Liputan6.com, Jakarta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada 20 atlet berprestasi DKI Jakarta di hari ulang tahun atau Jakarta Hajatan ke-495 hari ini, Rabu (22/6/2022).
Pemberian penghargaan dilangsungkan di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Pemberian penghargaan kepada 20 para atlet peraih medali di sejumlah kejuaraan ini diiringi alunan lagu nasional Bagimu Negeri.
Ada pun penghargaan diberikan oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah atlet memperoleh penghargaan diberbagai kategori. Antara lain cabang olahraga kategori renang, cabang olahraga menembak, dan cabang olahraga bilyar.
Selain itu ada juga atlet yang berasal dari cabang olahraga selam, cabang olahraga karate, cabang olahraga panahan, cabang olahraga catur, cabang olahraga tenis meja dan cabang olahraga lompat jauh.
Acaranya dilanjutkan dengan penampilan dari Yayasan Kanker Anak yang memainkan lagu Keroncong Kemayoran dengan menggunakan alat musik tradisional Angklung.
Diketahui, Pemprov DKI bersama DPRD DKI melaksanakan rapat paripurna dalam rangka memperingati Jakarta Hajatan ke-495. Rapat Paripurna termasuk rangkaian Jakarta Hajatan.
Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memimpin. Hadir pula Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadhil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro, dan perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Kata Djarot soal Moto HUT Jakarta
Sementara itu, Wakil Gubernur ke-16 DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat memberi catatan terhadap penggunaan kata untuk tema hari ulang tahun (HUT) Ibu Kota.
Dia menilai, kata yang dipakai sebagai moto perayaan ultah tidak cocok dengan Betawi karena acara memakai diksi kolaborasi, akselerasi, dan elevasi.
"Saya mengucapkan selamat ulang tahun Jakarta yang ke-495. Sekarang berganti istilahnya hajatan Jakarta, tetapi motonya ini, kok, enggak cocok sama Betawi, ya. Bahasanya ada kolaborasi, ada akselerasi ada elevaksi," kata Djarot di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Menurut dia, acara ulang tahun DKI Jakarta seharusnya memakai diksi sederhana yang bisa dipahami semua kalangan terutama rakyat.
"Ini yang punya hajatan kan rakyat. Nah, rakyat seharusnya paham, ya. Opo, sih, kolaborasi itu? Oh gotong royong, kan, begitu ya. Apa, sih, akselerasi itu, oh percepatan. Kan begitu, ya. Elevasi itu apa, bahasa Betawinya. Opo maknanya? Anda enggak tahu, peningkatan kayak elevator begitu, ya. Peningkatan," ungkap Djarot.
Selain dari sisi moto, Djarot dalam menyambut HUT ke-495 DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi yang dipimpin Anies Baswedan bisa mengevaluasi keberhasilan program untuk rakyat.
"Termasuk di dalam ulang tahun itu, harus intrsopeksi, harus mengevaluasi, apa yang sudah dilakukan oleh Jakarta, apa yang sudah dinikmati oleh rakyat. Apakah janji-janji program pemetintah DKI waktu kampanye itu terwujud?" ungkap Djarot.
Advertisement
Djarot Sindir Anies Baswedan di HUT DKI Jakarta
Pada kesempatan itu, Djarot mengungkit soal masa tugas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya empat bulan lagi.
Menurut Djarot, di momen HUT DKI Jakarta seharusnya Anies fokus mengejar berbagai pekerjaan rumah dan janji kampanye yang belum terlaksana.
“Oktober sudah selesai. Kurang berapa bulan jadinya. Harusnnya mengejar. Menyelesaikan tanggung jawab untuk menyelesaikan janji kampanye, janji program, harusnya itu fokusnya,” kata Djarot di Sekolah Partai PDIP hari ini, Rabu.
Djarot menyebut wajar saja apabila Anies mulai berkeliling menemui berbagai tokoh, namun ia menilai Anies sebaiknya fokus menuntaskan janji kampanye.
“Jadi, bagaimana menyelesaikan tugas dengan sebaiknya. Kalau silaturahmi wajar, mudah-mudahan itu semua membantu beliau dalam menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah,” ujarnya.
Selain itu, pada momen HUT DKI, Djarot mengingatkan Pemprov DKI harus melakukan introspeksi apakah janji kampanye Anies sudah terpenuhi.
Djarot justru mengaku heran kado HUT yang didapat warga DKI adalah tingkat polusi udara yang tinggi.
“Kita mendapatkan kado misalnya, kita kaget, Jakarta menjadi kota yang tingkat polusi yang tinggi se-Asia apa ya, sedunia? Ok. Kalau begitu ada sesuatu yang perlu kita evaluasi. Contoh misalnya berapa ruang terbuka hijau,” tegasnya.