabu (22/6/2022) lebih murah Rp 6.000 dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya yaitu di angka Rp 993.000 per gram.

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Jun 2022, 09:05 WIB
Petugas menunjukkan koleksi lempengan emas di Pegadaian, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada 17 Mei 2021 berada di posisi lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam hari ini Rabu (22/6/2022) lebih murah Rp 6.000 dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya yaitu di angka Rp 993.000 per gram.

Melansir laman logammulia.com, pada awal pekan ini harga emas Antam untuk buyback juga turun Rp 5.000 menjadi Rp 871 ribu.

Adapun yang dimaksud harga buyback adalah patokan bila Anda atau konsumen menjual emas yang telah dibeli maka Antam akan membelinya di harga Rp 871 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.

Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

"Customer bisa mendapatkan harga pajak yang lebih rendah apabila mencantumkan NPWP pada halaman profile," mengutip penjelasan pihak Antam.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini untuk berbagai ukuran. Yuk disimak:

* Pecahan 0,5 gram Rp 546.500

* Pecahan 1 gram Rp 993.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.926.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.864.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.740.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.425.000

* Pecahan 25 gram Rp 23.437.000

* Pecahan 50 gram Rp 46.795.000

* Pecahan 100 gram Rp 93.512.000

* Pecahan 250 gram Rp 233.515.000

* Pecahan 500 gram Rp 466.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 933.600.000.


Harga Emas Turun usai Imbal Hasil Obligasi AS Naik

Petugas menunjukkan koleksi lempengan emas di Pegadaian, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada 17 Mei 2021 berada di posisi lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Harga emas bergerak sedikit melemah pada hari Selasa karena kenaikan imbal hasil Treasury AS dan taruhan kenaikan suku bunga yang agresif meredupkan daya tarik emas meskipun ada kemunduran dalam dolar.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/6/2022), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,834,19 per ounce pada 13:56. ET (1756 GMT). Emas berjangka AS turun 0,1 persen pada USD 1,838,8.

“Hasil treasury sedikit lebih tinggi dan ada sedikit pemantulan kembali di ekuitas AS, keduanya memberi tekanan pada emas. Namun, dolar turun dan menawarkan beberapa dukungan," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Daya tarik bullion melemah, benchmark Treasury AS 10-tahun naik.

Indeks dolar AS turun 0,3 persen, membuat emas batangan yang dihargakan dengan greenback lebih menarik bagi pembeli luar negeri.

Awal bulan ini, Federal Reserve AS mengumumkan kenaikan suku bunga terbesarnya sejak 1994. Setelah itu, bank sentral utama lainnya juga condong ke arah pengetatan kebijakan moneter yang agresif untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.


Kenaikan Suku Bunga The Fed

Harga jual emas batangan Antam ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 599.000 per gram, Jakarta, Senin (10/10). Jumlah itu tidak mengalami perubahan dari harga perdagangan akhir pekan kemarin, yakni Rp 599.000 per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Thomas Barkin dari The Fed mengatakan kenaikan suku bunga 50 atau 75 basis poin pada pertemuan kebijakan bank sentral AS berikutnya pada bulan Juli adalah kasus dasar yang baik.

"Emas sekarang terjebak di antara ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tajam, tetapi juga inflasi tetap tinggi jika kebijakan moneter gagal melunakkan aktivitas ekonomi dan menurunkan inflasi," kata analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.

Inflasi dan ketidakpastian ekonomi biasanya memacu pembelian safe-haven emas, tetapi kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang emas batangan yang tidak menghasilkan.

Ketua Fed Jerome Powell akan bersaksi di Washington D.C. akhir pekan ini.

"The Fed dalam pertemuan terakhir berada pada hawkishness maksimumnya" dan itu akan melambat ke depan, kata Streible dari Blue Line.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya