Liputan6.com, Jakarta - Salah satu profesi yang diinginkan banyak orang adalah pramugari. Mereka biasanya berpenampilan menarik dan sering berpergian ke luar negeri atau ke berbagai daerah, sehingga membuat pekerjaan ini terlihat sangat menarik.
Meski demikian, menjadi pramugari juga bukanlah hal mudah. Sebelum bisa menjadi pramugari atau awak kabin, apalagi untuk bekerja di maskapai ternama bukanlah hal mudah dan persaingannya sangat ketat.
Saat sudah terpilih pun, pekerjaan mereka juga tak segampang anggapan banyak orang. Meski terkesan glamor, mereka juga harus bekerja keras setiap harinya.
Baca Juga
Advertisement
Setidaknya hal itu diketahui dari beberapa unggahan di akun TikTok @superairjetofficial. Ia membagikan video tentang keseharian seorang pramugari ketika bertugas.
Para pramugari ini harus bangun sangat pagi ketika hendak melakukan penerbangan. Video ini dibuka dengan menampilkan seorang pramugari yang sudah menuju bus jemputan pukul 2 pagi. Pukul 3 pagi ia sudah mulai berangkat ke bandara dan tiba 45 menit kemudian.
"Sampai di flops lanjut sign-on, cek kondisi kesehatan, dan briefing," tulis pengunggah video tersebut.
Pukul 04.30, pramugari sudah persiapan di pesawat untuk terbang pukul 05.45. Di sini segala hal dipastikan sudah sesuai prosedur agar dapat memberikan penerbangan aman dan nyaman kepada penumpang.
Pukul 07.15, pesawat tiba tepat waktu di Surabaya. Para pramugari pun segera menuju hotel untuk beristirahat pada pukul 07.45. Sarapan mereka lakukan pukul 08.30 dan mereka beristirahat di kamar hotel.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pejuang Langit
Pukul 14.30 WIB, para pramugari ini terlihat makan siang bersama seluruh awak kabin. Pukul 17.30 para pramugari kembali ke hotel dan akan melanjutkan penerbangan ke Samarinda keesokan harinya, tepatnya pada puku; 6 pagi.
Video ini lantas mendapat banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini. "Wow. Terbang 5.45 pramugarinya udah siap jam 2 pagi. Keren banget, salut," komentar seorang warganet. "Wow capek tapi pasti tetap senang ya kak. Semoga aku juga bisa jadi pramugari nanti," tulis warganet lainnya.
"Punya adek pramugari dan tau jam 2 dia kalo pergi kerja menuju bandara. Jam 2 nya orang sholat tahajud. Semoga sehat selalu yah pada pejuang langit," komentar warganet lainnya.
Sampai berita ini ditulis, unggahan pada 16 Juni 2022 ini sudah dilihat lebih dari 2,2 juta kali dan disukai lebih dari 110 ribu kali. Dari beberapa unggahan akun tersebut, diketahui kalau pramugari itu bekerja di maskapai Super Air Jet yang baru beroperasi di tahun lalu.
Advertisement
Mengatur Berat Badan
Dalam setiap profesi pasti memiliki tuntutannya masing-masing, begitu pula dengan pramugari. Profesi mereka mungkin sering diidentikkan dengan hal-hal glamor. Padahal, ada juga kejadian tidak menyenangkannya.
Melansir Insider, Senin, 24 Januari 2022, mantan pramugari Emirates membagikan sisi gelap di balik penampilan mereka yang selalu menebar senyum. Mereka mengaku memiliki salah satu pekerjaan terberat di industri penerbangan. Realita pekerjaan pramugari jarang ditampilkan di media sosial, kata Maya Dukaric, si mantan pramugari.
Wajah Emirates yang glamor sangat penting bagi awak kabin maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) itu, Program manajemen penampilan yang dijalankan bertujuan memastikan pramugari memenuhi standar penampilan maskapai.
"Peraturan ini turut mengatur berat badan awak kabin," jelas Dukaric. Pramugari yang berat badannya kelebihan akan mengikuti program diet dan olahraga. Program ini juga termasuk pertemuan dengan ahli gizi dan ahli diet, kata seorang mantan manajer yang bekerja selama lebih dari 10 tahun.
Kasus seperti itu jarang terjadi. Ia memperkirakan bahwa "150 orang dari 25 ribu" pramugari mengikuti program pada waktu tertentu. Jika petugas menemukan seseorang yang menaikkan ukuran seragam dalam waktu kurang dari enam bulan, introgasi akan dimulai, tambah mantan manajer itu.
Standar Penampilan
Bayson, karyawan Emirates selama sembilan tahun, mengatakan ia punya rekan kerja yang menerima peringatan akibat berat badan. Mereka diberi waktu dua minggu untuk menurunkannya. Mereka juga akan diperiksa kembali setiap dua minggu.
Pramugari yang gagal memenuhi standar penampilan bisa saja diskors terbang. Akibatnya, mereka tidak menerima pembayaran terbang. Bagi yang terus-menerus gagal, skenario kasus terbaik adalah "penempatan kembali," atau transfer departemen.
Namun, pramugari juga bisa dipecat, kata Dukaric. "Jika berat Anda tidak turun dalam periode tertentu, Anda bisa kehilangan pekerjaan Anda," ungkap Dukaric, mengutip pengalaman rekan-rekan yang dia kenal.
Pihak Emirates menolak mengomentari program penampilan atau spesifik lainnya dalam cerita ini. "Kami tidak mengomentari kebijakan atau prosedur internal atau kasus khusus dan rahasia dari karyawan yang ada atau masa lalu," terang pihak Emirates.
"Sebagai maskapai penerbangan global, kami memperlakukan kesejahteraan karyawan kami dengan prioritas tertinggi. Kami percaya bugar dan sehat, baik secara fisik maupun mental, adalah aspek penting dalam menjalankan tugas mereka dengan aman dan efektif," sambung pernyataan itu.
Advertisement