9 Pelajar Asal Kerajaan Kamboja Wisuda di SPI Batu

Kementerian Pendidikan Kamboja, lanjut Sendy, sebelumnya mengirimkan pelajar untuk belajar ke SPI Indonesia.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Jun 2022, 15:08 WIB
Siswa asal Kamboja wisuda di SPI Batu. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).

 

Liputan6.com, Kota Batu - Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu menggelar wisuda untuk sembilan pelajar asal Kerajaan Kamboja pada Senin 20 Juni 20221.

"Iya benar, pelajar yang berasal dari Kerajaan Kamboja itu belajar di SMA SPI. Mereka merupakan peserta program pertukaran pelajar," ujar Ketua Yayasan Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu, Malang, Jawa Timur, Sendy Saptono, Rabu (22/6/2022).

Kementerian Pendidikan Kamboja, lanjut Sendy, sebelumnya mengirimkan pelajar untuk belajar ke SPI Indonesia. Mereka kunjungan untuk melihat langsung kegiatan belajar mengajar yang ada di SPI.

“Ini program kerjasama Indonesia SPI-Kamboja yang pertama kali dilaksanakan hasil dukungan JHL (Jarry Harmawan Loe) sebagai sponsor kegiatan pelajar Kerajaan Kamboja ke SPI selama tiga tahun," ucapnya.

Sendy mengungkapkan, para siswa selama di SPI menerima pelajaran akademis, pengetahuan dibidang enterprenuer, IT dan manajemen pertanian.

"Ilmu atau pelajaran tersebut dianggap sangat diperlukan negara Kamboja dalam pengembangan industrialisasi," ujarnya.

Mewakili Raja Kamboja, Deputi General Administrasi dan Keuangan Majelis Nasional Kerajaan Kamboja Eng Yane mengapresiasi SPI yang mampu memberikan ilmu dan menerima pelajar dari Kerajaan Kamboja untuk menempuh pendidikan selama tiga tahun.

Melihat hasil yang telah dicapai, kata Eng Yane, pada tahun ajaran baru pihaknya akan mengirimkan kembali pelajarnya ke SMA SPI lagi. Jumlah pelajar Kamboja yang akan disekolahkan ke SPI sebanyak 20 orang.

“kami sangat respek dan apresiasi kepada SPI yang mampu membentuk karakter dan meningkatkan kemampuan, pengetahuan serta keahlian, yang tentunya sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan bagi bangsa dan negara kami yang sedang mengembangkan industri," ucapnya.

Eng Yane berharap, program ini merupakan transfer pengetahuan dari SPI Indonesia ke Kamboja. "Negara Kamboja saat ini masih memerlukan banyak SDM untuk membangun pendidikan kejuruan yang dapat memainkan peran besar untuk mendukung industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.


Kesulitan Bahasa

Sedangkan Chiko wakil JHL (Jarry Harmawan Loe) sebagai sponsorship pelajar Negara Kamboja untuk menimba ilmu ke SPI, merasa bangga melihat hasil dan kemampuan siswa negara Kamboja setelah tiga tahun belajar di SPI.

“Saya sebagai sponsor sangat bangga melihat hasil setelah mereka dinyatakan lulus pendidikan di SPI. Awal masuk tiga tahun lalu mereka kesulitan dengan bahasa, kini mereka sudah fasih berbahasa Indonesia. Disamping kemampuan dibidang IT dan lainnya,” ungkap Chiko.

Kerjasama dengan negara Kamboja untuk menjaga hubungan baik yang sejak lama dirintis leluhur, seperti pembangunan candi di Kamboja tehnisinya dari Indonesia. Selain itu, perusahaan JHL juga berada di Kamboja.

"Apalagi kini JHL juga sedang mengembangkan sepakbola Dewa United yang homebasenya di Tangerang juga memanfaatkan pemain Kamboja termasuk siswa SPI asal Kamboja," ujar Chiko.

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya