Liputan6.com, Jakarta - Kuliner ayam geprek menjadi menu favorit bagi sebagian orang. Gurihnya bumbu dan sambal di atas ayam goreng menggugah selera makan para pencinta makanan pedas.
Penjual ayam goreng geprek juga mudah ditemui. Salah satunya, ayam goreng geprek milik Dedi yang berlokasi di depan Alfamart Duri Utara 2 Tambora Jakarta Barat.
Laki-laki berusia 58 tahun ini sudah menggeluti usaha ayam geprek selama 4,5 tahun. Ia melabeli produknya dengan nama Fried Chicken Ayam Geprek.
Harga per porsi ayam geprek dengan nasi dan lalapan yang dijualnya terbilang terjangkau, hanya Rp 13.000. Harga yang ramah di kantong dan lokasi berjualan di tengah perkampungan membuat ayam geprek Pak Dedi laris manis.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan pada saat pandemi Covid-19 pun, usahanya masih tetap bisa meraup keuntungan sekalipun omzet menurun sampai 50 persen. Biasanya, ia bisa menjual ayam geprek mulai 15 sampai 20 ekor ayam per hari.
“Itu di luar omzet kalau ada pesanan katering,” ujarnya, Rabu (22/6/2022).
Sebenarnya, sebelum berjualan di depan Alfamart, Dedi pernah berjualan ayam geprek dengan gerobak di pinggir jalan. Kendati demikian, ia merasa lebih nyaman menjadi mitra Alfamart dengan berjualan di depan toko.
Alasannya, ia tidak perlu lagi membayar iuran liar dan tidak pasti. Berjualan di depan Alfamart juga membuatnya tidak perlu memikirkan biaya tambahan lain. Ia bisa menggunakan air yang ada di dalam kamar mandi toko secukupnya serta mendapatkan listrik 200 watt.
“Hanya sewa tempat saja dan aman,” ucapnya.
Proses pendaftaran menjadi mitra Alfamart terbilang mudah. Calon mitra bisa mengajukan data diri di toko, melalui https://tenant.alfamart.co.id/public/ atau bisa juga datang langsung ke kantor cabang bertemu dengan Branch Tenant Support (BTS).
Lokasi usaha Dedi ini juga tidak terlalu jauh dengan rumahnya. Istri dan anaknya kerap datang membantu untuk mengupas bawang dan mengulek sambal.
Ia bersyukur bisa tetap menjalani usahanya ini. Sebab, Dedi masih harus membiayai lima dari tujuh anaknya yang masih sekolah.