1.384 Jemaah Haji Indonesia Punya Hipertensi

Sebanyak 1.384 dari 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor maupun KKHI memiliki kasus hipertensi.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2022, 08:00 WIB
Jemaah haji mulai bergerak dari Madinah ke Makkah. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.384 dari 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor maupun KKHI memiliki kasus hipertensi. Oleh karena itu Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Budi Sylvana, MARS pun meminta semua petugas kesehatan mengampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi.

"Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji,” kata Budi.

Budi menuturkan, gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji bisa dilakukan melalui enam langkah aksi.

  • Pertama yakni rutin memeriksakan kesehatan.
  • Kedua, konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
  • Ketiga, sesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan.
  • Keempat, jaga keseimbangan pola makan.
  • Kelima, makan sayur dan buah.
  • Keenam, hindari kelelahan.

Peningkatan tekanan darah jemaah haji disinyalir disebabkan oleh dehidrasi, aktivitas fisik yang berlebihan dan kelelahan. Untuk itu asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan baik bagi Jemaah maupun para Tenaga Kesehatan Haji (TKH).

Kampanye gerakan pengendalian hipertensi terus dilakukan oleh tim promosi kesehatan baik di daker Madinah maupun daker Makkah.

Koordinator promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, dr Edi Supriyatna mengatakan kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak Sabtu 18/6) di sektor sektor dan seputaran mesjid Nabawi, Madinah. Tim akan terus bergerak ke maktab maktab, tempat pemondokan jemaah. Demikian pula di Makkah.

“Sosialisasi sudah kami lakukan kemarin di sektor satu,” katanya.


Screening Kesehatan di KKHI

Sejak Senin, 20 Juni 2022, tim medis Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah mulai melakukan screening kesehatan terhadap jamaah haji risiko tinggi.

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai arahan dari Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana dua minggu sebelum Armuzna, untuk memastikan kesiapan kondisi jemaah haji.

Koordinator MCU dan dokter spesialis Jantung KKHI Madinah Muhaimin Munizu mengatakan, Senin (20/6) merupakan hari pertama MCU dilakukan di KKHI Madinah. Saat ini yang sedang dilakukan MCU adalah jamaah haji dari sektor dua Madinah.

“Sesuai arahan, hari ini tim medis KKHI Madinah melakukan MCU kepada jamaah embarkasi BDJ 04 dan BDJ 05,” kata Muhaimin Munizu.

Muhaimin mengatakan, saat ini timnya baru menjadwalkan pada 12 jamaah calon haji asal kota Banjarmasin dan Kalimantan Tengah untuk dilakukan MCU di KKHI Madinah lantai dasar. Rincianya BDJ 05 ada dua jamaah dan BDJ 04 ada 10 jamaah. 

“Total ada 12 yang kita lakukan MCU,” katanya.


Semua Jemaah Haji Risti Terima Layanan MCU di KKHI

Muhaimin memastikan semua jamaah haji khususnya jamaah dengan risiko tinggi menerima pelayanan MCU di KKHI Madinah dan dan juga KKHI Makkah.

Muhaimin menuturkan, tahapan MCU di antaranya mulai dari pemeriksaan Anamnesa, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang tediri dari Elektrokardiogram (EKG), Echocardiografi (Echo), gula darah sewatu (GDS) dan diagnosa untuk menyimpulkan hasil.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Budi Sylvana, MARS mengatakan, jemaah haji yang memiliki kondisi kesehatan yang baik dia akan mengikuti prosesi Armuzna seperti biasa. Sementara jemaah yang sakit atau memiliki penyakit berat akan di safari wukufkan atau di badal hajikan.

“Sementara jamaah yang risti ringan akan dilakukan pendekatan dan pengawalan ketat petugas kesehatan, katanya.

Budi mengatakan, Armuzna merupakan puncak ibadah haji, di mana pada fase Armuzna dipenuhi dengan ritual ibadah yang memerlukan kondisi kesehatan yang baik. Untuk menjaga kondisi jamaah, diminta kepada semua petugas agar melakukan screening ulang dan medical check up bagi seluruh jamaah.

“Untuk cek kesehatan yang sederhana bisa dilakukan di tiap kloter, untuk jamaah yang sakit dan risti agar lakukan medical checkup di KKHI,” katanya.

 

 

Jemaah Haji menilai layanan kesehatan yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter dan KKHI sangat baik. Dengan indeks nilai kepuasan sebesar 93,29 untuk Pelayanan Kesehatan TKH dan 91,15 untuk pelayanan kesehatan di KKHI.

Penilaian ini merupakan penilaian sementara berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim Surveilans kesehatan PPIH Arab Saudi kepada 380 Jemaah yang mendapatkan layanan kesehatan baik di kloter dan KKHI. Survei terus berlangsung hingga akhir masa operasional haji di Arab Saudi.


Jemaah Haji Puas

Jemaah Haji menilai layanan kesehatan yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter dan KKHI sangat baik. Dengan indeks nilai kepuasan sebesar 93,29 untuk Pelayanan Kesehatan TKH dan 91,15 untuk pelayanan kesehatan di KKHI.

Penilaian ini merupakan penilaian sementara berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim Surveilans kesehatan PPIH Arab Saudi kepada 380 Jemaah yang mendapatkan layanan kesehatan baik di kloter dan KKHI. Survei terus berlangsung hingga akhir masa operasional haji di Arab Saudi. 

Ketua tim surveilans, Prof. Dr. Rustika, SKM, MSi mengatakan bahwa survei dilakukan guna menjaga mutu dan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari kloter hingga KKHI tetap terjaga atau bahkan ditingkatkan.

“Aktivitas ini penting, sebagai bentuk evaluasi dalam perbaikan layanan kesehatan selama musim haji ke depannya” tegas Prof Rustika

Variabel yang dilakukan pengkajian adalah kualitas layanan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi, mulai dari aspek persyaratan layanan, prosedur layanan, waktu layanan, biaya layanan, produk spesifikasi jenis layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, maklumat pelayanan, serta penanganan pengaduan, saran dan masukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya