Mulai Dibangun, SPAM Tanah Merah Bekasi Siap Alirkan Air 200 Liter per Detik

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah akan menyediakan air minum kapasitas 200 liter per detik di Jalan Irigasi Kelurahan Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Jun 2022, 13:49 WIB
Pemancangan tiang pertama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT PP Tirta Tanah Merah sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), dengan PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, menyelenggarakan kegiatan pemancangan tiang pertama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah untuk penyediaan air minum kapasitas 200 liter per detik di Jalan Irigasi Kelurahan Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Rabu (22/6/2022) pagi.

Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim menjelaskan, SPAM Tanah Merah tersebut merupakan kerjasama Bangun-Guna-Serah (BOT) antara PT PP Tirta Tanah Merah, sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dengan PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi.

Kegiatan pemancangan tiang pertama ini merupakan awal proses dimulainya tahapan konstruksi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) yang diharapkan dapat mengalirkan air minum di tahun 2023 dengan kualitas sesuai Permenkes nomor 492/2010.

"Selain itu, pembangunan IPA menggunakan teknologi handal menggunakan material beton dengan kapasitas distribusi 200 liter per detik yang dilengkapi reservoir glass fused steel kapasitas tampung 3.500 m3," ucapnya.

Dia juga mengatakan, Sistem pengoperasian otomatis menggunakan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA), sehingga proses pengolahan air minum dapat dipantau setiap saat, 24 jam per hari, secara real time.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menambah Kapasitas

embangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mandalika dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Pengengat di Kabupaten Lombok Tengah. Dok PUPR.

Sementara itu, Direktur PT Tirta Tanah Merah, Aan Hadiwibowo melalui Direktur Operasi Infrastruktur PT PP Tirta Tanah Merah, Satya Priambodo menambahkan, SPAM Tanah Merah akan melayani pelanggan domestik dan komersial di area pelayanan Cabang Lemah Abang, PDAM Tirta Bhagasasi, yang saat ini baru dilayani IPA eksisting kapasitas 50 liter per detik.

"PT PP Tirta Tanah Merah akan mengoperasikan IPA Tanah Merah kapasitas distribusi 200 liter per detik ini dengan mengutamakan terjaminnya 3 K, yaitu Kualitas, Kuantitas danKontinuitas, sehingga dapat meningkatkan standar kehidupan masyarakat, pelaku bisnis, dan industri di sekitar kawasan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi," ucap Aan.

Melihat pentingnya ketersediaan air minum sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat luas, maka PDAM Tirta Bhagasasi bersama PT PP Tirta Tanah Merah siap memberikan pelayanan yang terbaik dalam pengelolaan SPAM Tanah Merah ini.


Kementerian PUPR, Kemendagri dan Pemprov DKI Teken MoU Bangun Empat SPAM

Kementerian PUPR optimalkan jaringan layanan air bersih perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di tiga kabupaten dan kota di Jawa Timur. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman MoU untuk mengerjakan proyek pipanisasi air minum bagi masyarakat di DKI Jakarta. Itu akan mencakup empat proyek guna menyalurkan air minum dari sejumlah bendungan di sekitaran Ibu Kota.

Diketahui, MoU ini ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Penandatangan dilakukan di kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi dan disaksikan langsung Menko Luhut Binsar Pandjaitan.

Menteri Basuki menyampaikan ada empat proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang akan dikerjakan. Pertama, ada SPAM Jatiluhur 1 yang akan dikerjakan dengan target mampu mengaliri 13 persen masyarakat.

Kedua, ada SPAM Serpong yang akan mengambil air dari bendungan karya di Banten yang rencananya bendungan ini akan selesai pada 2022. Ditargetkan mampu mengaliri 10 persen warga DKI Jakarta.

“Ketiga ada SPAM Juanda yang juga diambil dari Jatiluhur 2 itu ditargetkan mampu mencakup 7 persen, dan keempat, SPAM Buaran itu menambah sisanya untuk melengkapi hingga 100 persen,” katanya dalam konferensi pers Perjanjian Penyelenggaraan SPAM di DKI Jakarta, Senin (3/1/2022).

“Mudah-mudahan sampai 2030 semua penduduk di Jakarta bisa dilayani air minum perpipaan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri Tito menyampaikan langkah pembangunan SPAM ini mampu memberikan akses kepada masyarakat secara merata. Sekaligus ini akan berdampak positif pada lingkungan.

“Di Jakarta kebutuhan air minum ini banyak dipenuhi dengan air tanah yang berpengaruh pada kondisi permukaan, oleh karena iru dengan adanya substitusi dari perpipaan dari permukaan yang lebih tinggi seperti dari Jatiluhur ini akan bermanfaat bagi masyarakat dapat air bersih dan berpengaruh pada Penyelamatan lingkungan,” katanya.

Tito menambahkan, Kemendagri akan berperan dalam mengawasi pengerjaan proyek ini dari sisi dokumen-dokumen yang dibutuhkan khususnya dokumen administrasi pemerintahan.


Investasi

Sementara, Anies menyebut bantuan investasi awal sebesar Rp 2,1 triliun dari Kementerian PUPR mampu mengakselerasi pengerjaan proyek ini.

“Terima kasih kepada Kementerian PUPR atas antuan awal investasi sebesar RP 2,1 triliun untuk amankan proyek SPAM hilir, itu benar-benar jadi pusher untuk kita,” katanya.

Lebih lanjut, Anies menyampaikan ada dua tantangan yang direspons oleh adanya MoU ini. Pertama, proyek ini akan berlomba dengan waktu dengan adanya penurunan permukaan tanah, pun terkait ketersediaan air minum perpipaan bagi masyarakat.

“Nah, kita coba membereskan persoalan dua ini secara bersamaan, dengan pipanisasi keduanya akan tertangani,” katanya.

Sementara masalah kedua adalah adanya keterbatasan fiskal dari pemerintah DKI Jakarta akibat krisis ekonomi yang terdampak Covid-19.

“Jadi dengan dua masalah besar itu, kemudian kita miliki MoU ini untuk kita kerjakan bersama-sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI jakarta. Ini mudah-mudahan bisa jadi referensi persoalan kedepan,” terangnya.

Infografis Indeks Infrastruktur Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya