Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimis persoalan ketersediaan minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera bisa diatasi dalam dua pekan.
Menyusul, stok ketersediaan minyak goreng curah yang mulai memadai dan distribusi yang kian lancar. Dia mencatat, saat ini produksi minyak goreng curah mencapai 300 ribu ton per bulan.
Advertisement
"Untuk minyak (curah) yakin dua minggu stabil. Dua minggu gak ada ribut minyak ya, paling tidak di Jawa, Bali, dan Sumatera,"ujarnya saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).
Mendag Zulhas menyampaikan, target ini lebih cepat dari sebelumnya yang dipatok hingga 1 bulan. Mengingat, kian memadainya stok ketersediaan dan distribusi minyak goreng curah Rp14.000 per liter.
"Ini lebih cepat dari sebelumnya yang satu bulan," paparnya.
Untuk memenuhi target tersebut, Kementerian Perdagangan bersama stakeholders terkait lainnya akan menambah titik lokasi penjualan minyak goreng curah sesuai HET tersebut. Tercatat, saat ini sudah ada 13.968 lokasi penjualan yang tersebar di wilayah Indonesia.
Buka Call Centre
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga membuka Call Center pengaduan terkait minyak goreng curah dengan menghubungi 15 000 14 (Telp) maupun 0812 1235 9337 (WhatsApp).
"Kemendag buka Call Center minyak goreng, media harap bisa bantu informasikan ke masyarakat," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, bahwa Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta waktu sampai satu bulan agar harga minyak goreng merata di seluruh daerah. Jokowi ingin harga minyak goreng terjangkau bagi seluruh masyarakat.
"Saya tadi menanyakan ke Pak Menko Marinves, tanya juga pagi tadi kepada Pak Mendag yang baru, (keduanya) masih minta waktu dua minggu sampai satu bulan agar merata," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6).
Advertisement
Produksi Digenjot
Kepala negara meminta produksi minyak terus didorong agar meningkat. Selain itu, dia meminta harga minyak goreng distabilkan.
Kemudian, Jokowi meminta dalam jangka waktu pendek produksi minyak goreng bisa meningkat dan tidak bergantung pada impor. Terpenting, harga minyak goreng bisa stabil.
"Saya kira sumber-sumber minyak yang mudah, sekecil apa pun harga didorong produksinya agar meningkat. Tapi yang jelas, yang paling penting solusi pendeknya adalah menjaga harga di masyarakat bawah supaya tetap stabil dan terjangkau," tuturnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com