Liputan6.com, Banyuwangi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi memenuhi Masjid Al-Amien, Rabu (22/6). Kehadiran warga dan Ipuk, ikut memanjatkan doa bersama dengan dalam rangka memperingati Haul Bung Karno.
Sosok presiden pertama Republik Indonesia itu, menurut Ipuk, merupakan tokoh bangsa yang dekat dengan rakyat kecil yang hidup di desa-desa.
Advertisement
"Oleh karena itu, kami sengaja menggelar Haul Bung Karno ini di desa. Kami ingin merasakan perjuangan Bung Karno langsung dengan masyarakat kecil di desa," ujar Ipuk.
Keguyuban warga desa dalam memperingati hari wafatnya Bung Karno tersebut, imbuh Ipuk, menjadi penanda betapa kecintaan warga pada sosok proklamator itu tak pernah luntur.
"Inilah yang sedang kita teladani. Bagaimana kecintaan Bung Karno kepada rakyat yang tulus akan selalu dikenang sampai kapan pun," sebutnya.
Ipuk sendiri menggalakkan program Bunga Desa, yakni Bupati Ngantor di Desa. Program ini berupaya untuk mendekatkan program pemerintah kabupaten langsung ke masyarakat desa.
"Sehari ini, kami juga melakukan Bunga Desa di sini. Sejak pagi tadi kami memberikan layanan langsung ke masyarakat Desa Kebondalem dan sekitarnya," terang Ipuk.
Setiap pekan, di program Bunga Desa Bupati Ipuk tinggal di desa seharian, dari pagi sampai petang untuk mengurai berbagai urusan warga.
"Ini adalah cara kami bersama Wakil Bupati Sugirah untuk menjemput bola berbagai urusan warga. Selain tetap mengoordinasikan program skala kabupaten, kami langsung berupaya menuntaskan urusan warga di desa itu. Ada urusan yang solusinya jangka pendek, bisa cepat. Ada yang perlu waktu seperti infrastruktur," ujar Ipuk.
Berdasarkan data lintas dinas, jumlah urusan yang mendapat solusi selama Ipuk berkantor di 19 desa sejak awal dilantik tersebut mencapai rarusan ribu urusan dari berbagai sektor tersebut.
"Ada anak terancam putus sekolah, langsung diatasi. Ada masalah transportasi untuk petugas kesehatan di daerah yang geografisnya sulit, teratasi juga," jelasnya.
Perlu diketahui, selama bulan Juni ini diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Pada bulan ini, setidaknya ada tiga peristiwa penting yang menyangkut sosok Sang Putra Fajar tersebut. Soekarno pertama kali membacakan pidato yang memuat konsepsi Pancasila pada 1 Juni. Ia juga dilahirkan pada 6 Juni dan wafat pada 21 Juni.
(*)