Liputan6.com, Surabaya - Harga cabai rawit di Jawa Timur (Jatim) melejit menyamai harga daging sapi perkilogramnya
Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Nanang Triatmoko mengungkapkan, sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga cabai rawit di Jatim.
Advertisement
"Faktor utama ialah adanya pengurangan produksi di sentra-sentra cabai di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Kediri dan Blitar," ujarnya, Rabu (22/6/2022).
Selain itu, kata Nanang, terjadi kekosongan panen di daerah sentral cabai rawit. Sehingga jika biasanya panennya sambung menyambung antarndaerah, namum kali ini terputus.
"Sebenarnya bukan langka tapi produksinya menurun. Sehingga stoknya tidak banyak," ujarnya.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga asal Pengampon Surabaya, Sri Wahyuni (36) mengaku kaget dengan melambungnya harga kebutuhan pokok utamanya cabai.
Dia menyebut kalau harga cabai rawit sudah tembus Rp 100 ribu ke atas. Hal ini yang membuatnya menurunkan menu masakannya yang sudah terlanjur biasa menggunakan sambal.
"Mahal harga cabai sekarang, Rp 100 ribuan ke atas, saya bilang ke suami kalau sekarang makannya gak usah pakai sambal dulu," ucapnya.
Capai Rp 130 Ribu
Berdasarkan data Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, harga rata-rata cabai rawit Rp 95.855 per kg pada Rabu (22/6/2022). Harga rata-rata tertinggi Rp 108.250 di Kota Pasuruan, terendah Rp 83.375 di Bondowoso.
Harga rata-rata cabai rawit Rp95.855 per kg itu setara dengan harga rata-rata terendah daging sapi murni di Kota Kediri yakni Rp 95.000. Sedangkan harga rata-rata tertinggi Rp 130.000 di Pacitan. Untuk harga rata-rata secara keseluruhan di Jatim ialah Rp 115.627.
Advertisement