Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Rabu 22 Juni 2022, DKI Jakarta merayakan ulang tahunnya yang ke 495 tahun. Berbicara soal ibu kota negara satu ini, tak terlepas dari kuliner khasnya yang telah ada sejak puluhan tahun lalu.
Tak hanya kerak telor, Jakarta juga terkenal dengan minuman khasnya yakni Bir Pletok. Warga Betawi tentu sudah tak asing lagi dengan minuman yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda tersebut.
Advertisement
Mengutip laman Kebudayaan Kemendikbud dan Dinas Kebudayaan Kota Jakarta, Bir Pletok terbuat dari bahan alami yang tidak memabukkan. Minuman satu ini dibuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe dan serai. Bir Pletok juga terdiri dari campuran daun pandan yang membuat aromanya begitu wangi.
Bir Pletok dengan warna yang lebih merah biasanya dicampurkan dengan kayu secang. Biasanya, para pembuat Bir Pletok juga suka menambahkan cengkeh, kayu manis, kapulaga, pala, dan gula merah.
Bir Pletok sendiri memiliki banyak manfaat kesehatan lho. Hal tersebut lantaran kandungannya yang kaya akan rempah-rempah. Lalu apa sajakah itu? Berikut diantaranya.
1. Melancarkan Pencernaan
Mengonsumsi jahe segar yang terkandung dalam Bir Pletok baik untuk pencernaan, terutama bagi Anda yang mengalami kembung setelah makan.
Jahe terkenal dapat merangsang proses pencernaan dengan mempercepat waktu yang dibutuhkan oleh lambung untuk mengosongkan isi makanannya menuju ke dalam usus halus.
Itulah mengapa mengonsumsi Bir Pletok dianggap dapat melancarkan pencernaan.
2. Redakan Nyeri Otot
Studi yang dilakukan oleh American Pain Society menemukan bahwa mengonsumsi dua gram jahe per harinya dapat membantu Anda untuk meredakan nyeri otot akibat olahraga.
Para peneliti menganggap bahwa jahe memiliki sifat anti-inflamasi sebagai hyperalgesia, sebuah kata yang merujuk pada jahe yang dapat melawan rangsangan rasa sakit.
Bir Pletok sendiri memiliki kandungan utama jahe. Jadi jika Anda merasakan nyeri otot yang tak kunjung usai, mengonsumsi Bir Pletok dengan kandungan jahe tinggi mungkin dapat membantu.
3. Obati Mual dan Mabuk Perjalanan
Saat merasa mual dan mabuk perjalanan, Anda mungkin pernah dianjurkan untuk mengonsumsi sesuatu yang hangat dan salah satu yang bisa dijadikan pilihan adalah Bir Pletok.
Jahe yang terkandung dalam bir Pletok bisa menjadi cara efektif untuk menangkal mabuk perjalanan. Hal tersebut lantaran salah satu manfaat utama jahe adalah untuk mengurangi rasa mual.
Biasanya mabuk perjalanan maupun mual disebabkan oleh disritmia lambung, suatu kondisi yang terjadi ketika ritme otot-otot perut tidak sinkron. Untungnya, disritmia lambung bisa diatasi dengan mengonsumsi jahe terlebih dahulu.
Advertisement
4. Redakan Nyeri Menstruasi
Mengatasi dan meredakan nyeri haid menjadi salah satu manfaat yang ditawarkan oleh jahe. Kandungan jahe dalam Bir Pletok sendiri sama efektifnya dengan ibuprofen dan asam mefenamat yang mana biasanya berfungsi untuk mengurangi nyeri menstruasi.
Selain itu, sebuah studi tahun 2014 juga sempat menemukan bahwa jika Anda mengonsumsi jahe setiap hari selama seminggu menjelang siklus menstruasi, maka suasana hati dan gejala PMS lainnya dapat membaik.
5. Jaga Kesehatan Kognitif
Jahe juga dianggap memiliki manfaat untuk mendukung fungsi otak yang sehat. Studi yang dilakukan pada tahun 2012 lalu menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi jahe setiap harinya mengalami peningkatan signifikan dalam memori dan kinerja kognitif mereka.
Studi lain menunjukkan hal serupa bahwa sifat bioaktif dan aktivitas antioksidan dalam jahe mungkin bermanfaat dalam melindungi otak dari penurunan kognitif.
Asal Muasal Bir Pletok
Bir Pletok sendiri sudah tercipta sejak zaman penjajahan Belanda. Kala itu, warga Betawi tak mau kalah dengan penjajah yang seringkali meminum bir.
Namun mayoritas masyarakat Betawi yang berada di Jakarta beragama Islam sehingga dilarang untuk meminum bir yang mengandung alkohol. Akhirnya, muncul Bir Pletok yang memiliki fungsi sama dengan bir yakni untuk menghangatkan badan.
Bir Pletok juga memiliki dua versi cerita mengapa dinamai demikian. Versi pertama menyebutkan bahwa saat menyeduh Bir Pletok, terdapat proses pengocokan bir di dalam wadah. Proses itulah yang menghasilkan suara gementar yang berbunyi "pletok". Sehingga minuman tersebut dinamai Bir Pletok.
Sedangkan versi kedua menemukan bahwa pada masa lalu, orang Belanda membuka arak dengan bunyi yang terdengar seperti "pletok".
Entah versi mana yang paling tepat, namun Bir Pletok telah menjadi minuman khas yang lekat dengan warga Betawi sejak masa penjajahan Belanda tersebut dan telah masuk dalam ikon budaya Betawi berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2017.
Advertisement