Liputan6.com, Jakarta - Timnas Inggris hancur lebur jelang Piala Dunia 2022. Kinerja tim besutan Gareth Southgate menurun dalam beberapa pertandingan terakhir
Inggris gagal meraih kemenangan dalam empat laga EUFA Nations League A 2022/2023. Menelan dua kekalahan dari Hungaria kemudian bermain imbang melawan Jerman dan Italia.
Advertisement
Atas hasil buruk itu, Inggris kini berada di dasar klasemen dengan poin dua. Harry Kane dan kolega juga terancam terdegradasi ke Liga B.
Situasi ini menimbulkan keraguan dari suporter Inggris terhadap Southgate. Apalagi, yang tak bisa diterima pendukung, adalah kekalahan empat gol tanpa balas dari Hungaria. Itu merupakan kekalahan kandang terburuk Inggris dalam 94 tahun.
Posisi Southgate pun digoyang. Daripada terlambat, Inggris lebih baik mencari manajer baru untuk tampil di Piala Dunia 2022.
Namun, Ketua FA Debbie Hewitt pasang badan. Dia mengatakan, FA masih mempercayakan posisi manajer Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar kepada Southgate.
"Berdasarkan fakta apa pun di lapangan, dia adalah pelatih Inggris paling sukses yang kami miliki selama 55 tahun. Sedikit yang tidak dilihat orang adalah budaya yang dia ciptakan. Sebelum Gareth menjadi manajer, tidak ada kebanggaan mengenakan seragam Inggris," kata Debbie Hewitt, dilansir Marca, Kamis (23/6/2022).
"Dia mengubahnya tanpa bisa dilihat oleh banyak orang dan saya telah menyaksikannya sendiri. Saya telah bekerja di dunia bisnis dan keterampilan Gareth, IQ-nya yang tinggi, akan membuatnya menjadi kepala eksekutif di bidang apapun," jelasnya.
Tanggung Jawab
Southgate yang sebelumnya dinilai mengangkat pamor Inggris sebagai finalis Euro 2020 baru mendapatkan perpanjangan kontrak dari FA pada November 2021. Juru taktik 51 tahun itu akan menahkodai Inggris hingga 2024 mendatang.
Debbie Hewitt menjelaskan, tidak ada penyesalan yang datang setelah perpanjangan kontrak itu, meskipun Ingris saat ini dalam performa yang menurun. Hewitt membela bahwa Southgate bertanggung jawab atas hal itu semua.
"Reaksi Gareth, seperti dalam segala hal dengan percakapan semacam itu, bahwa itu adalah tanggung jawabnya, selalu ada sesuatu untuk dipelajari."
"Itulah mengapa bekerja dengan orang seperti itu sangat menyenangkan karena keterbukaan untuk belajar itu sangat luar biasa dan sangat tidak biasa dilakukan oleh banyak orang dalam bidang apapun," katanya.
Advertisement
Lindungi Pemain
Sementara Southgate sebelumnya buka suara terkait performa tim yang menurun dalam empat pertandingan.
Terutama, kekalahan 0-4 dari Hungaria yang mana mejadi kehancuran terparah timnas Inggris saat bermain di kandangnya dalam 94 tahun terakhir.
Terakhir kali mereka menderita kekalahan lebih telak di depan publiknya saat menjamu Skotlandia dengan skor 1-5 dalam sebuah laga, 31 Maret 1928.
"Tentu saja (saya mengerti kekecewaan suporter). Pada akhirnya, ini tentang memenangi pertandingan bersama Inggris," katanya Southgate, dilansir Mirror.
"Saya tidak akan mengatakan itu tak menyakitkan. Saya harus menghadapinya dan itu tugas saya untuk melindungi pemain," sambungnya.
Piala Dunia Qatar Menguntungkan Inggris
Legenda Timnas Inggris David Beckham menyebut Piala Dunia 2022 Qatar yang digelar pada musim dingin akan menguntungkan negaranya.
Piala Dunia 2022 Qatar memang sedikit berbeda dengan edisi perhelatan sebelumnya yang selalu digelar pada pertengahan tahun atau akhir musim kompetisi sepak bola dunia.
Qatar akan menggelar Piala Dunia pada akhir tahun, tepatnya 21 November-18 Desember mendatang. Penempatan jadwal tersebut sempat menimbulkan pro dan kontra karena akan berdampak besar kepada perjalanan kompetisi besar Eropa.
Namun, bagi David Beckham gelaran Piala Dunia di musim dingin akan menguntungkan bagi Timnas Inggris. Pengalamannya, saat memperkuat Inggris di Piala Dunia yang berlangsung musim panas, para pemain tidak dalam kondisi fisk yang prima.
Pasalnya, pada Piala Dunia sebelum-sebelumnya yang digelar usai kompetisi antraklub, para pemain kelelahan usai berkompetisi satu musim penuh. “Untuk tim kami, saya merasa [Piala Dunia di musim dingin] adalah peluang besar," kata Beckham, dilansir Skysports.
"Kami tidak pernah menggunakan [kelelahan] sebagai alasan. Tapi sejujurnya, kami sampai di akhir musim yang melelahkan di Liga Premier, liga terberat di dunia, dan Anda lelah ingin istirahat, Anda tidak punya waktu untuk pulih dari musim yang sulit," sambungnya.
Sementara di Piala Dunia 2022 ini, para pemain, menurut Beckham akan dalam kondisi siap tempur, karena sudah menjalani istirahat dan berada di pertengahan kompetisi.
“Para pemain ini datang ke Piala Dunia 2022 pada saat mereka berada di puncak; mereka telah beristirahat, mereka berada di tengah musim, tidak ada alasan atau alasan bagi mereka untuk tidak berada di puncak permainan mereka. dan di puncak kebugaran mereka," jelasnya.
Advertisement
Inggris Berkembang
David Beckham juga mengungkapkan permainan Timnas Inggris perlahan meningkat di bawah kendali Gareh Southgate. Timnas Inggris mampu mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan final Euro 2020.
Eks pemain Manchester United ini pun berharap banyak pada Piala Dunia 2022 ini Timnas Inggris bisa meraih gelar juara.
"Bagi para pemain kami, ini adalah kesempatan nyata. Kami memiliki tim muda, tim yang menarik, seorang manajer yang telah lama bersama para pemain ini," kata Beckham.
“Saya sangat suka menonton tim Inggris ini bermain; mereka mengasyikkan, mereka bermain dengan penuh semangat, mereka bermain seperti mereka ingin berada di sana, sesuatu yang ingin Anda lihat sebagai penggemar Inggris" ujarnya.