Rugi karena Kripto, Pria di Thailand Nekat Rampok Toko Perhiasan

Berdasarkan laporan polisi, pria bersenjata itu stres dan membutuhkan uang karena investasi kriptonya rugi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 23 Jun 2022, 09:44 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bersenjata mencuri kalung emas senilai 2 juta baht atau sekitar Rp 840 miliar dari toko emas di Bangkok, Thailand pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Menurut laporan polisi mengatakan tersangka mengaku melakukan perampokan karena tekanan keuangan yang disebabkan oleh kerugian kripto. 

Dilansir dari Bitcoinist, Kamis (23/6/2022), pria bernama Montri itu, ditangkap polisi Bangkok 11 jam setelah melakukan aksi pencurian. Akibat aksinya itu, Montri menghadapi tuduhan perampokan bersenjata.

Selama interogasi polisi, tersangka berusia 34 tahun menyatakan dia memarkir sepeda motornya di depan toko emas Buan Lee di Wang Burapha, memasuki toko dengan membawa senjata, dan melarikan diri dengan membawa perhiasan.

Berdasarkan laporan polisi, pria bersenjata itu memberi tahu penyelidik dia mencuri toko emas karena dia sangat stres dan sangat membutuhkan uang setelah menderita kerugian besar pada investasi kripto selama pergolakan pasar saat ini.

Pemilik toko, Kornrawik Wangcharoenrung, bersama beberapa karyawan dan pelanggan, berlari ke ruang belakang toko. Pria bersenjata itu kemudian mencuri kalung emas itu sebelum melarikan diri. Dua dari kalung itu kemudian ditemukan di trotoar di depan toko.

Seperti diketahui, nilai global cryptocurrency telah menurun secara signifikan dalam beberapa hari terakhir, dengan Bitcoin, koin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, mencapai titik terendah sejak 2020.

Di lingkungan pasar kripto saat ini, telah mengalami kerugian USD 370 miliar dalam tujuh hari, Bitcoin turun di bawah USD 20.000, tetapi membuat comeback kecil pada Selasa, ketika diperdagangkan sebentar di atas USD 21.000. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Kripto Kamis Pagi 23 Juni 2022

Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau alami pergerakan harga yang kompak pada Kamis pagi, 23 Juni 2022. Mayoritas kripto jajaran teratas harus kembali melemah setelah sempat menguat beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (23/6/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 4,02 persen persen dalam 24 jam dan 10,97 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.970 per koin atau setara Rp 296,2 juta (asumsi kurs Rp 14.833 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga harus melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 6,01 persen dan 13,92 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.057 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB anjlok 2,51 persen dan 6,33 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 214,61 per koin. 

 

 


Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Kemudian Cardano (ADA) pagi ini masih terkoreksi sejak kemarin. Dalam satu hari terakhir ADA ambles 3,41 persen dan 13,17 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4612 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga kembali ke zona merah hari ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 3,82 persen, tetapi menguat tipis 1,67 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 34,70 per koin.

XRP juga turut kebakaran pagi ini. XRP turun 1,22 persen dalam 24 jam terakhir dan 5,01 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3236 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9999 dan USDC dihargai USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,11 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya turun sedikit ke level USD 0,9993.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto melemah pada hari ini yaitu di level USD 886,5 miliar dari hari sebelumnya di level USD 919,5 miliar. 


Bitcoin Stagnan di Rp 296,6 Juta, Analis Sebut Penguatan Tak Bertahan Lama

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, sejauh ini, pekan keempat Juni 2022 menjadi pekan yang bagus untuk pasar kripto karena hampir sepanjang waktu dihabiskan di zona hijau. Meskipun begitu, investor tidak ingin terlalu banyak berharap untuk rebound jangka panjang.

Walaupun menguat sepanjang pekan, Bitcoin masih stagnan di kisaran USD 20.000 atau sekitar Rp 296,6 juta, level yang telah ditempati Bitcoin selama beberapa hari terakhir. 

Bitcoin pada Rabu (22/6/2022) pagi diperdagangkan sekitar USD 20.600, naik sekitar 1 persen dan jauh dari level terendah dua tahun di bawah USD 18.000 yang anjlok pada akhir pekan lalu. 

Para analis masih percaya reli tidak bertahan lama, mencatat kenaikan volatilitas yang mungkin terkait dengan investor besar yang membeli penurunan harga baru-baru ini dan kelanjutan dari kondisi yang mendasarinya, termasuk turbulensi global, kenaikan harga, dan tekanan resesi yang telah menjangkiti pasar kripto untuk masa depan. 

Delapan bulan terakhir, investor takut telah takut dan ragu-ragu meskipun lonjakan sesekali terjadi. Banyak investor mengambil posisi bertahan sampai bukti kuat muncul soal kepastian ekonomi yang dapat memberikan kenaikan permanen untuk pasar kripto. 

Runtuhnya Terra USD (UST) bulan lalu dan kegagalan baru-baru ini yang melibatkan platform pinjaman DeFi Celsius dan dana lindung nilai kripto Three Arrows semakin memicu ketakutan investor.

Kepala investasi perusahaan manajemen investasi digital Arca, Jeff Dorman mengatakan hal yang terjadi pada pasar kripto pekan lalu sangat buruk. 

"Itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam arti, kami telah melakukan beberapa gerakan 30 persen hingga 50 persen dalam waktu singkat. Tetapi secara historis itu buruk dalam arti ini adalah pertama kalinya terjadi bersamaan dengan hal-hal buruk yang terjadi di mana-mana,” kata Dorman dikutip dari CoinDesk, Rabu, 22 Juni 2022.


Korelasi dengan Saham

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Namun, Dorman mencatat keruntuhan saat ini berbeda secara signifikan dari penurunan tajam sebelumnya dalam sejarah kripto dalam berbagai produk dan layanan dinamis yang sekarang tersedia. 

"Saya pikir orang akan berduyun-duyun ke DeFi jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan siapa pun karena bertahan," katanya. Dia optimis tentang prospek pemulihan tahun ini.

Kenaikan harga kripto masih selaras dengan pasar saham, yang naik di tengah kemungkinan investor kembali ke aset berisiko. Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 2,5 persen, sedangkan S&P 500, yang memiliki komponen teknologi berat, naik hampir sama.

Namun, dalam laporan Senin, ekonom Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi 15 persen dari prediksi mereka sebelumnya, menjadi 30 persen. Investor akan gugup menyaksikan kesaksian Ketua bank sentral AS Jerome Powell di depan Kongres pada Rabu dan Kamis. 

Powell bersikeras tentang komitmen The Fed yang baru-baru ini lebih agresif untuk menjinakkan inflasi AS dengan menaikkan suku bunga dan mengurangi likuiditas dalam perekonomian.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya